PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan mempensiunkan 10 rangkaian kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek tahun ini. Untuk menggantikannya, KCI berencana mengimpor rangkaian kereta bekas dari Jepang.

Masalahnya, impor KRL dari Jepang ini tidak mendapat izin dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan opsi impor menjadi jalan terakhir dan memprioritaskan opsi retrofit atau memperbarui kereta lama.

“Pemerintah akan mendahulukan opsi retrofit karena itu ada penyerapan tenaga kerja sehingga nilai tambahnya ada di Indonesia,” kata Agus di Kantor Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Senin (6/3).

Total KCI akan memensiunkan 29 rangkaian kereta pada 2023 dan 2024. 10 kereta akan dipensiunkan tahun ini dan 19 kereta dipensiunkan tahun depan. KAI sebenarnya dapat memesan kereta dari PT INKA (Persero). Akan tetapi, kereta yang diproduksi INKA baru dapat selesai pada 2025 dan 2026.

VP Corporate Secretary KCI Anne Purba menyebut pemensiunan kereta tanpa pengganti dapat mengurangi operasional KRL. Ini pun akan berdampak pada kepadatan penumpang terutama pada jam-jam sibuk.

Jumlah  penumpang KRL sudah mencapai 830 ribu per hari. Angka tersebut mendekati jumlah penumpang sebelum pandemi yang mencapai 1,2 juta orang per harinya.