Di tengah perdebatan menjadikan buah durian sebagai buah nasional antara Malaysia dan Indonesia, negara-negara di Asia Tenggara memang dikenal sebagai penghasil utama durian. Setidaknya kawasan Asia Tenggara memasok 97% kebutuhan “Raja Buah” ini.
Negara tetangga Thailand menjuarai pangsa ekspor. Per 2024, ekspor duriannya mencapai 857,4 ribu ton atau 62,4% dari total pasar dunia. Varietas unggulan durian Thailand yang banyak disukai seperti Monthong, Kan Yau, hingga Cha Nee.
Beberapa tahun terakhir, produksi dan ekspor durian Vietnam juga melejit melebihi Malaysia dan Filipina yang dikenal sebagai eksportir utama durian. Ekspor durian Vietnam mencapai 435,7 ribu ton atau setara 31,7% kebutuhan durian dunia. Diperkirakan, terdapat 30 varietas durian Vietnam yang terdaftar, dengan unggulannya adalah Ri6.
Malaysia adalah rumah bagi sejumlah varietas unggul yang disukai dunia seperti Musang King, Sultan atau D24, hingga Udang Merah atau Red Prawn. Pada 2024, ekspor duriannya mencapai 22,4 ribu ton. Sedangkan produksinya diestimasi mencapai 592 ribu ton pada 2023.
Dari segi estimasi produksi, Indonesia adalah negara produsen durian terbesar. Produksinya pada 2024 mencapai 1,96 juta ton. Varietas yang dikenal dan banyak disukai termasuk Petruk dari daerah Jepara, Bawor dari Banyuwangi, hingga Tembaga dari wilayah Sumatera.
Meski begitu, ekspor buah durian Indonesia masih menghadapi tantangan. Pada 2024 jumlahnya hanya sekitar 591 ton atau 0,04% dari pasar dunia. Untuk dicatat, ekspor ini adalah untuk durian utuh dan tidak termasuk produk durian beku maupun olahan lainnya.
Produksi durian di Asia Tenggara ini utamanya memasok demam durian di Cina. Impor durian di Cina mencapai 1,56 juta ton pada 2024 atau setara 93% total impor dunia. Jumlah permintaan ini melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan permintaan 2019 yang masih berkisar 604,7 ribu ton.
Di tengah demam durian di negaranya, Cina juga mulai memproduksi durian sendiri. Pusat produksinya berada di Provinsi Hainan, dengan perusahaan terbesar yang terdaftar yaitu Hainan Youqi Agricultural Company. Produksinya diestimasi mencapai 200 ton pada 2024.