Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjadi salah satu sumber pembiayaan strategis bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Demi mengentaskan berbagai tantangan yang membelit, modernisasi KSP penting untuk diupayakan.
US Agency for International Development (USAID) melalui Economic Growth Support Activity (EGSA) membantu pemerintah mewujudkan hal tersebut. Dukungan USAID terutama berkenaan dengan upaya untuk mengatasi isu SDM dan kendala infrastruktur KSP.
Secara umum, tantangan menyangkut sumber daya manusia (SDM) tak jauh dari ketimpangangan antara sebaran koperasi dibandingkan dengan jumlah pengawas. Sementara itu, terkait infrastruktur lebih menyoal minimnya basis data terkait kinerja koperasi dan metodologi pengawasan yang belum mapan.
USAID mendukung pemerintah untuk memperkuat pengawasan koperasi. Beberapa aksi yang ditempuh, yaitu peningkatan kapasitas pengawasan koperasi oleh Kemenkop UKM, digitalisasi operasional koperasi, penyusunan kerangka kerja apex KSP, serta memberi masukan untuk UU P2SK.
Modernisasi KSP penting untuk dilakukan mengingat peran strategis koperasi di dalam perekonomian Indonesia. Pasalnya, kini hadir 17.373 unit KSP, setara 14 persen populasi koperasi se-Tanah Air. Dan lebih dari 25 juta penduduk adalah anggota koperasi.