Pada 2021 diwarnai dengan sejumlah serangan digital, sebanyak 193 kasus berdasarkan laporan SAFENet. Jumlah ini meningkat 38 persen dibandingkan pada 2020 sejumlah 147 kasus.
Tahun lalu, serangan terbanyak terjadi pada September dengan 34 kasus, Mei dengan 26 kasus, dan Juni 21 kasus.
Serangan digital sendiri terbagi menjadi dua, yakni hard attack yang meliputi peretasan, pembobolan data, atau phising. Ada pula soft attack mencakup doxxing, teror, impersonasi, zoom bombing atau SMS masking.
Platform keluaran Meta, yakni WhatsApp dan Instagram, menjadi sasaran serangan digital terbanyak sepanjang 2021. Data menunjukkan bahwa WhatsApp mengalami serangan sebanyak 62 kali, sementara Instagram sebanyak 43 kali. Bila ditotal, serangan digital yang dialami keduanya setara dengan 54,4 persen dari keseluruhan insiden.
Sementara bila melihat latar belakang korban, aktivis menjadi yang terbanyak menerima serangan digital dengan total 50 kasus, diikuti oleh warga biasa 34 kasus, mahasiswa 27 kasus, dan jurnalis 25 kasus.