Momen kebersamaan bersama sahabat sejati umumnya merupakan momen yang membahagiakan. Anda bisa mengenang momen ini dengan menulis puisi.
Melalui puisi, Anda bisa bebas mengekspresikan perasaan terhadap orang tersayang seperti orang tua, saudara, atau sahabat. Tidak hanya itu, menulis puisi juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengapresiasi persahabatan yang telah terjalin selama ini.
Jika Anda masih bingung bagaimana cara menulisnya, simak contoh puisi di bawah ini.
Puisi Untuk Sahabat Sejati
Berikut adalah lima ontoh puisi untuk sahabat sejati yang diambil dari beberapa sumber.
1. Puisi Sahabat
Karya Kahlil Gibran
Sahabatmu adalah jawaban dari kebutuhanmu
Ia adalah lading yang kau tebar
dengan cinta dank au panen juga
Dia adalah papan dari perapianmu
Karena kau datang padanya dengan rasa laparmu
Dan kau mencarinya untuk kedamaian
Ketika temanmu membicarakan pikirannya,
Kau tak takut “tidak”
Dalam pikiranmu sendiri, atau menarik “ya”
Dan ketika ia diam,
Hatimu berharap tidak akan mendengarkan hatinya
Karena tanpa kata-kata
Dalam persahabatan
Semua pikiran, semua harapan
Semua keinginan dilahirkan dan diserakkan
Dengan kebahagiaan yang tak terkatakan
Kala kau berpisah dengan sahabatmu
Kau tidak menderita
Karena yang kau cintainya mungkin kan terlihat lebih jelas
Kalau dia tak ada,
Seperti gunung yang terlihat lebih jelas dari gurun pasir
Dan biarkan tak ada tujuan
Dalam persahabatan menyimpan semangat yang salam
Karena cinta yang tidak mencari apapun
Kecuali penyingkapan misterinya
Bukanlah cinta yang sebenarnya
Melainkan sebuah jaring
Dan hanya kesia-siaan yang berhasil ditangkap
Kala ia harus tau tentang ombakmu
Biarkan ia tahu tentang banjir-banjir mu jua
Untuk apa seorang sahabat harus kau cari
Dengan waktu yang kau bunuh?
Carilah dia selalu dengan waktu untuk hidup
Karena dia ada untuk memenuhi kebutuhanmu
Tetapi bukan kekosonganmu
Dan dalam manisnya persahabatan,
Biarkan ada tawa dan kebahagiaan
2. Bahasa Langit
Karya Hanifah Nadya Kartika
Gumpalan awan di langit biru
Bercerita kisah kita
Saat deras hujan bagai air mata
Dan cerah mentari jadi wajah kita
Warna pelangi di langit biru
Hanya jadi saksi bisu
Saksi kisah perjalananku denganmu
Saat perbedaan jadi keindahan
Langit pun berbahasa
Dan bersenandung ria
Lantunkan lagu rindu antara engkau dan aku
Oh sahabat…
Langit pun berbahasa
Tanda bersuka cita
Sambut esok dimana kita kan slalu bersama
Selamanya…
Dan dengarlah, dengarlah selalu
Itulah semua tentang kita,
cerita bahasa langit.
3. Sahabatku
Karya Devi Fatoni
Kubuang jauh hiasan, riasan, citraan
Aku sudah bersamamu, kawan..
Sahabat sejati perlu kita pertahankan dan perjuangkan, bahkan jadikanlah mereka salah satu bagian dalam hidup kita.
Tempat aib bersemayam sahabat sejati perlu kita pertahankan dan perjuangkan, bahkan jadikanlah mereka salah satu bagian dalam hidup kita.
Penyeka peluh dan keluh
Tanggal pula nama kebesaran sebab julukanmu
bagai panggilan sayang
Biar ku menggila sejenak melupakan kerumitan
yang kau sebut kewarasan
4. Kisah Sahabat
Karya Ruhama
Empat gadis yang berasal dari daerah yang sama
Empat gadis yang sebelumnya tak saling mengenal
Lalu Semesta pertemukan di tanah rantau yang sama
Kemudian Semesta pisahkan lagi untuk menguji kekuatan cinta kita
Tapi jarak tak menghalangi kekuatan cinta karena-Nya
Empat kepala yang bersatu menuju lebih baik
Empat kepala yang saling mengingatkan
Empat kepala yang saling menasehati
Kami yang mempunyai cita-cita terbesar yang sama dalam hidup
Alam pun tahu bahwa kita terpisah jarak
Tapi waktu selalu menjadi mesin penggerak untuk mempertemukan kembali
Semesta tahu batin kita saling merindu
Tapi doa mampu membalut rindu itu
Dia lebih tahu kapan waktu yang tepat untuk kita bertemu (lagi)
5. Sahabat Sejati
Karya Taufik Hidayat
Sahabat sejati bukanlah dicari
Mencari sahabat tentu percuma
Sahabat sejati tak perlu dicari
Sahabat sejati datang sendirinya
Di kala susah datang tanpa dicari
Walau tak cerita tentang kesulitan diri
Bila tak datang sahabat sejati
Ingat yang tak terlihat selalu menemani
Kala senang orang mendekat
Kala susah orang pelupa
kala sulit dialah sahabat
Kala senang janganlah dilupa
Manusia selalu mencari sahabat
Dimana ia berada selalu mencari
Namun sahabat sejati tidak terlihat
Tak bertemu maka pada yang terlihat
Lihatlah anak-anak dahulu mencari sahabat
Tak hirau lelaki dan perempuan
Tak peduli kaya dan miskin serta agama
Walau kini mungkin cuma ada di laskar pelangi
Pada akhirnya, tiada ada sahabat sejati
Cuma biasa teman bersenda
Datanglah ke hadapan Ilahi
Karena Dialah sahabat sejati
Ketika telah mendapat sahabat sejati
Kata mencari tiada lagi berarti
Kata mencari menjelma pada menjadi
Itupun kalau ada menghendaki
***
Dengan keperkasaan matahari
Ia menjadi sahabat seisi bumi
Dengan lemahnya rumput mini
Ia kawan yang rebah memandang awan
Dengan hitamnya pusat bimasakti
Ia teman bintang-bintang galaxy
Dengan fananya debu angkasa
Ia bersahabat dengan cahaya
Dengan sendirinya di padang pasir
Ia berteman dengan gemintang malam
Dengan bermenungnya di gua sunyi
Ia bersahabat dengan tetesan air suci.