10 Contoh Puisi tentang Guru Berisi Semangat dan Motivasi

Katadata
Ilustrasi, buku.
Editor: Agung
7/6/2022, 12.59 WIB

Guru adalah sosok pahlawan dan orang kedua siswa. Guru mengajar peserta didik di bangku sekolah, memberikan pengetahuan dan ilmu untuk siswanya. Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, guru berperan penting untuk kemajuan anak bangsa.

Setiap 25 November menjadi hari penting yaitu Hari Guru Nasional. Hari tersebut memperingati dan memberi apresiasi guru di Indonesia yang berjasa pada pendidikan.

Salah satu cara memberi apresiasi dan menghargai guru yaitu memberikan puisi. Karya sastra berupa puisi bisa dibacakan untuk menghormati dan ucapan terimakasih pada guru. Puisi tentang guru ini dapat memberikan semangat dan nasihat.

Contoh Puisi Tentang Guru

Puisi termasuk karya sastra yang ditulis oleh penyair. Puisi tentang guru bisa memberikan ucapan, terimakasih, dan doa dari siswa. Berikut contoh puisi tentang guru inspiratif:

1. Guruku

Ketika mentari pagi
Bersinar terang
Ku bergegas tuk ke sekolah
Demi mendapatkan ilmu

Guruku
Kau mengantarku menuju kesuksesan
Kau yang memberiku ilmu
Kau pemberi motivasiku
Kau yang selalu membimbingku

Guruku
Tanpamu aku tak bisa apa
Hanya terimakasih yang terucap
Atas semua jasamu yang mulia
Kaulah pahlawanku

(Mengutip dari Untukmu Guru oleh I Kadek Agus Sudiandika)

2. Di Hari Guru

Karya Marzuli Ridwan Al-bantany

Pagi itu, ketika salam dan senyummu menyapa,
Aku merasa ada sesuatu yang mengalir deras
Dari dalam jiwaku
Lebih deras dari nyanyian rintik hujan yang jatuh

Di dedaun kering
Dan halaman sekolah yang kita ditumbuhi
Rumput-rumput teki
Di wajahmu melukiskan hari esok untukku
Untuk teman-teman sekelas dan sebangku denganku

Kau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian
Yang mesti dirawat sepanjang masa
Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita, Oleh-Nya Yang Maha Kuasa

3. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Kepada Guru-Guruku

Oleh Karya Marzuli Ridwan Al-bantany

Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Tak menuntut riang
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tersemat di dada

Telah tak terbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung dan ceruk-ceruk desa
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indah

Pada setiap resah yang menjengah
Berpantang kau ucap kata lelah

4. Perajut Asa, Penyambung Mimpi

Karya Hang Irfan

Setiap harimu berdiri
Memandangi jiwa penuh mimpi
Beralun kata penuh makna
Membuka jalan penuh asa

Segelas ilmu yang tersaji
Seteguk amal yang kunikmati
Sebuhul pesan berbalut kasih
Merajut harap menutup perih

Kadang bibirmu bergetar hebat
Meneriaki ketidaktahuanku yang lambat
Meski lelah ucapmu membimbing
Keputusasaanmu tak bergeming

Wahai insan perajut asa
Meski diri kadang tak kuasa
Memendam amarah mengumbar murka
Namun hati masih terbuka

5. Sebatang Rotan

Karya Muhammad Sapikri

Kalau bukanlah disebabkan sebatang rotan itu
Tak akan mungkin aku mengenal namamu
Saat sebatang rotan melecut di tubuhku
Disitulah aku memahami rasa sakit

Rasa sakit yang mengajar dan menuntunku pada kehidupan sesungguhnya
Dia adalah guru mengajiku
Di setiap malamnya, ia selalu melirihkan doa
Agar muridnya kelas menjadi manusia yang berakhlak mulia

Sebesar apapun namamu nanti
Jangan kau lupa dengan sebatang rotan itu
Biarpun kini rotan itu telah rapuh dan patah
Rotan itu juga yang telah membesarkan namamu

6. Guruku, Melati di Ujung Laman

Karya Adin

Bersamamu rekah yang berketap di puncak malam
Tidak jua ranum di ujung pagi
Namun titis embun masih jua mampu hembuskan harap
Padamu yang masih igaukan fitri

Dalam dekap yang erat di buhul lelap
Langkah kakimu telah pecah di dalam leach
Berkubang segala lantang
Tentang suara yang tak jua pikirkan siang

Bertekak membentuk luka
Bertukak hingga kau tersiksa
Setelah riuh tengkujuh subuh
Kau masih hangat menyeduh tadah

Manis gula di ujung madah
Ada aku diselip dalam ratibmu
Senyummu tetap manis melati di ujung laman
Tingkahmu rentak zapin zaman berzaman
Segalamu adalah pedoman

7. Tentang Guruku

Karya Adin

Tentangmu
Sebatas menulis rindu di lembar buku
Adalah sendu
Sekadar bermadah kesah di mulut basah
Adalah salah

Tentangmu
Sekuntum mawar di tengah rimba
Semerbak aroma penuh serlah

8. Perisai Langkah

Oleh Nukhairunnisak

Terima kasih guruku
Hadirmu bak perisai langkah
Mengubur gelap pada masa
Menebas kejahilan di dinding waktu

Mengejar terang
Membawa petuah
Terimakasih guruku
Tiada kata yang bisa menyetara jasamu

Setiap moment bersamamu adalah rindu
Senyummu lentara di ruang bisu
Buku dan pensil yang kubawa
Sebagai jalan untuk kita beriring dengan sapa dan canda

9. Gerbang Masa Depan

Karya Ni Negah Restari

Aku melangkah
Dari lembah yang gelap
Helaan napas yang terhempas
Untuk menggapai secercah harapan
Terhempas gelombang, berpijak batu karang

Kau datang
Tangan halusnya menyentuh
Meraba
Membuai
Membelai penuh kasih
Hingga ke dasar hati yang dalam
Menuntunku
Menuju gerbang masa depan

Dengan tatanan sikap pengetahuan
Dan ketrampilan yang kau tebar
Aku yang dulu bukan apa-apa
Karena kebodohan
Kini aku mampu berdiri tegak
Menjadi siapa dan siapa

10. Tokoh Bangsa

Karya Sela

Guruku,
Lentera dalam pengetahuan
Pencetak masa depan
Pendidik terhebat sepanjang masa

Guruku,
Tanpamu pelangi tiada bisa terpancar
Tanpamu dunia kan beku dan bisu
Tanpamu kehidupan tiada pernah terlaksana

Terima kasih
Takkan ku lupa jasamu