Contoh Karya Seni Rupa Dua Dimensi adalah Lukisan dan Gambar

pexels
Ilustrasi palette untuk melukis.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Intan
30/11/2022, 15.36 WIB

Seni dapat digunakan untuk mengekspresikan diri. Secara tidak langsung, seni melambangkan kebebasan.
Sementara itu, seni juga identik dengan keindahan. Termasuk di antaranya adalah seni rupa, seni musik, seni tari dan lain-lain.

Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan Al-Qur’an (1996) mendefinisikan, seni adalah keindahan. Seni merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung serta mengungkapkan keindahan. Dijelaskan juga bahwa seni lahir dari sisi terdalam manusia yang didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu.

Lebih lanjut, Koentjaraningrat (1990) menerangkan bahwa kesenian merupakan suatu yang hidup sejalan dengan mekarnya rasa keindahan yang tumbuh dalam sanubari manusia dari masa ke masa, dan hanya dapat dinilai dengan ukuran rasa.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa seni memiliki keindahan yang tercipta dari dalam diri manusia. Kita dapat menilai sebuah karya seni dengan rasa.

Kali ini, Katadata.co.id akan membahas contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan dan gambar. Berikut penjelasan lengkapnya.

Lukisan

Ilustrasi Lukisan (Pixabay)
 

Lukisan merupakan karya seni yang juga disebut seni lukis. Beberapa ahli turut menyampaikan pendapatnya terkait seni lukis. Rustandi (2009) menjelaskan bahwa seni lukis adalah salah satu induk dari seni rupa, seni lukis berkaitan erat dengan gambar. Disebutkan juga bahwa zaman dahulu, seni lukis dibuat untuk tujuan mistis dan sebagai alat propaganda.

Sementara itu, Aru dalam bukunya yang berjudul Kritik Seni Rupa Berbasis Budaya Kritis (2020) menyampaikan, seni lukis adalah melukis di atas kanvas yang menggambarkan ekspresi seorang pelukis dalam pengungkapan perasaan serta gagasan.

Lebih lanjut, Soedarto S. P. dalam Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern (2000) mendefinisikan, seni lukis adalah karya manusia yang mengomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya. Pengalaman batin tersebut disajikan dalam gambar secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya.

Lukisan terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan alirannya. Hal tersebut menggambarkan bahwa seni lukis tidak ada batasan dan ada ruangnya masing-masing. Berikut ini adalah aliran seni lukis:

a. Romantisme

Aliran romantisme menggambarkan kenyataan dengan cara yang lebih dramatis. Terdapat suasana yang dibangun dan tidak realistis. Biasanya lukisan romantisme bersifat imajinatif dan subjektif. Di dalamnya tertuang emosi yang intens.

b. Naturalisme

Naturalisme merupakan aliran yang merepresentasikan alam. Sesuai dengan namanya, lukisan akan dibuat senatural mungkin, namun tidak melupakan nilai seni di dalamnya. Maka dari itu, keahlian pelukis sangat diutamakan dalam membuatnya.

c. Realisme

Aliran realisme biasanya menunjukkan peristiwa yang banyak ditemui sehari-hari. Dapat dikatakan realisme cukup bertentangan dengan aliran romantisme yang imajinatif. Biasanya lukisan realisme menampilkan manusia pada kondisi tertentu dan nyata. Demikian juga dengan visualnya yang dibuat semirip mungkin.

d. Fauvisme

Aliran fauvisme memiliki gaya yang mirip dengan impresionisme. Menariknya, fauvisme menyajikan lukisan dengan objek berwarna yang tegas dan tidak menyatu. Maka dari itu, warna tersebut tidak merepresentasikan objek apapun. Warna yang digunakan juga cenderung mencolok.

e. Dadaisme

Dadaisme merupakan aliran yang tidak bisa membuat sebuah karya indah secara fisik. Biasanya menampilkan sebuah gambar yang tidak indah tetapi provokatif. Dadaisme berisi pesan yang mempertanyakan arti seni, seniman dan estetika.

f. Surealisme

Sony (1951) menjelaskan bahwa surealisme adalah aliran yang menggambarkan kontradiksi antara konsep mimpi dan kenyataan dengan gambar yang menunjukkan objek nyata dalam situasi yang tidak mungkin seperti mimpi dan alam bawah sadar manusia.

g. Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah merupakan aliran yang menonjolkan ekspresi seniman. Maka dari itu, pelukis tidak mengutamakan kemiripan objek. Dapat disimpulkan bahwa ekspresionisme terlihat naif dan amatis namun komposisinya juga diperhatikan.

h. Kubisme

Aliran kubisme adalah lukisan yang dibuat dengan menggunakan beberapa perspektif. Dalam pembuatannya, dilakukan proses deformasi dan dekonstruksi.

i. Impresionisme

Aliran ini biasanya menggambarkan sebuah impresi dari subjek tertentu. Faktanya, aliran ini muncul karena hadirnya kamera yang menggantikan profesi pelukis di zaman dahulu.

