Penggunaan artificial intelligence (AI) dinilai akan memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia diproyeksikan menjadi negara yang mendapatkan dampak ekonomi paling besar.
Mengutip situs The Conversation, perusahaan konsultan manajemen Kearney memproyeksikan Indonesia akan mendapat dampak ekonomi paling tinggi dari penggunaan AI di antara sebelas negara anggota ASEAN, yakni sekitar US$366 miliar.
Kemudian diikuti oleh Thailand (US$117 miliar), Singapura (US$110 miliar), Malaysia (US$115 miliar), Vietnam (US$109 miliar), dan Filipina (US$92 miliar). Keuntungan ekonomi dari pemanfaatan AI ini didominasi oleh dua sektor utama, yaitu marketing and sales dan supply chain management.
Dalam upaya mengoptimalkan keberadaan AI bagi pembangunan, Indonesia telah memiliki Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 yang menyasar lima bidang prioritas yakni layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan & riset, ketahanan pangan, serta mobilitas dan kota cerdas.
Stranas disusun untuk menjawab tantangan pengembangan AI di tanah air. Mulai dari kesiapan regulasi yang mengatur etika penggunaan, kesiapan tenaga kerja, kesiapan infrastruktur dan data pendukung pemodelan, serta kesiapan industri dan sektor publik dalam mengadopsi inovasi kecerdasan artifisial.
Perusahaan teknologi pastinya turut memainkan peran penting dalam membentuk ekosistem AI nasional yang mampu menjawab tantangan digitalisasi di masa depan. Dalam menjawab tantangan tersebut telah dilakukan sejumlah inisiatif.
Kolaborasi dan inovasi perusahaan teknologi dalam pemanfaatan AI antara lain melalui GPU Merdeka yang merupakan infrastruktur dan platform AI cloud untuk pelaku bisnis nasional serta akses ke GPU tercepat dari NVIDIA dengan data center high-density.
Di samping itu, kolaborasi antara Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group melalui anak usahanya, Lintasarta dengan Accenture telah mengembangkan platform cloud AI berdaulat di Indonesia. Platform ini memastikan tata kelola data yang sesuai dengan regulasi lokal.