Tiga perusahaan e-commerce yakni Shopee, TikTok Shop Tokopedia, dan Lazada  menaikkan biaya layanan administrasi penjual di luar kategori mal mulai September 2024. Besarannya hingga 10% berdasarkan kategori barang tertentu. 

“Mulai 16 September pukul 00.00 WIB, Tokopedia akan melakukan penyesuaian biaya layanan berlaku untuk Seller Power Mechant dan Power Merchant PRO,” dikutip dari laman resmi Tokopedia.

Sedangkan di laman resmi Shopee disebut, “per 1 September, Shopee akan menerapkan kebijakan baru untuk kategori produk dan biaya administrasi penjual non-Star dan Star/Star+.”

Kenaikan biaya admin penjualan tersebut terjadi di tengah musim dingin investasi di sektor digital, termasuk lokapasar. Era “bakar uang” di sektor ini sudah mulai berakhir sehingga para pemainnya perlu melakukan upaya keberlanjutan untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan peningkatan layanan. Salah satunya dengan meningkatkan biaya administrasi. 

Meski di sisi lain, hal ini dapat berdampak pada para penjual menaikkan harga barang dan bakal berakibat pada penurunan daya beli konsumen.

Berikut detail kenaikan rentang biaya admin tiga e-commerce Indonesia (berdasarkan kategori produk dan seller) per September 2024:

Shopee

  • Penjual Non-Star (4,25% - 10%)
  • Penjual Star/Star+ (4,25% - 10%)
  • Penjual Shopee Mall (2,5% - 8,5%)

TikTok Shop (Tokopedia)

  • Regular Merchant (1% - 3,8%)
  • Power Mechant & Power Merchant PRO (1% - 10%)
  • Official Store (1% - 8,5%)

Lazada

  • Penjual Lazada (4,25% - 8%)
  • Penjual LazMall (4,32% - 10,32%)

Untuk diketahui, induk perusahaan Shopee (Sea Ltd), TikTok Shop Tokopedia (GoTo), dan Lazada (Alibaba) ketiganya mencatatkan kenaikan pendapatan segmen e-commerce pada tahun 2023. Dipimpin oleh Alibaba yang segmen international commerce-nya menaungi Lazada dan mencatatkan pendapatan RMB81,6 miliar atau sekitar Rp177 triliun. Angka ini naik 60,3% dari tahun 2022. 

Sea yang menaungi Shopee membukukan pendapatan segmen e-commerce sebesar US$7,9 miliar (Rp122 triliun) atau naik 27,4% dari tahun 2022. Sedangkan GoTo mencatatkan pendapatan Rp9,1 triliun atau naik 11% dari tahun sebelumnya. 

Dari segi nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV), Shopee memimpin dengan transaksi mencapai nilai US$55,1 miliar atau naik 15% dari tahun 2022. Diikuti Lazada yang mencapai US$18,8 miliar atau turun 6,5%. TikTok Shop Tokopedia juga mencatatkan penurunan GMV US$16,3 miliar atau turun 11,4% dari tahun sebelumnya.

Reporter: Antoineta Amosella