Gambar

Ilustrasi Gambar (Pixabay)
 

Contoh seni karya rupa dua dimensi adalah gambar. Menurut Oemar (1986), gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Oemar juga menambahkan bahwa bentuk dua dimensi tersebut dapat berbentuk slide, potret, lukisan, film opaque, projector atau strip.

Sedangkan menggambar adalah kegiatan membuat gambar. Sudjana, dkk (2001) menerangkan, menggambar dikenal juga dengan istilah menggambar alam benda. Menggambar seakan-akan memindahkan benda tersebut ke dalam sebuah bidang gambar tanpa adanya satu perubahan.

Namun perlu ditekankan bahwa tidak ada keterbatasan dalam membuat gambar. Hal ini mengacu pada jenis karya seni tak tak berbatas. Lantaran seni hadir sebagai media untuk berekspresi.
Membuat gambar juga memiliki beberapa teknik. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:

1. Teknik Linear

Teknik linear merupakan cara menggambar dengan garis-garis. Termasuk di dalamnya garis lurus dan lengkung. Di dalam teknik ini, terdapat dua unsur, yaitu visual dan non visual. Unsur visual adalah bagian-bagian yang tampak dari lukisan. Adapun yang menjadi bagiannya adalah titik, garis, dan ruang. Sedangkan non visual mencakup aspek imajinasi, pandangan dan pengalaman serta cita rasa seni atau referensi.

2. Teknik Dussel

Teknik karya seni rupa ini juga dikenal dengan istilah ‘teknik gosok.’ Ahmad (2004) menjelaskan bahwa teknik dusel adalah teknik menggambar atau mengarsir dengan cara digosok, baik dengan kapas atau tangan. Anda dapat mengatur gelap dan terang dari objek yang digambar menggunakan media yang digoreskan ke kertas atau kanvas.

Selain itu, teknik dussel juga biasa dilakukan menggunakan pensil. Singkatnya, teknik dussel dilakukan dengan cara mengarsir kertas atau kanvas. Tergantung dengan tekanan yang diberikan, hal tersebut akan menimbulkan efek gelap dan terang, sama halnya dengan dussel menggosok. Lukisan akan terlihat lebih dramatis dengan gradasi yang menimbulkan efek ilusi tiga dimensi.

3. Teknik Aquarel

Dikutip dari situs resmi Kemdikbud, teknik aquarel merupakan teknik yang digunakan baik dalam menggambar maupun melukis dengan sapuan dan paduan warna yang tipis, transparan, dan tembus pandang. Perlu diperhatikan bahwa penyapuan harus dilakukan dengan tekanan yang rendah agar hasilnya terlihat lembut dan tidak mencolok.

Dalam jurnal yang diterbitkan Universitas Persada Indonesia, terdapat penjelasan mengenai ciri-ciri teknik aquarel. Di antaranya adalah cat harus dicampur dengan air, mudah mongering, ekspresif dan spontan, tidak dapat menutup warna atau media yang terlapisi cat air agar warna dasarnya tidak hilang, transparan, sensitif terhadap udara sekitar karena tipis, mudah dibersihkan, tidak berbau menyengat, warna cerah dan segar, juga disebut dengan teknik fresco.

4. Teknik Pointilis

Teknik karya seni rupa berikut ini adalah teknik pointilis. Adapun lukisan atau gambar yang dibuat dengan teknik ini termasuk ke dalam aliran pointilisme. Teknik pointilis adalah teknik melukis dengan menghubungkan titik-titik yang membentuk sebuah objek.

Menariknya, pointilis akan menghasilkan lukisan yang akan menimbulkan ilusi mata. Berbeda hari teknik lain, teknik lebih menonjolkan pada penyusunan komposisi warna yang disusun dengan titik-titik. Jika melihat dari sejarah, ternyata pointilisme pertama kali hadir dengan sebutan ‘Divisionism.’ Pada abad ke-19, aliran ini dikembangkan oleh George Surat. Kala itu, diketahui bahwa pointilisme merupakan cabang dari Impresionisme, yaitu aliran yang relatif menonjolkan pencahayaan dengan permainan warna.

5. Teknik Plakat

Teknik karya seni rupa dua dimensi satu ini adalah teknik plakat, yaitu kebalikan dari teknik aquarel. Sama-sama dengan cara sapuan, teknik plakat akan lebih menonjolkan objek dibanding gambar pada latar belakangnya. Lukisan dengan teknik plakat akan relatif lebih mencolok dibanding aquarel. Pencampuran cairan cat juga lebih tebal dan pekat.

Teknik ini cocok dengan Anda yang berani dan suka warna-warna mencolok. Namun perlu diperhatikan bahwa lukisan akan rentan terlihat ‘heboh’ dan ‘ramai.’ Maka dari itu, Anda juga harus selektif dalam memilih cat dan melakukan teknik penyapuan.

Demikian penjelasan mengenai lukisan dan gambar. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah yang memuat unsur visual di dalamnya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa visual atau tampilan merupakan poin yang paling utama dari sebuah seni rupa dua dimensi.