Presiden Prabowo Subianto merilis paket ekonomi “8+4+5” yang meliputi berbagai bantuan ekonomi dan bakal terselenggara mulai tahun ini hingga 2026. Berbagai program tersebut meliputi program yang bisa dinikmati mahasiswa, pekerja, bahkan ditaksir mampu menyerap tenaga kerja baru.

"Terdiri dari 8 program akselerasi di 2025, 4 program dilanjutkan 2026, dan 5 program terkait andalan pemerintah untuk penyerapan tenaga kerja," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta, 15 September lalu.

Dalam paket akselerasi, pemerintah bakal memfasilitasi magang bagi 20 ribu lulusan baru (kurang dari 1 tahun kelulusan). Selain itu, ada pula bantuan pangan berupa 10 kg beras bagi 18,3 juta keluarga dan bantuan bunga 1.050 unit rumah peserta BPJS Ketenagakerjaan. Pemerintah juga membebaskan pajak penghasilan (PPh) bagi pekerja pariwisata.

Di sisi lain, pemerintah juga mencanangkan empat paket ekonomi yang dilanjutkan tahun depan. Di antaranya perpanjangan waktu pemungutan PPh final, serta perluasan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan kematian (JKM). Pemerintah juga melanjutkan pembebasan PPh pekerja pariwisata dan padat karya.

Untuk paket penyerapan tenaga kerja, setidaknya bakal ada ±1 juta pekerja yang terserap dari operasional Koperasi Desa Merah Putih. Ada juga program reforestasi perkebunan rakyat yang diperkirakan menyerap ±1,6 juta pekerja.

Selain dua paket itu, paket penyerapan tenaga kerja lainnya berfokus di sektor perikanan. Ada pengembangan kampung nelayan, revitalisasi tambak Pantai Utara, hingga modernisasi kapal nelayan ditaksir bakal menyerap ±376.645 pekerja di tahun ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Antoineta Amosella