Pandemi dua tahun terakhir menghantam ekonomi dan kesehatan yang menjadi dua sektor vital dunia. Hal ini menjadi wake up call bagi pemangku kepentingan mengenai perlunya membangun sistem perekonomian dan kesehatan global yang inklusif dan tangguh atau resilien.

T20 selaku lembaga think tank dan penelitian dalam Engagement Group G20 mengusulkan sejumlah strategi bagi para pemimpin dunia untuk mengakselerasi pemulihan dan resiliensi global.

Pertama, resiliensi dan ekonomi makro. T20 menekankan pentingnya mengatasi tekanan utang di negara berpenghasilan rendah, menjamin daya beli masyarakat miskin dan kelompok rentan, serta mengelola risiko stagflasi baik di negara maju maupun berkembang.

Kedua, memperkuat rantai pasok global dan regional dengan menyoroti kesepakatan dagang, menghapus hambatan dagang, dan mendorong keterlibatan aktor perdagangan global di WTO.

Ketiga, investasi kesehatan global dan sistem peringatan dini. Lembaga think tank ini mendorong pemerintah memastikan akses vaksin, mengelola dana sistem kesehatan global, dan investasi untuk infrastruktur kesehatan. Selain itu juga mengkoordinasikan dan mengintegrasikan sistem peringatan dini.

Keempat, mewujudkan sistem pertanian pangan yang resilien dan berkelanjutan. T20 mengajak pemerintah pemerintah untuk membiayai ketahanan pangan jangka pendek, meningkatkan rantai pasok pertanian pangan, dan mewujudkan praktik pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga dapat mengatasi kerentanan pangan dan malnutrisi.

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.