Riset yang dirilis Nielsen menggarisbawahi, perilaku konsumen dunia dalam berbelanja mengalami perubahan. Kini, mayoritas konsumen dunia mulai mengadopsi gaya hidup omnichannel dalam keseharian, demikian dilansir laporan bertajuk The Omni Future of Retail 2023: Outlook on e-commerce and in-store shopping.
Di sisi lain, IBM menyatakan konsumen saat ini memiliki ekspektasi bahwa perusahaan ritel, melalui penerapan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), dapat memberikan pengalaman belanja omnichannel yang terintegrasi.
Berbekal teknologi AI, konsumen berharap aktivitas belanja akan menjadi lebih mudah berkat inovasi sejumlah fitur, di antaranya rekomendasi produk berbasis algoritma, layanan penyelesaian termasuk retur, serta daftar ulasan yang relevan.
Blibli, sebagai pelopor perdagangan omnichannel di Indonesia, turut menerapkan AI untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan belanja, serta memenuhi preferensi pelanggan.
Perusahaan menyematkan AI pada setiap fase belanja pelanggan. Misalnya pada fase pra belanja, “mesin” AI Blibli memastikan barang yang dijual sesuai kriteria yakni asli dan 100 persen orisinil, legal, serta memiliki perlindungan merek.
Lalu, pada fase belanja, teknologi AI Blibli memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai. Sistem rekomendasi Blibli telah mampu membantu pelanggan dengan tingkat efektivitas sebesar 3,5 kali lipat yang diukur dari aspek click through rate (CTR).
Selain itu, teknologi yang sama memungkinkan untuk mendeteksi kerusakan produk. Fitur ini mampu membantu percepat penyelesaian isu, termasuk retur, sebesar 50 persen.