Contoh Hewan Ruminansia dan Fakta Menariknya

ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.
Ilustrasi, ternak sapi. Sapi merupakan salah satu contoh hewan ruminansia, yang memiliki keunikan pada sistem pencernaan, yang berbeda dibandingkan hewan mamalia lainnya.
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Agung
21/3/2022, 13.05 WIB

Binatang pemakan tumbuhan seperti sapi, kambing, dan kerbau termasuk dalam contoh hewan ruminansia. Umumnya kebanyakan hewan jenis ini mempunyai sistem pencernaan yang unik.

Sistem pencernaan unik ini menjadi pembeda antara binatang mamalia dengan contoh hewan ruminansia. Perbedaan tersebut meliputi cara makan dan struktur pencernaannya.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut penjelasan dan fakta-fakta menarik yang dimiliki oleh hewan ruminansia.

1. Pemakan Tumbuhan

Dilansir dari Sariagri.id, hewan ruminansia adalah hewan pemamah biak yang mengkonsumsi tumbuhan sebagai makanan utamanya. Dalam ilmu biologi, hewan pemakan tumbuhan disebut dengan istilah herbivora.

Meski binatang herbivora mengkonsumsi tumbuhan, namun tidak semuanya masuk ke dalam kategori hewan ruminansia. 

Pada umumnya hewan ruminansia memiliki sistem pencernaan yang lebih unik daripada binatang herbivora lainnya, khususnya untuk memproses makanannya.

Dikutip dari buku Mini Smart Book SMA, hewan ruminansia adalah kelompok binatang yang mengunyah kembali makanannya. Artinya, hewan tersebut mempunyai dua fase mengunyah sebelum makanannya dicerna.

Biasanya hewan pemamah biak sangat mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari. Sebagian besarnya merupakan hewan ternak yang dapat dikonsumsi manusia.

Menurut Britanica, contoh hewan ruminansia antara lain sapi, domba, kambing, antelop, okapis, jerapah, dan lain sebagainya.

2. Punya Dua Fase Mengunyah Makanan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu fakta unik dari hewan ruminansia adalah memiliki dua fase untuk memamah atau mengunyah makanan.

Dalam buku ajar Fisiologi Hewan yang disusun oleh Yustina dan Darmadi, dijelaskan proses mengunyah ini terdiri fase pertama dan kedua. 

Fase pertama saat makanan tersebut masuk ke mulut dan ditelan, tetapi tidak dikunyah. Kemudian fase kedua, saat makanan itu dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah sampai halus. Dua fase mengunyah ini sangat penting karena dapat membantu hewan ruminansia untuk mencerna makanannya.

Perlu diketahui, hewan ruminansia adalah kelompok binatang pemakan rumput atau tumbuhan. Sel tumbuhan yang tersusun dari bahan selulosa sulit untuk dicerna. Oleh karena itu, hewan jenis ini memerlukan proses mengunyah sampai dua fase.

3. Susunan Gigi Geraham Lebih Banyak dari Mamalia Lainnya

Masih mengutip dari buku yang sama, rata-rata hewan ruminansia dilengkapi dengan struktur gigi untuk mengunyah makanan. Misalnya seperti sapi.

Sebagai salah satu contoh hewan ruminansia, sapi tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring. Meski demikian, sapi tetap memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia dan hewan lainnya.

Fungsi gigi geraham tersebut untuk mengunyah makanan berserat, terutama tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa. 

Lebih lanjut berikut susunan gigi di dalam rongga mulut hewan ruminansia yang perlu diketahui:

  • Gigi Seri (Insisivus) 

Gigi ini berfungsi untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.

  • Gigi Geraham Belakang (Molare

Gigi ini berbentuk datar dan lebar. Fungsinya untuk mempermudah proses mengunyah makanan.

4. Memiliki Sistem Pencernaan Unik

Hewan ruminansia seperti sapi dan kambing mempunyai sistem pencernaan unik, dengan struktur khusus yang berbeda dengan hewan karnivora dan omnivora.

Untuk mencerna makanan hewan ruminansia harus mengerahkan organ-organ pencernaan di dalam tubuhnya. Organ pencernaan ini saling terhubung dan bekerja sesuai fungsinya.

Lebih lanjut berikut organ tubuh yang digunakan dalam mekanisme pencernaan hewan ruminansia:

  • Mulut
  • Kerongkongan
  • Lambung
  • Usus halus
  • Usus besar
  • Anus

Dalam mekanisme sistem pencernaan unik pada contoh hewan ruminansia ini, organ lambung memiliki peran yang sangat penting. Lambung pada hewan jenis ini, contohnya seperti sapi terdiri atas 4 bagian. Berikut penjelasan lengkapnya:

Rumen

Rumen adalah bagian terbesar, organ ini terdiri dari beberapa kantung. Rumen berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau penampung makanan.

Selain sebagai tempat penyimpanan, rumen juga merupakan tempat fermentasi. Lingkungan rumen mendukung pertumbuhan mikroba. 

Saat fase pertama dalam mengunyah, makanan akan ditelan dan masuk ke rumen. Kemudian, mikroba yang ada akan mencerna makanan hingga berbentuk seperti bubur.

Setelah dicerna, makanan ini dikembalikan lagi ke mulut untuk dikunyah. Kemudian, makanan itu akan ditelan dan masuk ke retikulum.

Retikulum 

Retikulum adalah struktur seperti kantong di area depan tubuh, dekat dengan jantung. Jaringan dalam retikulum membentuk jaringan yang mirip dengan sarang lebah.

Organ ini berfungsi untuk proses fermentasi makanan, yang dibantu bakteri. Selain itu, proses penyaringan benda asing terjadi di sini. Nantinya, hanya zat makanan saja yang masuk ke bagian omasum.

Omasum

Omasum berfungsi menyerap air dan zat lain dari isi pencernaan. Di dalam organ tersebut terdapat enzim yang membantu proses pencernaan.

Abomasum

Abomasum merupakan bagian akhir untuk mencerna makanan. Di dalam organ tersebut, terdapat bagian yang dilapisi dengan kelenjar. Kelenjar ini melepaskan asam klorida dan enzim pencernaan, yang diperlukan untuk memecah makanan.

Setelah proses di dalam lambung selesai, makanan akan dikirim ke usus halus. Usus halus menyelesaikan sebagian besar proses pencernaan dan menyerap banyak nutrisi. Kemudian, sisa-sisa makanan bakal diteruskan ke anus.

Demikian pembahasan tentang fakta-fakta menarik, yang dimiliki oleh hewan ruminansia. Beberapa contoh hewan ruminansia selain sapi, antara lain

  • Kambing
  • Domba
  • Okapi
  • Rusa
  • Kijang
  • Banteng
  • Antelop
  • Jerapah
  • Llama
  • Bison

Beberapa contoh hewan ruminansia ini terdiri dari beberapa jenis turunan. Meski masing-masing memiliki keunikan bentuk fisik, namun tetap memiliki ciri-ciri khas hewan ruminansia.