Kinerja ekspor rempah Indonesia meningkat pesat selama pandemi Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) nilai ekspor rempah melonjak 24,3% pada 2020.
Tercatat, nilai ekspor rempah Indonesia mencapai US$ 1,02 miliar atau sekitar Rp 14,65 triliun sepanjang tahun lalu (kurs US$ 1 = Rp 14.366). Alhasil, pangsa pasar ekspor rempah Nusantara mencapai 3,8% pada tahun lalu alias peringkat ke-9 di dunia.
Salah satu produk rempah tanah air yang paling diminati di pasar internasional yakni bunga pala. Pangsa pasar produk ini secara global mencapai 70,6%.
Amerika Serikat merupakan pasar terbesar rempah Indonesia pada 2020. Nilai ekspornya mencapai US$ 160,1 juta atau 15,6% terhadap total ekspor Indonesia tahun lalu.
Menurut UNESCO, rempah sangat dihargai karena selain digunakan dalam memasak, banyak pula yang menggunakannya untuk ritual, keagamaan, atau medis. Rempah juga bernilai tinggi karena kelangkaan secara geografis.
“Rempah-rempah hanya bisa tumbuh di daerah tropis Timur, di Cina Selatan, Indonesia serta di India Selatan dan Sri Lanka,” dikutip dari laman UNESCO. Contohnya, cengkeh dan pala yang merupakan rempah-rempah asli Indonesia.