Pengertian Olahraga Tolak Peluru dan Sejarahnya

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Atlet tolak peluru Indonesia Sriwati Kamariah melakukan lemparan pada nomor tolak peluru F57 ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022). Sriwati berhasil meraih medali perak usai melakukan lemparan sejauh 7,28m.
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Intan
17/10/2022, 23.40 WIB

Olahraga tolak peluru adalah salah satu cabang nomor atletik yang mengharuskan atletnya melempar sebuah bola sejauh mungkin. Meski tergolong kategori lempar, nyatanya metodenya yang dilakukan yaitu menolak atau mendorong.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tolak peluru merupakan sebuah gerakan mendorong peluru ke arah depan memakai gaya tolakan. Peluru yang digunakan biasanya terbuat dari besi atau kuningan.

Olahraga tolak peluru adalah cabang nomor atletik yang juga diajarkan di tingkat sekolah. Walaupun tak sepopuler cabor lainnya, tolak peluru banyak diperlombakan dalam kejuaraan multicabang seperti Olimpiade dan Asian Games.

Lebih lengkap mengenai tolak peluru, berikut penjelasan tentang pengertian, sejarah, dan pemegang rekor dunia pada cabang olahraga ini.

Pengertian Olahraga Tolak Peluru

Unsur di dalam olahraga tolak peluru adalah meliputi jalan, lari, lompat dan lempar. Seperti disebutkan sebelumnya, bola besi dengan berat tertentu harus didorong atau ditolak sejauh mungkin.

Lemparan yang dianggap baik dalam olahraga tolak peluru adalah suatu dorongan terhadap bola besi, menggunakan satu tangan sekuat-kuatnya yang diawali pada pangkal bahu.

Pada kompetisi resmi, setiap peserta diperbolehkan untuk melakukan tiga kali percobaan . Setelah itu yang terbaik dari ketiganya dipertimbangkan. Kemudian  siapa pun yang melakukan tembakan terjauh akan dinyatakan sebagai pemenang.

Untuk kategori olahraga tolak peluru adalah dibagi menjadi dua klasifikasi, yakni kelas putra dan kelas putri. Masing-masing kelas dibedakan atas berat peluru yang akan ditembakan.

Irwansyah dalam bukunya Pendidikan Jasmani menyebutkan, bahwa ukuran berat peluru untuk putra sekitar 7,26 kg. Sedangkan bagi atlet putri beratnya kurang lebih 4 kg.

Cara Melakukan Tolak Peluru

Olahraga tolak peluru adalah mengharuskan atlet melakukan tolakan peluru hanya dengan satu tangan. Untuk itu, dia perlu menguasai cara melakukan tolak peluru yang benar.

Berikut merupakan cara melakukan tolak peluru yang bisa dipelajari oleh calon atlet pemula, menurut buku Jasmani 5:

1. Cara Memegang Peluru yang Benar:

  • Peluru dipegang dengan satu tangan terkuat
  • Usahakan agar peluru diletakkan pada jari-jari tangan
  • Keseimbangan peluru dijaga agar tidak jatuh
  • Tempelkan peluru di antara pangkal leher dan bahu
  • Kemudian siku dilipat ke samping

2. Posisi Awalan

Sikap awalan sangat penting diterapkan. Sebab, olahraga tolak peluru adalah upaya untuk mendorong bola besi sejauh-jauhnya.

Berikut awalan tolak peluru:

  • Condongkan badan mengarah ke depan
  • Berat badan ditumpukan pada kaki kanan
  • Tangan kiri dilipat di depan kepala dengan lemas
  • Kaki kiri diayun ke depan dan ke belakang dengan rileks
  • Kaki kiri diayun, lalu dilanjutkan dengan melingkar lebar ke belakang
  • Kaki kanan diangkat satu langkah ke depan
  • Kaki kanan ditekuk, lalu badan meliuk ke sisi kanan

3. Cara Menolak Peluru

Peluru ditolak ke depan dengan cepat dan keras. Setelah bola ditembakan, sikap tangan lurus ke serong atas. Usahakan tolakan harus disertai dengan meluruskan kaki kanan dengan cepat.

Setelah menolak peluru, buat gerak lompatan untuk memutar kaki kanan ke depan.

Sejarah Olahraga Tolak Peluru

Menurut World Athletics, teknik dasar tolak peluru sudah ada sejak masa Yunani Kuno. Tetapi, bentuk modern dari prinsip gerakan ini diperkenalkan pertama kali oleh masyarakat Skotlandia di abad ke-19.

Saat masa itu, masyarakat Skotlandia mengadakan sebuah kompetisi untuk melemparkan sebuah bola besi dari belakang garis.

Pada Olimpiade pertama yang diadakan di Yunani tahun 1896, olahraga tolak peluru adalah menjadi bagian dari perlombaan yang diselenggarakan pada event bergengsi tersebut.

Sejak kemunculan perdananya, tolak peluru hanya bisa diikuti oleh atlet pria. Barulah di tahun 1948, olahraga tolak peluru untuk kelas putri diadakan.

Sepanjang perhelatan Olimpiade, Amerika Serikat bisa dibilang menjadi negara paling sukses untuk kategori tolak peluru. Menurut World Athletics, dari tahun 1896 hingga 1968 atlet pria dari negara ini berhasil menyabet medali emas.

Sementara itu, atlet bernama Ryan Crouser merupakan raja tolak peluru di dunia. Julukan ini muncul berkat pencapaian apiknya saat membukukan rekor dunia tolak peluru, baik di dalam maupun luar ruangan.

Atlet asal Amerika Serikat ini berhasil mencetak tembakan terjauh tolak peluru pada 18 Juni 2021, yaitu sejauh 23,37 meter di dalam ruangan. Selain itu, Ryan juga menunjukkan teknik luar biasa saat mencatatkan rekor lemparan sejauh 23,37 meter pada 18 Juni 2021 untuk kategori luar ruangan.