Kata spoiler sering kita dengar ketika suatu karya, baik berupa novel, manga, anime, film, acara TV dan sebagainya belum lama muncul atau tayang. Istilah tersebut sering diartikan sebagai tindakan membocorkan isi cerita yang sering kali mengurangi kenyamanan seseorang ketika menikmati suatu karya.
Pengertian Spoiler
Secara bahasa, kata ‘spoiler’ berasal dari bahasa Inggris yang berarti ‘bocoran’. Kata ini biasa disematkan pada mereka yang suka menceritakan jalan cerita dari suatu karya yang baru muncul dan banyak dinantikan.
Berdasarkan Kamus Cambridge, spoiler adalah informasi yang dapat merusak kesenangan. Selain itu, spoiler bisa diartikan sebagai informasi dalam artikel surat kabar, blog, dan sebagainya yang memberi tahu apa yang akan terjadi dalam sebuah program, sehingga merusak kesenangan penonton atau pembaca baru.
Oleh karena itu, dalam suatu artikel atau ulasan yang mengandung spoiler, sering menuliskan "spoiler alert" atau "peringatan spoiler" di awal tulisan agar pembaca tahu bahwa isi artikel atau ulasan tersebut akan membocorkan isi suatu karya, sehingga pembaca bisa menyiapkan diri dan memutuskan apakah akan terus membaca atau tidak.
Dari penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa spoiler adalah membocorkan isi cerita kepada orang lain.
Penyebaran Spoiler
Di era informasi saat ini spoiler bisa dilakukan kapan saja dan melalui berbagai platform. Perkembangan media sosial sering digunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk menyebarkan, misalnya potongan-potongan adegan atau salah satu halaman pada komik dan novel.
Di samping itu, spoiler juga rentan terjadi pada artikel-artikel yang membahas suatu karya. Karena itu, diperlukan kehati-hatian penulis, reviewer atau kritikus ketika mengulas film atau novel agar tidak memberikan terlalu banyak spoiler.
Dampak Spoiler
Spoiler kerap terjadi dalam sebuah candaan atau obrolan santai tentang suatu karya. Sering kali seseorang baik secara sengaja maupun tidak menceritkan isi sebuah cerita hingga berujung spoiler.
Walaupun sering dianggap sepele, spoiler bisa berdampak buruk pada penerima bocoran cerita. Hal tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kesenangan ketika membaca atau menonton sebuah karya. Bahkan, tak jarang seseorang membatalkan niatnya untuk menikmati suatu karya karena sudah telanjur menerima terlalu banyak bocoran cerita.
Sanksi untuk "Tukang Spoiler"
Spoiler adalah salah satu jenis pembajakan karya. Secara hukum, spoiler bisa mendapat ancaman penjara maupun denda.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal 113 disebutkan bahwa seseorang yang mendistribusikan film/ karya untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dikategorikan dalam pembajakan dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan/ atau denda paling banyak Rp 4 miliar.
Panduan Spoiler
Dihimpun dari Wired dan The Spectrum, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjadi penikmat karya yang baik dan menyikapi spoiler, yaitu:
Jangan jadi pengganggu
Hal ini juga berlaku untuk skala yang lebih sempit, seperti dalam lingkar pertemanan Anda. Jika mengetahui teman sedang membaca Harry Potter untuk pertama kalinya, jangan beri tahu mereka apa yang akan terjadi pada buku kedua dan seterusnya atau sekonyong-konyong membeberkan siapa saja karakter yang bakal mati.
Bukannya membuat Anda terlihat memiliki wawasan yang luas dalam karya, hal ini justru bisa membuat Anda dicap sebagai pengganggu.
Jangan berharap tidak kena spoiler
Berharap untuk dijauhkan dari spoiler, apalagi di era informasi seperti saat ini, tampaknya agak berlebihan, terutama untuk karya yang sudah terbit berbulan-bulan atau bertahun-tahun lamanya. Sadarilah bahwa Anda memang telanjur telat untuk menikmati karya tertentu.
Meski begitu, Anda bisa menghindari spoiler dengan tidak mengulik informasi lebih dalam terkait karya yang sedang Anda nikmati.
Jangan baca artikel terkait karya tertentu
Jika Anda sendang menikmati suatu karya dan tidak ingin diganggu spoiler, cobalah menghindari membaca artikel tentang karya tersebut. Jangan juga terlalu sering mengintip laman fanbase karya tertentu.
Menunggu
Cobalah untuk menunggu selama beberapa minggu sebelum mendiskusikan plot krusial di dalam film atau acara TV dengan teman Anda.
Biarkan orang lain mengalaminya sendiri
Jika ending atau plot twist suatu cerita sukses membuat Anda terkejut, biarkan orang lain merasakan seperti yang Anda rasakan. Singkatnya, jangan bocorkan poin penting dalam cerita kepada teman atau orang yang belum, hendak, atau sedang menikmati karya tersebut.