Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengimplementasikan sistem data terintegrasi untuk memantau kegiatan produksi dan lifting, yaitu Integrated Operation Center (IOC) sejak Januari 2020 lalu.
Pada Juni 2024, SKK Migas juga meluncurkan aplikasi untuk pemetaan tata ruang wilayah kerja migas bernama Sistem Pemetaan Kolaboratif Tata Ruang Hulu Migas atau Spektrum.
IOC menghubungkan beberapa aplikasi atau layanan pengelolaan milik KKKS serta dilengkapi fitur analitik terkait produksi dan lifting migas. Sedangkan Spektrum, SKK Migas berperan menyediakan infrastruktur geospasial dasar.
Keduanya adalah inovasi digital dari SKK Migas untuk menarik investasi hulu migas yang saban tahun ditargetkan terus meningkat. Semakin penting, sebab Indonesia juga dihadapkan pada target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari.
Misalnya saja di tahun ini, target investasi hulu migas dipatok sebesar US$16 miliar. Dua tahun berikutnya, target investasi dicanangkan sebanyak US$19 miliar. Pada 2028 mendatang, targetnya mencapai US$22 miliar.