Pertamina terus memperluas akses energi bagi seluruh masyarakat melalui dua program andalan yakni BBM Satu Harga dan One Village One Outlet (OVOO) untuk LPG. 

Kedua inisiatif ini merupakan upaya Pertamina untuk mewujudkan pemerataan energi hingga ke pelosok negeri. Dengan begitu, masyarakat di daerah terpencil dapat menikmati energi dengan harga dan kualitas yang sama seperti di kota besar.

Dalam satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo, Pertamina telah membangun 71 lembaga penyalur BBM baru. Sebanyak 40 lembaga diresmikan pada 30 Oktober 2024, dan 31 lembaga lainnya menyusul pada 18 Desember 2024. 

Sejak program ini diluncurkan pada 2017 hingga 2024, total telah berdiri 573 lembaga penyalur BBM Satu Harga di berbagai wilayah Indonesia. Manfaatnya pun telah dirasakan masyarakat. 

Di Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, misalnya, masyarakat kini dapat membeli Pertalite seharga Rp10.000 per liter dan Solar Rp6.800 per liter, jauh lebih terjangkau dibanding harga sebelum program diterapkan yang mencapai Rp16.000 untuk Pertalite dan Rp11.000 untuk Solar.

Sementara itu, melalui program OVOO, telah membangun lebih dari 270 ribu pangkalan LPG 3 di 29 provinsi. Lebih dari 96% desa di 29 provinsi tersebut kini memiliki akses terhadap pangkalan LPG.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.