Contoh Puisi Ramadhan untuk Berbagai Momentum

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, Penyair Micky Hidayat membacakan puisi. Puisi merupakan karya sastra yang berisi pendapat dan suara hati penyair mengenai berbagai hal, termasuk di dalamnya terkait ramadhan. Contoh puisi ramadhan bisa menggambarkan suasana hati di berbagai momentum, seperti puasa di tengah pandemi Covid-19.
Editor: Agung
28/3/2022, 11.25 WIB

Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Semarak umat muslim untuk merayakan terlihat dimana-mana. Hal itu dikarenakan bulan tersebut selalu bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia, karena pada bulan inilah banyak kemuliaan-kemuliaan yang terkandung di dalamnya. Sehingga disebut dengan bulan yang lebih baik dari seribu bulan.

Oleh karena itu, salah satu cara untuk menyambut bulan suci ramadhan adalah dengan puisi yang bisa meresap dan menjadi inspirasi di hati. 

Manfaat Puisi di Bulan Ramadhan

Ada banyak manfaat yang akan kita peroleh dari membaca puisi ramadhan, antara lain:

1. Memberikan kabar bahagia bahwa bulan ramadhan (bulan yang penuh keberkahan) telah datang.
2. Sebagai penulis kita juga bisa memanfaatkan momen ramadhan dengan menyambung tali silaturahmi kepada orang yang sudah lama nggak berkomunikasi dengan kita.
3. Dapat menjadi pelopor untuk menyebarkan berita kebaikan melalui karya puisi ramadhan yang indah dan menarik.

Contoh Puisi Ramadhan

Dilansir dari situs adahobi.com, berikut beragam contoh puisi ramadhan untuk berbagai momentum, mulai dari menyambut bulan suci ramadhan hingga puisi yang menggambarkan puasa di tengah pandemi Covid-19

Marhaban ya Ramadhan

Terimakasih Ya Allah
Kau pertemukan hambamu dengan bulan yang ku dambakan
Kau berikan kami tuk harapkan sebuah ampunan
Sebuah ampunan di bulan suci ramadhan
Rasa bahagia yang tak bisa terucap oleh kata-kata

Hanya kata-syukur yang terucap penuh rasa pengagungan
Rasa pengagungan penuh kebahagiaan
Karena di beri kesempatan bertemu bulan yang kau agungkan

Ku bersihkan jiwa dan raga untuk menyambutnya
Ku tanamkan rasa penyesalan di hari-hari sebelumnya
Ku sucikan batin tanpa rasa iri tuk memulyakan bulan yang engkau mulyakan
Ku bersujud padamu tuhan semesta alam

Lantunan ayat-ayat Alquran aku dendangkan
Tuk muliakan bulan yang engkau mulyakan
Demi namamu tuhan ku harapkan belas kasihan
Dan harapkan kekuatan tuk mengisi bulan yang engkau muliakan dengan kebaikan
Marhaba ya Ramadhan

Puisi Menjelang Ramadhan

Ramadhan Kini kau akan datang
Menyejukan hati yang kekeringan
Mengharumkan nafas yang tertahan
Menenangkan rasa kegelisahan

Ramadhan aku sangat senang
Kurasakan ada kedamaian
Menjalankan ibadahpun tenang
Tiada penggangu Berkeliaran

Ramadhan Namamu suci Nan menawan
Membuat insan tertawan
Menjalankan ibadah penuh keikhlasan
Demi gandanya pahala dan kemenangan

Seuntai kata kurangkaikan
Untukmu Bulan suci ramadhan
Karena kedatangan mu mengesankan
Dan selalu di rindukan umat beriman

Contoh Puisi Ramadhan di Tengah Pandemi COVID-19

Ramadhan dan Corona

Tahun ini tahun yang berbeda
Walau Ramadhan telah tiba
Semua karena virus Corona
Yang sedang melanda seantero dunia.

Masjid-masjid lebih sepi
Orang-orang mengurung diri
Beribadah di dalam rumah
Agar korona tidak tersebar ke mana-mana.

Mari kita berdiam diri
Jangan sembarangan pergi pergi
Sebab corona bisa menyakiti
Siapa saja di negeri ini.

PUASA DIPERTANYAKAN
Karya Y. S. Sunaryo

Niaga dan kongsi banyak yang berhenti
Jam kerja dipangkas dikurangi
Tidur sepanjang hari diberi arti
Katanya, demi Ramadan bulan suci

Raga dimanja-manja
Lemas diduga khusuk puasa
Berkeringat banyak diwanti-wanti
Takut puasa tak kuat sehari

Katanya, puasa untuk Tuhan
Hingga tarawih mesti semalaman
Tadarus palingkan kehidupan
Mulut-mulut semata wiridan

Lalu di mana puasa hendak berperang?
Jika serba sendirian menjadi pilihan
Jalan pagi sunyi bak di pengungsian
Menangkah berperang jika sambil tiduran?

Ramadan mestilah bukan sebulan kemalasan
Bukan pula bulan hentikan kepedulian
Justru bangkit menangkan keimanan
Cumbui Tuhan dan berjibaku untuk martabat kemanusiaan

Contoh Puisi Ramadhan di Masa Penghujung

DI PENGHUJUNG RAMADHAN

Kala kerinduan belumlah usai
Kala penghayatan dalam doa belumlah sempurna
Menapaki lajunya perjalanan yang tiada henti
Menyusuri lorong yang penuh liku menghadang.

Kuingin Kau basuh dalam renunganku
Saat Kau pancarkan cahaya dalam bulan nan mulia
Mengharapkan ampunan dalam sujudku yang panjang
Masihkah kan kupalingkan wajah ini?

Ingin kuhapus semua noda dan dosa
Ingin kuhempas semua kobaran emosi dalam dada
Meluruhkan jiwa yang sarat dengan hasrat
Tenggelam dalam tangisan penuh sesal

Sanggupkah kan kutapaki hariku?
Menyongsong esok yang t’lah siap menanti
Semoga di penghujungmu ya Ramadhan
Ampunan Illahi kan terpancar lewat pribadi nan luhur

Detik-Detik Terakhir Ramadhan

Sebentar lagi kau akan pergi
Sebentar lagi kau kan berlalu
Meninggalkan semua kemuliaan & cinta yg ada padamu
Sedangkan ku disini masih saja tak bisa melakukan
Apa yang seharusnya dilakukan saat bersamamu

Menganggapmu tak lebih dari yang lainnya
Melewatimu seperti hal yang sudah biasa terjadi
Bahkan di penghujung keberadaanmu
Kau selalu memberikan kerinduan & keinginan
Yang diharapkan setiap insan

Di saat-saat terakhirmu segala kemuliaan & keagungan
Kau taburkan ke seluruh alam semesta
Segala rahmat & cinta bagaikan air hujan yang turun membasahi bumi
Yang setiap tetesanmu takkan mungkin terhitung
Akankah ku kan berjumpa lagi denganmu ?
Menikmati segala kemuliaan yang ada padamu

ku kan selalu merindukanmu