Kilang Pertamina Internasional terus berinovasi dalam mendukung produksi minyak dan gas (migas) nasional, salah satunya melalui pengembangan smooth fluid (SF). SF merupakan lumpur pengeboran yang berfungsi mengendalikan tekanan dari perut bumi selama proses pengeboran migas.
Pertamina memiliki tiga produk SF, yakni SF-02 yang diproduksi di Kilang Dumai dan unggul dalam pengeboran migas di laut. Kemudian ada SF-04 yang diproduksi di Kilang Cilacap dan SF-05 di Kilang Balikpapan dan Dumai. Keduanya memiliki keunggulan untuk mengebor migas di darat.
Adapun, SF Pertamina memiliki beberapa keunggulan utama. Produk ini nonkorosif, tidak mudah teroksidasi, aman untuk peralatan kerja serta area lumpur, baik untuk penyimpanan jangka panjang, dan ramah lingkungan.
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, SF memberikan kontribusi signifikan dalam memastikan proses pengeboran berjalan lancar dan aman.
Salah satu SF yang menjadi unggulan adalah SF-05. SF-05 telah memberikan kontribusi besar dalam industri migas nasional karena digunakan 100 persen dalam beberapa pengeboran minyak, dengan serapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 57 persen.
Produksi SF-05 juga terus meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 113,5 ribu barel pada 2021, 140 ribu barel pada 2022, dan 210 ribu barel pada 2023. Tercatat, kenaikan produksi SF-05 dari 2021 ke 2023 mencapai 85 persen.
Pengembangan SF oleh Pertamina dimulai pada 2007 dengan diproduksinya SF-05 di Kilang Balikpapan. Selanjutnya pada 2016, SF-02 mulai diproduksi di Kilang Dumai.
Pada 2019, Pertamina berhasil mengekspor 4.000 barel SF-05 ke Aljazair untuk mendukung kegiatan Pertamina Algeria.
Pada 2022, SF-04 Pertamina berhasil melaksanakan lifting perdana SF-04 diikuti oleh lifting perdana SF-05 ke Pertamina Hulu Rokan pada 2023.
Terakhir, pada 2024, SF-05 mulai diproduksi di Kilang Dumai dengan lifting perdana sebesar 7.000 barel.
Dengan inovasi ini, Pertamina menunjukkan komitmen untuk terus mendukung industri migas nasional melalui produk-produk unggulan yang efisien dan ramah lingkungan.