Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kemungkinan besar tidak berlangsung dua putaran. Hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berhasil memperoleh suara tertinggi. Mereka meraih sekitar 57%-59% suara.
Hasil perhitungan KPU yang sudah mencapai 73,96% suara juga menunjukkan hal serupa. Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar memiliki suara 24,2%, Prabowo-Gibran 58,77%, dan Ganjar Pranowo - Mahfud Md sebesar 17,03%.
Ganjar, calon presiden nomor urut 3, mengusulkan hak angket DPR untuk mengusut pelaksanaan Pemilu 2024. Dia mendorong partai pengusungnya PDIP dan PPP memanggil penyelenggara pemilu untuk mengklarifikasi pelaksanaan pemilu yang dianggap banyak kejanggalan.
Langkah tersebut digunakan untuk meminta pertanggungjawaban Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai penyelenggara Pemilu atas dugaan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif.
“Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” kata Ganjar, di Jakarta, Senin, 19 Februari.
Inisiatif Ganjar mendapat sambutan positif dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Anies optimistis seluruh partai politik pengusungnya akan mendukung usulan Ganjar tersebut.
“Kami yakin bahwa Koalisi Perubahan, Partai NasDem, PKB, PKS akan siap untuk bersama-sama,” kata Anies di Gedung Yusuf Building Law Firm, Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Februari.
Anies mengatakan tiga partai pengusungnya solid memberikan dukungan. Ia menjelaskan partai pengusungnya akan menyiapkan data-data pendukung.