Saat ini, berbagai negara di dunia berlomba mengadopsi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Tiga negara di antaranya yakni Amerika Serikat, Cina, dan Indonesia merumuskan kebijakan untuk mendorong pengembangan EV dan membuat target-target untuk implementasinya.
Pada tahun 2021-2022, penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) atau kendaraan listrik baterai di Amerika Serikat (AS) meningkat hingga 55 persen. Pemerintah AS pun menargetkan 54-60 persen mobil baru merupakan EV pada tahun 2030. Untuk mewujudkannya, Pemerintah AS mengalokasikan dana sebesar US$ 6 miliar untuk produksi manufaktur rantai pasok.
Cina juga mendorong peningkatan adopsi EV. Per tahun 2021-2022, penjualan BEV meningkat hingga 60 persen. Negara yang berada di kawasan Asia Timur ini bahkan menargetkan 10 persen mobil baru berupa smart EV pada 2025. Salah satu kebijakan pemerintah China adalah memberikan insentif pada kendaraan berat dan manufaktur pengisian daya.
Adopsi EV di Indonesia juga semakin gencar. Per 2021-2022, peningkatan penjualan BEV mencapai 1.403 persen. Pada 2025, Pemerintah Indonesia menargetkan 20 persen mobil baru berupa EV dan 100 persen total penjualan kendaraan adalah EV pada 2040.
Pemerintah Indonesia juga mendorong sejumlah kebijakan. Pertama, memberikan insentif sebesar Rp 7 juta per motor baru atau konversi motor bahan bakar minyak (BBM) ke listrik. Kedua, terdapat potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
Ketiga, potongan PPN sebesar 6 persen dari total 11 persen yang seharusnya dibayarkan. Sehingga, PPN yang dibayarkan hanya 5 persen. Keempat, pembebasan Bea Masuk, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk EV.
Indonesia kini juga tengah berinvestasi pada produksi baterai EV. Dari tahun ke tahun, penjualan mobil listrik di dunia pun terus meningkat. Pada 2018, penjualan EV sebanyak 2,1 juta. Lalu, pada 2022, penjualan EV mencapai 10,5 juta atau 5 kali lipat selama lima tahun.