Di bulan Ramadhan, hampir setiap masjid mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan umat Muslim. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah ceramah.
Melansir buku Kumpulan Kultum, Ceramah, dan Pidato: Berkaca pada Jiwa oleh Prito Windiarto, ceramah biasanya berisi tentang nasehat kebaikan. Ceramah Ramadan dapat disampaikan secara serius, tetapi bisa juga dengan bahasa santai dan menghibur.
Ceramah Ramadan bisa disampaikan dalam berbagai situasi, salah satunya kultum atau kuliah tujuh menit. Durasi ceramah ini cukup singkat dan hampir sama dengan khutbah, yakni pidato atau ceramah yang berisi materi keagamaan.
Inspirasi Materi Ceramah Ramadan
Kultum atau ceramah biasanya berisi nasihat maupun ajaran kebaikan dalam agama Islam. Kultum dapat disampaikan secara serius, tetapi bisa juga secara santai dan menghibur.
Saat bulan puasa banyak sekali pilihan materi ceramah yang bisa disampaikan. Mulai dari makna, manfaat, keutamaan puasa Ramadan, zakat, dan masih banyak lagi lainnya. Sebagai referensi, berikut beberapa materi yang bisa dijadikan tema ceramah di bulan Ramadan kali ini.
Salah satu hal yang terpenting adalah penceramah harus dapat menguasai materi kultum Ramadan, agar tujuannya dapat tercapai. Adapun tujuan dari penyampaian kultum, yakni meningkatkan iman dan takwa, serta memperdalam keislaman yang dimiliki umat Islam.
Berikut beberapa materi ceramah Ramadan yang bersumber dari buku Kumpulan Kultum Ramadhan: Berkaca pada Jiwa 2 oleh Prito Windiarto dan Taupiq Hidayat.
1. Keutamaan Bulan Ramadan
Materi ini cukup sering disampaikan saat ceramah karena di bulan Ramadan ada banyak sekali keutamaan yang bisa didapatkan. Salah satunya adalah bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan berpuasa di bulan Ramadan umat Muslim juga akan diampuni dosanya oleh Allah SWT. Namun dengan catatan harus mengerjakan puasa dengan ikhlas dan mematuhi rukun serta syarat sahnya.
2. Keutamaan Lailatul Qadar
Materi ceramah Ramadan kedua adalah tentang keutamaan malam lailatul qadr. Sepanjang Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah malam. Salah satu ibadah malam yang bisa dilakukan yaitu pada qiyamul lail.
Banyak amalan yang bisa dilakukan, seperti shalat malam, membaca Al-Quran, dan dzikir. Di malam lailatul qadar umat Muslim harus lebih istiqomah dalam menjalankan amalan yang disunnahkan terutama di sepuluh malam terakhir Ramadan.
3. Shalat Malam
Shalat malam menjadi materi ceramah ketiga yang bisa dibuat. Salah satu shalat malam yang dianjurkan dikerjakan pada Ramadan adalah shalat tarawih yang memang hanya ada di bulan ini.
Saking banyaknya keutamaan shalat malam, Rasulullah SAW dahulu tidak pernah meninggalkannya meski dalam keadaan sakit. Seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
“Jangan tinggalkan sholat malam, karena sesungguhnya Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Apabila beliau sakit atau melemah maka beliau sholat dengan duduk.” (HR. Abu Dawud & Ahmad)
Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa sholat malam merupakan salah satu ibadah yang istimewa. Dengan menjalankan shalat malam secara istiqomah, umat Muslim bisa terhindar dari perbuatan dosa.
Contoh Ceramah Ramadan
Contoh Ceramah Ramadan Bertema Memperingati malam Lailatul Qadar
Dalam buku Islam Rahmat Bagi Alam Semesta yang disusun oleh Tim Penceramah, uraian ceramah di bawah ini bisa disampaikan dalam rangka memperingati Lailatul Qadar yang disampaikan Ali Unsal.
Umur umat terdahulu mencapai ratusan tahun. Namun umur umat Nabi Muhammad jauh lebih pendek. Untuk itu, Allah pun menganugerahkan rahmat kepada Rasul-Nya dan umatnya berupa malam-malam dan sebuah kepingan zaman yang amat istimewa. Ibadah-ibadah yang dikerjakan di waktu itu akan dianugerahi ganjaran ribuan kali lipat. Dan malam terbaik dalam setahun itu terdapat di bulan Ramadan.
Terkait malam ini, Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan (Lailatulkadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar.’’
Rasulullah Sang Kebanggaan Semesta menjelaskan keutamaan malam ini dalam hadis-hadisnya, salah satunya yang berbunyi, “Barangsiapa menghidupkan malam Lailatulkadar dengan mengimani fadilahnya dan mengharapkan balasan hanya dari Nya, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Sayidah Aisyah menyampaikan bahwasanya Rasulullah beriktikaf di dalam masjid sepanjang sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Diriwayatkan dari Sayidah Aisyah, Rasulullah bersabda, “Carilah malam Lailatulkadar di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.”
Sayidah Aisyah yang sangat perhatian pada hal-hal mendetail lalu bertanya, “Ya Rasulullah, apabila saya mengetahui kapan malam Lailatulkadar, doa apa yang dapat saya baca?”
Berdoalah seperti ini, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Zat yang Maha Pengampun, Engkau pun suka mengampuni, maka ampunilah hamba!”
Rasulullah menyatakan bahwa alasan dirahasiakannya malam ini karena mengandung banyak hikmah. Dengannya, umat Islam seantero dunia akan melewati 10 malam terakhir Ramadan dengan mendirikan salat, memanjatkan doa, membaca Al-Quran, menghabiskan waktu dengan tafakur dan kontemplasi yang berkualitas, menumpahkan isi hati kepada Rabbnya, membersihkan dosa-dosa dengan air matanya, dan pada akhirnya akan naik ke derajat hingga ke derajat malaikat.