Dalam setiap gelaran Pilkada, kebudayaan seringkali terabaikan sebagai bagian dari visi-misi para calon pemimpin daerah. Padahal, peran kebudayaan sangat krusial dalam memperkuat identitas lokal sekaligus menggerakkan roda ekonomi daerah. Visi dan misi calon pemimpin daerah yang menekankan pelestarian budaya lokal, pengembangan ekonomi kreatif, serta pendidikan berbasis budaya dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pembangunan daerah.
Melalui pelestarian tradisi, adat istiadat, dan bahasa daerah, serta pengembangan sektor-sektor ekonomi kreatif seperti kerajinan, seni pertunjukan, kuliner, dan fesyen, kebudayaan menjadi tulang punggung dalam mengintegrasikan warisan budaya dengan pariwisata. Pendidikan berbasis kebudayaan juga penting untuk membangun karakter generasi muda, baik melalui kurikulum formal maupun pendidikan non-formal di komunitas.
Kebudayaan juga dapat menjadi solusi untuk pembangunan yang inklusif dengan memperkuat keberagaman, mengakomodasi komunitas adat dan kelompok minoritas, serta mendorong kohesi sosial. Pendekatan ini juga membuka jalan bagi pembangunan yang lebih merata. Kebudayaan lokal menjadi sumber daya kreatif yang menciptakan peluang ekonomi, terutama melalui pariwisata berbasis budaya.
Budaya tidak hanya mencerminkan identitas lokal, tetapi juga dapat digunakan sebagai alat diplomasi, membangun kerja sama baik nasional maupun internasional. Kebudayaan menjadi elemen kunci dalam pembangunan yang berkelanjutan. Pilkada bisa jadi sebagai momentum untuk menempatkan kebudayaan pada posisi yang lebih strategis dalam visi pembangunan daerah.