Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan merupakan mega proyek yang tengah dijalankan oleh Kilang Pertamina Internasional dengan melibatkan lebih dari 26 ribu pekerja.
Memiliki nilai investasi mencapai US$7,2 miliar, proyek ini memperlihatkan skala yang luar biasa. Secara total, ada 5.203 peralatan dengan berat mencapai 110 ribu ton, setara dengan 4,5 kali berat Patung Liberty.
Peralatan terberat dalam proyek ini adalah residual fluid catalytic cracking (RFCC) first regenerator dengan berat mencapai 1.099 ton, setara dengan 12 pesawat Boeing 737-800. Sedangkan peralatan tertinggi adalah propane/propylene splitter dengan ketinggian mencapai 110 meter, setara dengan gedung 30 lantai.
Selain itu, proyek ini juga memerlukan volume beton sebanyak 307.670 m3 yang setara dua kali volume beton Menara Petronas. Selain itu, berat struktur baja mencapai 74.723 ton atau setara dengan 7 kali berat baja Menara Eiffel.
Bahkan, panjang kabel elektrikal yang digunakan dalam proyek ini mencapai 5.040 km, setara dengan jarak Jakarta-Seoul. Sementara panjang welding pipa mencapai 4,9 juta Dia-inch atau setara 11 kali welding pipa PKT Bontang.
Tujuan utama dari revitalisasi RDMP Kilang Balikpapan adalah untuk meningkatkan kualitas produk bahan bakar minyak (BBM) hingga setara dengan standar Euro V; meningkatkan kapasitas kilang dari 260 ribu barel per hari (KBPD) menjadi 360 KBPD; serta meningkatkan kompleksitas kilang.
Hal tersebut merupakan langkah signifikan dalam mendukung industri minyak dan gas di Indonesia. Dengan demikian, RDMP Balikpapan tidak hanya menjadi sebuah proyek konstruksi skala besar, tetapi juga mewakili upaya penting untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas industri minyak nasional.