Urutan Metode Ilmiah Beserta Pengertian dan Karakteristiknya

ANTARA FOTO/Seno/aww.
Seorang dosen, Heru S.P. Saputra menguji skripsi mahasiswa secara daring menggunakan aplikasi Zoom di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember, Jawa Timur, Rabu (8/4/2020). Dosen di Universitas Jember menerapkan perkuliahan dan ujian skripsi secara daring untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Intan
9/6/2022, 23.52 WIB

Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan atau riset berbasis ilmiah. Dalam bidang akademik, karya ilmiah merupakan salah satu tugas wajib bagi mahasiswa maupun dosen di perguruan tinggi. Bentuknya bisa berupa makalah, artikel ilmiah, jurnal, skripsi, dan lain sebagainya.

Dalam membuat karya ilmiah, seseorang atau peneliti harus memakai sebuah metode untuk menyusunnya. Metode tersebut adalah metode ilmiah.

Urutan metode ilmiah yang benar yaitu menggunakan sistem penyusunan penelitian terperinci. Artinya, prosedur penulisan karya tersebut harus berbasis riset tertentu. Sehingga, hasil penelitian komprehensif dan bisa diuji kebenarannya.

Lalu bagaimana cara menyusun dan membuat urutan metode ilmiah yang benar? Simak penjelasannya berikut ini.

Definisi Metode Ilmiah dalam Penelitian

Dalam melakukan sebuah riset tentang suatu hal, seorang peneliti akan mencari cara untuk mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapinya pada penelitian. Umumnya upaya ini disebut sebagai metode ilmiah.

Mengutip dari Modul Pengantar Metode Penelitian yang disusun oleh Prasetyo Irawan dan Sri Enny Triwidiastuti, dijelaskan bahwa metode ilmiah adalah cara atau jalan untuk mencari ilmu pengetahuan dengan mengikuti suatu struktur logis ilmiah. Metode ini akan memudahkan seorang peneliti dalam mengerjakan penelitiannya.

Pada umumnya, urutan metode ilmiah yang benar yaitu melalui sebuah alur penelitian. Alur ini dimulai dari perumusan masalah, diikuti dengan pengumpulan data yang relevan, diteruskan dengan analisis data dan interpretasi temuan, serta diakhiri dengan penarikan kesimpulan temuan. 

Dalam pelaksanaannya di lapangan, alur umum ini banyak ditemukan dalam sejumlah karya ilmiah. Singkatnya, urutan metode ilmiah yang benar yaitu berisi beberapa tahapan guna mendapat hasil dan kesimpulan pada temuan masalah penelitian.

Lebih lanjut, metode ilmiah sangat berbeda dengan metode non ilmiah. Disebut metode ilmiah, karena proses ini merupakan sebuah langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk mencari jawaban atas masalah yang menjadi objek penelitiannya.

Urutan metode ilmiah yang benar yaitu mendorong seorang peneliti dapat menemukan jawaban apa pun atas masalah tertentu, dengan didukung dengan data yang valid dan dapat dipercaya. Maka dari itu, hasil penelitian yang disusun akan mampu dipertanggungjawabkan.

Sementara itu, pendapat lain menyebutkan kalau metode ilmiah merupakan prosedur untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Dengan demikian, bisa dikatakan kalau ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. 

Kendati begitu, tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu karena untuk mendapatkannya diperlukan sejumlah syarat melalui sebuah metode ilmiah. Dari penjelasan ini, urutan metode ilmiah yang benar yaitu sebuah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu.

Dikutip dari Diktat Kuliah Filsafat Ilmu 2 (Universitas Udayana Denpasar) karya I Made Dira Swantara, disebutkan bahwa metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran. Definisi ini berkaitan juga dengan urutan metode ilmiah yang benar yaitu sebuah cara untuk mencari pengetahuan berdasarkan karakteristik-karakteristik tertentu yakni sifat rasional dan teruji.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa metode ilmiah adalah sebuah proses sistematis yang digunakan oleh seorang peneliti atau ilmuan, guna mencari jawaban atas apa yang menjadi masalah dalam penelitiannya.

Urutan Metode Ilmiah yang Benar

Dalam sebuah penelitian, urutan metode ilmiah yang benar yaitu akan membawa peneliti untuk menarik kesimpulan dari yang khusus ke umum, atau sebaliknya.

Metode ilmiah yang paling umum digunakan biasanya memiliki pedoman tersendiri. Misalnya, sebuah universitas akan punya standar baku dalam prosedur penelitian itu.

Meski begitu, dihimpun dari berbagai sumber, urutan metode ilmiah yang benar yaitu sebagai berikut:

1. Perumusan masalah penelitian, termasuk:

  • Penjelasan (rasional) tentang latar belakang permasalahan.
  • Formulasi masalah penelitian, dalam bentuk hipotesis atau pertanyaan.
  • Manfaat penelitian.

2. Pengkajian kepustakaan (studi literatur).

3. Perumusan metodologi penelitian, termasuk:

Perumusan metode penelitian.

  • Penjelasan tentang sampel dan prosedur sampling.
  • Penjelasan tentang instrumen tentang pengumpulan data.
  • Rencana analisis data.
  • Definisi operasional variabel.

4. Pengumpulan data.

5. Proses dan analisis data.

6. Pembahasan temuan.

7. Pengambilan kesimpulan.

Urutan metode penelitian di atas merupakan prosedur yang lazim digunakan pada sebuah karya tulis ilmiah. Jika terdapat perbedaan, biasanya tidak akan terlalu jauh dengan tahapan di atas.

Karakteristik Metode Ilmiah

Menurut Menurut Cooper and Schindler (2001) sebagaimana dikutip dari buku Metode Penulisan Ilmiah, disebutkan bahwa metode ilmiah memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Observasi langsung terhadap fenomena (direct observation of phenomena).
  • Variabel-variabel, metode-metode dan prosedur-prosedur penelitian didefinisikan dengan jelas.
  • Berbagai hipotesis diuji secara empiris.
  • Mempunyai kemampuan mengalahkan hipotesis saingan.
  • Justifikasi kesimpulan secara statistik tidak secara bahasa.
  • Mempunyai proses membetulkan dirinya sendiri.

Masih mengutip sumber yang sama, Davis dan Cosenza (1993:37) menyebutkan karakteristik lain seperti metode ilmiah bersifat kritis dan analitis. Karakteristik ini mendorong suatu kepastian dan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi masalah dan metode untuk mendapatkan solusinya. 

Kemudian karakteristik lainnya yakni merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah, dimana kesimpulan diturunkan secara rasional dengan pembuktian.

Metode ilmiah juga bersifat objektif. Hal ini berarti bahwa hasil yang diperoleh peneliti yang lain akan sama apabila studi yang sama dilakukan pada kondisi yang sama. 

Pendapat lain juga menyebutkan, prosedur metode ilmiah memiliki sifat konseptual serta teoritik. Artinya, peneliti akan didorong pada pengembangan struktur konsep teoritis yang mengarah kepada usaha penelitian.