Di media sosial bermunculan informasi yang disebarkan kalangan anti-vaksin. Salah satunya cara membersihkan tubuh atau detoksifikasi setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Vaksin tersebut dinilai mengandung parasit dan berbagai kandungan lain yang dianggap berbahaya bagi tubuh.
Disebutkan salah satu cara yang ampuh adalah sterilisasi tubuh. Perawatan yang disarankan melalui mandi dengan air panas dicampur dengan garam epsom (garam yang mengandung magnesium dan sulfur), mandi di air elektromagnetik, serta memberikan tubuh paparan sinar ultraviolet.
Padahal faktanya, perawatan tersebut tidak terbukti efektif, bahkan justru berbahaya bagi tubuh manusia. Para pakar mengatakan saat ini belum ada bukti bahwa mandi garam epsom dapat membunuh parasit dan menarik logam lain keluar dari tubuh. Kemudian, gelombang elektromagnetik memang dapat membubuh parasit tertentu, tetapi tidak umum digunakan pada tubuh manusia.
Sementara, sinar ultraviolet dapat membunuh beberapa parasit pada panjang gelombang tertentu, tetapi tidak untuk digunakan pada manusia karena dapat meningkatkan risiko kanker kulit. American Cancer Society memperingatkan bahwa sinar UV baik dari matahari atau dari sumber buatan seperti tanning bed dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Adapun, informasi tersebut juga secara keliru mengklaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung parasit yang sebelumnya juga telah dibantah oleh para pakar.
Kesimpulannya, klaim perawatan membersihkan tubuh seperti mandi garam, mandi dengan air elektromagnetik, serta memberikan tubuh paparan sinar ultraviolet setelah menerima vaksin Covid-19 adalah keliru.
Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan