Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan berbagai peraturan untuk menaikkan kualitas udara. Namun emisi gas buang masih jadi sumber polusi udara terbesar di ibu kota.
Berbagai studi terkait pengukuran emisi dilakukan. Tetapi, sebagian besar dilakukan di laboratorium atau dalam periode tertentu sehingga tidak mencerminkan kinerja faktual di lapangan.
Untuk memperkuat data emisi gas buang , TRUE Initiative bersama Institut Teknologi Bandung dan didukung Badan Pengatur Jalan Tol melakukan studi remote sensing atau penginderaan jauh. Studi ini mengidentifikasi kendaraan beremisi tinggi secara faktual.
Studi remote sensing dilakukan pada Januari sampai April 2021 pada 18 lokasi di DKI Jakarta dan dua lokasi di Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada lebih dari 93 ribu kendaraan meliputi kendaraan penumpang, bus, truk muatan berat dan ringan, motor, dan taksi.
Hasilnya, median emisi NOx, CO, dan HC untuk kendaraan penumpang bensin yang menggunakan Euro 2 turun 72-94 persen dibandingkan dengan Euro 0. Untuk mobil pribadi bensin median NOx 8-19 kali lebih tinggi dibanding mobil pribadi diesel yang sama-sama menggunakan Euro 2.
Sedangkan bus Transjakarta memiliki median emisi lebih rendah 13 sampai 50 persen dibanding bus operator lain, di mana kedua jenis kendaraan sama-sama bermesin diesel dan menggunakan Euro 2. Terakhir, truk muatan berat dan ringan dengan Euro 2 memiliki median emisi lebih rendah 14 sampai 23 kali dibandingkan dengan kendaraan yang sama dengan Euro 0.