10 Contoh Puisi Pahlawanku 3 Bait Sebagai Bentuk Apresiasi

Dok. Kementerian Sosial
Editor: Intan
1/12/2022, 13.46 WIB

Terdapat beragam cara untuk bisa dilakukan sebagai bentuk menghargai perjuangan para pahlawan. Salah satunya melalui puisi bertemakan pahlawan. Selain singkat, puisi tersebut cukup mampu mencerminkan bentuk penghargaan kepada pahlawan.

Menurut Sumardi, seperti dikutip dari buku Sastra  Indonesia, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang imajinatif. 

Sementara itu, menurut Heman J. Waluyo, puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif dan kemudian disusun dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan batinnya.

Keseimpulannya, puisi merupakan rangkaian kata yang memiliki makna dan saling terhubung antara satu dan yang lainnya.  

Dengan menulis puisi, Anda bebas mengekspresikan perasaan terhadap suatu hal, termasuk kepada sosok pahalwan Tidak hanya itu, menulis puisi juga bisa menjadi salah satu cara menunjukkan rasa cinta tanah air Anda. 

Contoh Puisi Pahlawanku 3 Bait

Berikut ini sepuluh contoh puisi pahlawanku 3 bait yang dikutip dari beberapa sumber termasuk karya Chairil Anwar sebagai inspirasi.

1. Keteguhan Sang Garuda

Karya: Chairil Anwar

Kau terlahir dari sebuah gagasan

Prinsip yang telah menjadikanmu sebagai lambang

Bersumber dari perjuangan seluruh rakyat

Berhembuskan nafas kemerdekaan

Di tubuhmu terukir simbol yang penuh makna

Terdiri atas banyaknya harapan

Tersisip akan impian

Hingga menjadikanmu gagah dan mulia

Sorot pandangmu yang tajam

Tubuh yang tegap dan tegar

Mencerminkan rakyat negerimu

Serta kuatnya semangat yang menopangnya

2. Prajurit Jaga Malam

Karya: Chairil Anwar

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?

Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,

bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya

kepastian

ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang berani hidup

Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam

Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu…

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

3. Soekarno

Karya: Asty Kusumadewi

Bangga tanah Surabaya melahirkanmu

Bangga tanah Blitar menjadi tempat istirahatmu

Pejuang nomer satu di Nusantara

Cerdas, tampan dan bijaksana definisi dirimu sesungguhnya

Bung Karno..

Kau cerdas, menguasai banyak bahasa

Kau berwibawa dikagumi dunia

Daya juangmu tinggi untuk Indonesia merdeka

Terimakasih bapak proklamator Indonesia

Teks proklamasi lantang kau bacakan

Bendera dijahit oleh istrimu yang menawan

Indonesia merdeka atas nama bangsa Indonesia

Di wakili Soekarno-Hatta

4. Jejak-Jejak Pejuang

Jejak-jejak para pahlawan bangsa

Semerbak harum dalam deretan syair pujangga

Bercerita indah akan kisah perjuangan

Sang pahlawan dalam membela bangsa

Meregang nyawa di medan peperangan

Raga berlubang tertembus peluru tajam

Meski tersungkur tergeletak di tanah

Kau tetap hidup dalam sanubari anak bangsa

Jejak-jejak para pahlawan bangsa

Menapak jelas menembus zaman

Kini kaupun mampu menyaksikan dari surga

Bangsamu bersatu padu dalam semangat membela

5. Pahlawan yang Hilang

Di mana lagi kan kutemukan keberanianmu

Di mana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu

Di mana lagi ku temukan sosok sepertimu

Wahai pahlawan

Beribu hari telah kulalui

Jutaan hari telah ku hitung dengan jemari

Namun tak mampu jua kutemukan

Sosok pahlawan sejati

Kumeniti jalanan penuh onak dan duri

Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang

Dimanakah kan kutemui lagi

Sosok sepertimu wahai pahlawanku

6. Pahlawan dari Masa Lalu

Kulihat dari kejauhan

Kibaran panji-panji merah putih menyapa

Seolah mengajak diri untuk ikut berjuang

Namun apalah daya raga tak mengizinkan

Teringat akan sebuah pengalaman masa lalu

Pada saat diri ini berlari ke garis depan

Mengangkat senjata menghardik lawan

Hingga kaki tertembak peluru tajam

Peperangan di masa lalu

Kini membuatku duduk lemah tak berdaya

Menyaksikan rekan sedang berjuang

Tersisa sudah rasa bangga dalam ketidakberdayaan

7. Mati Terhormat

Berlari mengejar musuh

Menghindar dari serangan

Berupaya tegar dari gempuran

Habis nafas bersembunyi

Yang di rumah ditinggalkan

Harap cemas pegang harapan

Kau pergi bawa kenangan

Dikepung jadi tawanan

Pahlawanku

Hidupmu mengabdi untuk rakyat mu

Pahlawanku

Matimu saat ini jadi hormatku 

8. Kita Pahlawan

Berdiri menahan nafsu

Dipukul pilihan hiburan

Seribu acara menunggu

Impian jadi kekuatan

Cita-cita kelak tercapai

Untuk bangun negeri sendiri

Dengan kepala dan kaki

Pergi sekolah patuhi ilahi

Kelak sejarah berkenang

Usaha kita bagaikan pahlawan

Karena jaman mengulang

Senjata bukan lagi tembakan.

9. Sepenggal Kisah Pejuang

Saat kisah-kisah perjuangan

Serta cerita heroik penuh patrotis diperdengarkan

Oleh lisan-lisan para veteran perang

Saat itu pula hati terbakar seolah ingin ikut berjuang

Ketika legenda-legenda tentang penjajah

Serta kekejaman dalam penjajahan diperdengarkan

Oleh lisan-lisan para veteran perang

Saat itu pula hati membenci dengan segala perasaan tak rela

Cerita tentang para pejuang

Melawan para penjajah

Membekas di hati dan membangkitkan rasa di hati

Akan kecintaan kepada negeri

10. Tak Gentar Berjuang

Untukmu para pejuang Indonesia

Berbekal bambu runcing

Berbasis jajaran terdepan

Berteriak maju melawan penjajah

Peluh keringat bercucuran darah jua

Kau hiraukan demi kemerdekaan bangsa

Tak gentar semua pengorbananmu

Kini Indonesia telah merdeka

Bagaimana anak bangsa seperti kami membalas perjuanganmu

Segala kau berikan pada bumi Ibu Pertiwi

Tanpa mengharap imbalan jasa

Tak sedikit dari para pejuang kehilangan nyawa

Tak diketahui pula apa benar telah dikebumikan

Semua yang bertempur dengan layak

Izinkan kami menjadi sepertimu

Terbakar semangat hingga urat nadi

Memperjuangkan Indonesia dengan cara berbeda

Pahlawanku

Engkau kan selalu dikenang

Atas jasamu dan dalam sejarah perjuangan