Soft Skill Adalah: Pengertian, Contoh, dan Cara Mengembangkannya

Pexels.com/Matheus Bertelli
Ilustrasi public speaking, salah satu contoh soft skill.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Intan
7/2/2022, 15.06 WIB

Kata skill atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti 'keahlian', adalah sesuatu yang dimiliki setiap individu untuk memudahkan pekerjaanya, serta dalam bersosial maupun karier.

Skill dapat dibedakan menjadi dua, yakni soft skill dan hard skill. Artikel kali ini akan mengupas mengenai soft skill dan contoh-contohnya. Soft skill  adalah keahlian seseorang yang mengarah pada keterampilan bersosial, berkomunikasi dan sebagainya.

Apa itu Soft Skill?

Mengutip The Balance Careers, soft skill adalah kemampuan komunikasi, kecerdasan sosial yang melekat, karakteristik seseorang, serta kemampuan beradaptasi dalam kehidupan maupun dunia pekerjaan.

Sementara itu, berdasarkan catatan Indeed, soft skill adalah kemampuan yang berhubungan dengan bagaimana seseorang bekerja dan berinteraksi dengan orang lain. Adapun soft skill yang populer, di antaranya komunikasi, kerja tim, dan keterampilan interpersonal lainnya.

Dalam dunia kerja, tak sedikit pengusaha yang mencari kandidat dengan kemampuan soft skill yang mumpuni. Pasalnya, keterampilan ini sulit untuk diajarkan dan penting untuk kesuksesan jangka panjang.

Berbeda dengan hard skill yang mesti dipelajari dan dilatih, soft skill cenderung mengarah kepada emosi dan wawasan dalam memperlakukan orang lain. Namun demikian, baik hard maupun soft skill, keduanya saling melengkapi.

Pentingkah Soft Skill?

Soft skill berperan penting dalam penulisan resume, wawancara, kinerja pekerjaan, dan menemukan kesuksesan dalam berkomunikasi dengan orang-orang di tempat kerja dan di bidang lain dalam kehidupan seseorang.

Tak jarang dalam suatu lowongan pekerjaan tercantum beberapa keterampilan soft skill yang diharapkan dari seorang pelamar oleh pemberi kerja, seperti kepemimpinan, kemampuan komunikasi serta memecahkan masalah.

Mengutip Resources.workable.com, adanya kualifikasi soft skill membantu seseorang untuk mengidentifikasi karyawan yang bukan hanya mampu melakukan pekerjaan tertentu, tapi juga mampu melakukannya dengan baik.

Selain itu, soft skill juga membantu pemberi kerja untuk:

  • Memilih satu dari beberapa orang dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang sama. Bisa saja, perekrut akan memilih mereka yang lebih kolaboratif dan fleksibel.
  • Memilih mereka yang memiliki potensi untuk berkembang, bukan hanya sekadar memiliki pengetahuan. Contohnya, untuk posisi junior, pemberi kerja mungkin akan memilih kandidat yang punya kemauan untuk belajar dan berkepribadian adaptif ketimbang mereka yang hanya sekadar ahli dalam suatu bidang.
  • Membuat keputusan perekrutan yang menyeluruh. Contohnya, ketika merekrut tenaga penjualan, perekrut mungkin mencari kandidat yang akrab dengan industri dan memiliki pengalaman. Selain itu, mereka juga diharapkan memiliki kemampuan negosiasi dan komunikasi verbal yang baik.

Contoh Soft Skill

1. Komunikasi

Komunikasi adalah kemampuan berkomunikasi, baik yang sifatnya personal maupun profesional. Sebagai sebuah soft skill, semua aspek komunikasi harus tercapai untuk mencapai tingkat efektivitas. Aspek dalam komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, berbicara, mendengarkan, menulis, menyimak hingga membawakan atau mempresentasikan sesuatu.

keterampilan komunikasi tersebut berkaitan dengan mendengarkan secara aktif, kepercayaan diri, resolusi konflik, berbicara di depan umum, menulis, dan sebagainya.

2. Kemampuan Memecahkan Masalah

Banyak pengusaha yang sangat menghargai orang-orang yang dapat menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif. Skill ini bisa bisa melibatkan pengetahuan seseorang terhadap industri atau meluangkan waktu untuk meneliti dan berkonsultasi dengan rekan kerja untuk menemukan solusi.

Keterampilan memecahkan masalah berkaitan dengan kreativitas, manajemen risiko, kerja tim, berpikir kritis, analitis, pengambilan keputusan, kecerdasan, dan sebagainya.

3. Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan luas yang menggabungkan banyak keahlian yang berbeda termasuk soft skill dan keterampilan teknis lainnya. Karyawan dengan kreativitas dapat menemukan cara baru dalam melakukan tugas, meningkatkan proses kerja, atau bahkan mengembangkan cara baru dan menarik untuk dijelajahi dalam berbisnis.

Soft skill ini berkaitan dengan rasa penasaran yang tinggi, berpikiran terbuka, kemampuan inovasi dan bereksperimen, serta kemauan untuk belajar.

4. Kemampuan Beradaptasi

Kemampuan untuk beradaptasi sangatlah dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Sebab, segala perubahan, baik dalam hal proses, alat, atau klien kerja sama dapat berubah sewaktu-waktu. Karyawan yang mampu beradaptasi dengan situasi dan cara kerja baru sangat berharga di banyak pekerjaan dan industri.

Adapun yang berkaitan dengan soft skill ini, di antaranya konsistensi, fleksibilitas, rasa antusias dan optimis, pola pikir tumbuh, dan  kemampuan bekerja sama.

5. Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership merupakan salah satu soft skill yang sangat signifikan pada beberapa bidang pekerjaan. Contoh soft skill kepemimpinan dalam dunia kerja misalnya, memimpin sebuah proyek dari perusahaan.

kepemimpinan juga merupakan salah satu contoh soft skill mahasiswa, yang biasanya ada dalam kegiatan organisasi dan komunitas. Soft skill ini juga memberi nilai lebih pada pribadi seseorang. Kerendahan hati juga merupakan salah satu contoh soft skill kepemimpinan. Dengan rendah hati, seseorang akan lebih mudah dalam memimpin tim atau kelompok.

Cara Mengembangkan Soft Skill

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan soft skill, yaitu:

  • Pilih keterampilan yang ingin ditingkatkan dan latih secara konsisten. Sebab, kebanyakan soft skill berhubungan dengan rutinitas.
  • Amati dan tiru soft skill yang ada pada orang lain.
  • Tetapkan tujuan dalam meningkatkan soft skill tertentu.
  • Temukan sumber daya untuk membantu belajar.