Sektor pertanian membukukan kinerja positif sepanjang tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian pada kuartal kedua 2025 mencapai 13,83 persen, setara Rp822,6 triliun, dan menjadi yang tertinggi tiga tahun terakhir, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Produksi gabah dan beras turut meningkat masing-masing mencapai 57,6 juta ton dan 33,2 juta ton. Di samping itu, harga pokok produksi (HPP) gabah mengalami kenaikan dari Rp5.500 per kg menjadi Rp6.500 per kg.
Peningkatan produktivitas tersebut selaras dengan kenaikan kesejahteraan petani. Sebagai bukti, nilai tukar petani pada September 2025 mencapai 124,36. Untuk penjelas, NTP di atas 100 menyiratkan pendapatan petani lebih besar ketimbang pengeluarannya.
Dengan jumlah tenaga kerja yang mencapai 38,9 juta, sektor pertanian juga mampu membukukan surplus perdagangan mencapai US$15,46 miliar pada Januari-Agustus 2025.