Memahami Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Puisi Baru

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Ilustrasi, sastrawan Jose Rizal Manua membacakan puisi karya penyair Chairil Anwar.
Editor: Agung
6/6/2022, 13.28 WIB

Puisi baru berbeda dengan puisi lama, karena lebih bebas untuk rima, irama, dan pilihan kata. Puisi baru juga tidak terikat dengan jumlah baris, sajak, dan suku kata. Biasanya, puisi baru sudah mencantumkan nama pengarang.

Berdasarkan isinya puisi baru terdiri dari 7 jenis yaitu balada, elegi, epigram, himne, ode, romansa, dan satire. Puisi baru ini lebih menekankan isi, ungkapan, dan perasaan penulis. Pusii baru menggunakan kata-kata indah dan bermakna ketika didengarkan.

Ciri-ciri Puisi Baru

  1. Terdapat nama pengarang
  2. Bentuk rapi dan simetris
  3. Menggunakan gaya bahasa yang dinamis
  4. Berkembang untuk tulisan dan lisan Setiap baris terdiri dari sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  5. Setiap gatra terdiri dari dua kata atau lebih (misal 4-5 suku kata)
  6. Menggunakan pola sajak pantun dan syair, namun ada juga pola yang lain

Puisi Baru Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, puisi baru memiliki 9 jenis yaitu:

  1. Distikon adalah puisi yang terdiri dari 2 baris
  2. Tersina merupakan puisi baru terdiri dari 3 baris
  3. Kuatrain termasuk jenis puisi terdiri dari 4 baris
  4. Kuint yaitu puisi baru terdiri dari 5 baris
  5. Septime berjumlah 7 baris
  6. Stanza atau oktaf adalah jenis puisi yang terdiri dari 4 baris
  7. Soneta termasuk jenis puisi yang terdiri dari 4 baris dibagi menjadi 2. Baris pertama masing-masing 4 baris, kemudian bait kedua masing-masing 3 baris
  8. Sajak bebas adalah bentuk sajak yang tidak bisa diberi nama-nama tertentu dalam puisi lama atau baru.

Contoh Puisi Baru Berdasarkan Isi

1. Balada

Balada adalah jenis puisi berdasarkan isinya. Balada berupa puisi atau sajak yang menceritakan sesuatu. Menurut KBBI balada adalah sajak sederhana yang menceritakan cerita rakyat, dialog, atau dinyanyikan. Berikut contoh balada mengutip dari buku BPSC Modul Bahasa Indonesia SD/MI Kelas VI:

Balada Pembungkus Tempe

Karya W.S. Rendra

Fermentasi asa
Mengharap sempurna
Bentuk utuh nan konyol
Rasa, karsa tempe

Pembungkus yang berjasa
Penuh kisah tertulis duka lara
Dibuang tanpa dibaca

Pembungkus tempe
Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai
Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?

2. Himne

Himne Merupakan jenis puisi yang digunakan untuk pujian kepada Tuhan yang Mahakuasa, seorang pahlawan, atau tanah air. Berikut contoh Himne:

Persetujuan dengan Bung Karno

Karya Chairil Anwar

Ayo! Bung Karno kasih tangan, mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
Dipanggang di atas apimu
Digarami lautmu dari mulai tanggal 17 Agustus 1945

Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api, aku sekarang laut
Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu, di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu, di uratku kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh

3. Ode

Ode adalah puisi sanjungan untuk pahlawan, bangsa, orang yang berjasa, atau peristiwa umum. Umumnya ode menggunakan bahasa dan gaya resmi. Puisi jenis baru ini membahas sesuatu yang mulia. Berikut contoh Ode mengutip dari buku Puisi Baru karya Rina Ari Rohmah:

Ibu

Aku sayang kamu Ibu
Cintamu menggebu-gebu

Bak bola salju
Yang menggelinding tanpa debu

Selalu bekerja di setiap waktu
Menjemput rezeki di segala pintu

Tak pernah kulihat kau mengeluh
Meski terus saja berpeluh

Kau lah wanita tangguhku ibu
Sekaligus pengganti ayahku

Kini kemana akan ku cari sosok ibu
Yang selalu setia menemani daku

Sampai akhir hayatku
Sampai mata menutup kalbu

4. Epigram

Epigram merupakan jenis puisi baru yang berisi ajaran hidup, nasihat atau tuntunan. Berikut contoh epigram,

Pagi

Karya Chairil Anwar

Jangan biarkan sekuntum bunga itu
Layu sebelum matahari membelainya
Dengan menggemakan semburat jingga
Ultra dalam irama nuansa cinta semesta

Lihatlah bagaimana alam begitu perkasa
Memainkan peran-Nya
Dalam rindu dendam yang terbungkus
Kasih sayang memberi semburat
Makna seribu pesona

5. Romansa

Penulis puisi romansa mencurahkan perasaan tentang cinta dan kasih sayang. Romansa tak hanya menceritakan kisah lawan jenis saja bisa juga tentang kedamaian, bangsa, dan negara. Berikut contoh puisi Romansa karya Malik Abdul,

Dua merpati bergandengan mesra
Mengibaskan sayapnya penuh nuansa cinta
Aku tertegun menyaksikannya
Hanya beberapa saat aku tersadar
Aku merindukan seseorang
Dia yang diam diam kurasa
Iya, aku menyisakan banyak rindu pada satu nama
Rindu yang mengantarkanku pada ujung resah
Yang kunanti ketika bersama

6. Elegi

Elegi adalah jenis puisi baru tentang kesedihan mendalam. Elegi berisi sajak duka nestapa, keluh kesah, rasa sedih, dan rindu. Berikut contoh puisi elegi.

Hampa

Karya Chairil Anwar

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak
Lurus kaku pepohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut
Tak satu kuasa melepas renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti

Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat mencekung punda
Sampai binasa segala
Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertampik
Ini sepi terus ada. Dan menanti

7. Satire

Satire berisi tentang sindiran, kecaman terhadap sesuatu, dan ketidakpuasan yang dialami kelompok. Satire berisi tentang sindiran atau kritikan dari penyair. Berikut contoh puisi satire.

Di Negeri Amplop

Karya Gus Mus

Aladin menyempunyikan lampu wasiatnya "malu"
Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi "rapi-rapi"
David Coverfil dan Rudini bersembunyi "rendah diri"
Entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya

Amplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur
Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur
Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur
Memutuskan keputusan yang tak putus
Membatalkan putusan yang sudah putus