Content Creator: Profesi Impian Anak pada Masa Depan

Penulis: Sahistya Dhanesworo - Tim Publikasi Katadata
20/7/2023, 12.47 WIB

Survei dari perusahaan mainan LEGO terhadap anak dengan rentang usia 8-12 tahun di Amerika Serikat dan Inggris menemukan bahwa content creator menjadi pekerjaan impian baru bagi anak pada masa depan.

Dalam survei tersebut, 29 persen anak mengaku bercita-cita menjadi content creator. Diikuti dengan 26 persen bercita-cita menjadi guru, dan 23 persen bercita-cita menjadi atlet. Dua terbawah dalam polling adalah musisi (19 persen) dan astronot (11 persen).

Ada beberapa alasan yang memotivasi anak menjadi content creator, misalnya keinginan untuk terkenal, potensi penghasilan yang besar, serta fleksibilitas atau ketidakterikatan dengan aturan kerja.

Namun, perlu disadari bahwa anak harus panam menyeluruh seputar tantangan dan peluang dari content creator. Pasalnya ini terkait upaya memperkuat pondasi literasi digital anak.

Dengan begitu, saat kelak benar-benar menjalani profresi sebagai pembuat konten, mereka memahami konsep literasi digital. Tidak hanya menjadi content creator yang cakap digital tetapi juga paham dan mampu menerapkan etika digital, bahkan keamanan digital. 

Adapun, saat ini ada sejumlah pembuat konten yang namanya tersohor dan kontennya disaksikan hingga jutaan audiens. Contoh Ria Ricis, dia bahkan dapat mengantongi penghasilan sebesar Rp2 miliar hingga Rp3 miliar per bulan dari aktivitasnya di medsos.

Selain penghasilan dan fleksibilitas, kelebihan lain dari menjadi seorang content creator adalah kebebasan untuk berkarya dan berekspresi melalui konten yang dibuat. Terlebih, bidang ini juga dapat membuka peluang berkarir lain bagi para pelakunya, misalnya membintangi film.

Meskipun begitu, bukan berarti profesi ini mudah untuk dijalani. Pembuatan konten yang berkualitas membutuhkan dukungan dari peralatan yang mumpuni, dan untuk itu pelaku perlu merogoh kocek dalam jumlah besar. 

Content creator juga dituntut untuk menguasai banyak kemampuan teknis seperti scriptwriting, penyuntingan (editing), manajemen proyek, dan kemampuan teknis lain. Selain itu, banyaknya orang yang berkeinginan menjadi pembuat konten menjadikan persaingan di bidang ini ketat. 

Publikasi infografik terkait profesi content creator sejalan bergulirnya Indonesia Makin Cakap Digital. Ini adalah program literasi digital dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.