Pekerjaan perawatan menjadi salah satu bentuk pekerjaan terbanyak dikenali masyarakat. Hal ini diketahui dari survei Katadata Insight Center (KIC) berjudul Temuan Survei Nasional: Persepsi Terhadap Pekerjaan Perawatan.
Survei tersebut mendapati, lebih dari 70 persen masyarakat mengenali pekerjaan sehari-hari sebagai pekerjaan perawatan. Selain itu, 92,3 persen masyarakat menyadari bahwa merawat anak adalah pekerjaan perawatan, dan 70 persen juga menyadari pekerjaan rumah tangga termasuk kategori pekerjaan perawatan.
Namun, pengakuan masyarakat atas nilai ekonomi pekerjaan perawatan serta bias gender terus membayangi praktik pekerjaan perawatan di Indonesia.
Temuan pada responden laki-laki di dalam survei tersebut menunjukkan, 65,5 persen laki-laki tidak bersedia untuk membayar orang lain untuk membantu pekerjaan perawatan. Hal ini lantaran mereka memiliki istri atau saudara perempuan untuk melakukan pekerjaan perawatan.
Temuan survei juga memperlihatkan, 6,5 persen laki-laki merasa pekerjaan perawatan lebih cocok dilakukan perempuan. Temuan lain adalah 68,3 persen laki-laki menilai biasa saja atas keputusan perempuan untuk meninggalkan profesi mereka demi pekerjaan perawatan.
Sementara itu, pada responden perempuan, 79,3 persen merupakan perempuan dengan beban ganda yang artinya mereka memiliki pekerjaan dan masih menanggung beban pekerjaan perawatan di rumah. Sebanyak 11,3 persen perempuan memiliki suami atau saudara laki-laki yang menilai pekerjaan perawatan lebih cocok dilakukan perempuan.
Adapun, sebesar 78,3 persen perempuan mengaku berencana untuk membayar orang lain guna membantu pekerjaan perawatan. Dan, 66,2 persen puan menilai biasa saja keputusan mereka untuk meninggalkan profesi mereka demi pekerjaan perawatan.