Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggulirkan program Merdeka Belajar demi meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Tanah Air. Program Merdeka Belajar bertujuan agar peserta didik lebih leluasa mengembangkan minat dan bakat.
Merdeka Belajar merupakan program yang diinisiasi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim pada 2019 lalu. Menurut Nadiem, Merdeka Belajar pada dasarnya memberikan fleksibilitas kepada setiap institusi pendidikan dalam menyusun modul pembelajaran.
Nadiem berpendapat, Merdeka Belajar harus berjalan dengan landasan semangat kreatif dan inovatif. Landasan sikap itu harus diresapi oleh semua pemangku kepentingan di dunia pendidikan.
”Merdeka Belajar artinya unit pendidikan, yaitu sekolah, guru, dan murid punya kebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif, itu yang akan terus kita dorong,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/8).
Selain itu, Merdeka Belajar juga didesain untuk menjawab tantangan sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang. Saat ini Merdeka Belajar telah tumbuh menjadi sebuah gerakan masif milik masyarakat dan ke depan, gerakan Merdeka Belajar bisa menjadi sebuah kolaborasi ekosistem pendidikan yang unggul, inovatif, dan mampu menjawab tantangan sesuai perkembangan zaman.
Sampai dengan Agustus 2023, sebanyak 26 program Merdeka Belajar telah diluncurkan. Berbagai program itu menjangkau semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD-SMA/SMK dan Pendidikan Tinggi.
Di setiap jenjang, terdapat berbagai capaian yang bisa menjadi catatan positif bagi dunia pendidikan. Merdeka Belajar turut aktif berpartisipasi dalam menekan angka putus sekolah lewat berbagai bantuan.
Program Merdeka Belajar melalui Merdeka Berbudaya juga telah melakukan pelestarian budaya melalui sejumlah upaya kolaborasi dan terhubung melalui saluran digital, seperti kanal Indonesiana TV.