Vaksinasi masih menjadi cara paling ampuh untuk mengurangi risiko keparahan akibat terpapar Covid-19. Namun banyak informasi yang beredar di tengah masyarakat yang menimbulkan keraguan terhadap vaksin.
Salah satunya informasi yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 membahayakan kekebalan tubuh. Informasi ini banyak beredar di media sosial. Disebutkan bahwa protein lonjakan dalam vaksin dapat menyerang reseptor dalam sel manusia. Sel tersebut berfungsi untuk mengidentifikasi sistem kekebalan tubuh.
Informasi ini juga menjelaskan vaksin booster mengandung protein lonjakan beracun hingga memicu sel kanker dan autoimun. Benarkah informasi tersebut?
Menurut juru bicara vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, klaim tersebut tidak benar. Justru vaksin malah membuat kekebalan tubuh manusia menjadi lebih kuat. Alhasil semakin mampu mengenali dan melawan penyakit.
Lagi pula tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa vaksin mRNA mengandung zat karsinogen yang menyebabkan kanker atau penyakit autoimun.
Kemudian sampai saat ini tidak ada seseorang yang telah divaksinasi menyebabkan antibodinya mendekati nol. Jika itu terjadi, dapat dipastikan orang tersebut memiliki sistem imun yang gagal membentuk antibodi. Namun kasus ini sangat jarang dan tidak umum.
Semua vaksin Covid-19 telah melalui proses pengujian yang ketat sehingga aman digunakan manusia. Kesimpulannya, informasi tentang vaksin Covid-19 bahayakan kekebalan tubuh adalah KELIRU.
Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan