2 Contoh Ceramah tentang Keutamaan Shalat Tarawih bagi Umat Muslim

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Ilustrasi, umat Islam melaksanakan shalat tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (22/3/2023).
Editor: Agung
4/4/2023, 13.10 WIB

Pada bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan banyak ibadah demi meraih pahala yang berlipat ganda. Salah satunya yaitu melaksanakan ibadah shalat tarawih yang memiliki bayak keutamaan. 

Mengingat pentingnya sholat sunnah ini, tak heran banyak yang mengangkat shalat tarawih sebagai tema ceramah. Bila ingin membuat ceramah dengan topik ini, simak contohnya di bawah ini.

Ceramah tentang Keutamaan Shalat Tarawih

Berikut ini 2 contoh ceramah tentang keutamaan shalat tarawih dari berbagai sumber yang bisa dijadikan sebagai referensi.

Contoh Ceramah 1

Ceramah tentang Keutamaan Shalat Tarawih (Pemprov Jateng)

Alhamdulillah, segenap puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, pada keluarga dan sahabatnya.

Salah satu ibadah spesial di bulan Ramadhan selain puasa adalah shalat tarawih. Shalat sunnah qiyamul lail ini hanya ada di bulan mulia dan penuh berkah ini. Ibadah sunnah muakkadah ini sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Banyak keutamaan dan keistimewaan ketika kita menegakkan shalat ini. Berikut beberapa diantaranya.

Pertama, shalat tarawih dapat menjadi wasilah diampuninya dosa.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah yang bunyinya:

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (salat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pengampunan dosa dalam hadits tersebut mencakup dosa besar dan kecil. Namun, ada pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud adalah pengampunan dosa kecil.

Meski demikian, semoga shalat tarawih yang dilakukan dapat menggugurkan seluruh dosa-dosa kita.

Dalam riwayat lain dari Abdurrahman bin Auf, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah mewajibkan puasanya, dan sesungguhnya aku menyunnahkan qiyamnya (tarawih) untuk orang-orang Islam. Maka barangsiapa berpuasa Ramadhan dan Qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka ia (pasti) keluar dari dosa-dosanya sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah)

Kedua, sunnah muakkad yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Shalat tarawih merupakan ibadah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. diriwayatkan dari Ibnu Syihab, Urwah menyampaikan kepadanya bahwa Aisyah telah mengatakan bahwa Rasulullah pada suatu malam (di bulan Ramadhan) berangkat ke masjid dan mendirikan shalat di sana. Kemudian banyak orang yang mengikuti beliau. Keesokan harinya orang bercerita tentang shalat Rasulullah, sehingga jamaah semakin banyak.

Keesokan harinya, orang tetap bercerita sehingga pada malam keempat jamaah tidak lagi tertampung di masjid. Paginya, setelah shalat subuh, Rasulullah bersabda “Amma ba’du. Sesungguhnya aku tahu kemampuan kalian. Akan tetapi ragu bila salat tarawih itu diwajibkan atas kalian tidak mengerjakannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Meski sunnah, kita jangan sampai melewatkan ibadah yang muakkadah (sangat dianjurkan).

Wallahu a’lam bishowab.

Contoh Ceramah 2

Ceramah tentang Keutamaan Shalat Tarawih (Muslim Matters)

Assalamualaikum wr. wb

Hadirin Rahimakumullah

Anjuran melaksanakan Shalat Tarawih berdasarkan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah, dan dinilai sahih oleh dua ahli hadits terkemuka, yaitu Imam Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ وَصَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa beribadah (shalat Tarawih) pada bulan Ramadhan dan berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (Muttafaq Alaih). 

Shalat Tarawih ternyata tidak hanya bernilai pahala bagi orang-orang yang melaksanakannya. Lebih dari itu juga terdapat dua keistimewaan yang sangat penting, yaitu:

Pertama, Keistimewaan Ruhani

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Hurairah di atas, bahwa orang yang beribadah pada malam hari bulan Ramadhan dengan melakukan shalat tarawih, maka Allah akan mengampuni semua dosa-dosanya yang telah berlalu. 

Dosa apakah yang akan diampuni? Imam Nawawi dalam kitabnya mengatakan bahwa hadits di atas hanya mencakup dosa kecil saja. 

Dengan kata lain, Allah hanya memberi ampunan atas dosa kecil, sedangkan dosa besar yang pernah dilakukan oleh seseorang tidak bisa diampuni hanya dengan shalat tarawih saja. Untuk diampuni, maka membutuhkan tobat dan penyesalan.

Hanya saja menurut Imam Nawawi, dengan melakukan shalat tarawih di bulan Ramadhan, Allah akan menjadikan dosa besar berubah menjadi dosa kecil.

Dengan demikian, Allah akan memberi ampunan atas dosa tersebut. (an-Nawawi, Syarhun Nawawi ‘ala Muslim, [Beirut, Darul Ihya’ at-Turats: 1392], juz VI, halaman 40).

Syekh Muhammad Syamsul Haq Abu at-Thayyib dalam salah satu kitabnya juga menjelaskan bahwa dosa yang dimaksud pada hadits di atas adalah dosa kecil, namun tidak menutup kemungkinan bahwa Allah akan memberi ampunan atas semua dosa-dosa besar.

أَيْ مِنَ الصَّغَائِرِ وَيُرْجَى غُفْرَانُ الْكَبَائِرِ

“Yaitu, mulai dari dosa-dosa kecil, dan diharapkan ampunan dosa besar.” (Abu ath-Thayyib, ‘Aunul Ma’bud Sayarh Sunan Abi Daud, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 1415], juz IV, halaman 171).

Jadi keistimewaan shalat tarawih jika dilihat dari sisi ruhani melalui hadits Rasulullah dan para ulama adalah diampuninya segala dosa, yaitu dosa kecil, serta masih ada harapan diampuninya dosa besar.

Kedua, Keistimewaan Jasmani

Shalat tarawih selain memiliki Keistimewaan ruhani, juga memiliki keistimewaan jasmani, yaitu untuk kesehatan badan serta terhindar dari penyakit-penyakit makanan yang dikonsumsi ketika berbuka puasa.

Syekh Muhyiddin Mistu dalam kitabnya menjelaskan faedah shalat yang satu ini menggunakan perspektif jasmani. Dalam kitabnya disebutkan,

صَلَاةُ التَّرَاوِيْحِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ لِلرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً وَتُفِيْدُ هَضْمَ الطَّعَامِ وَتَنْشِيْطَ الْجِسْمِ وَمَغْفِرَةَ الذُّنُوْبِ

Artinya, “Shalat tarawih sangat dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan, yaitu terdiri dari 20 rakaat, dan berfaedah menghancurkan makanan (dalam perut), membangkitkan semangat badah, dan ampunan dosa-dosa.” (Syekh Muhyiddin Mistu, as-Shaumu Fiqhuhu wa Asraruhu, [Beirut, Darul Qalam: 1979], halaman 111).

Dari dua faedah di atas, dapat disimpulkan bahwa anjuran shalat tarawih melalui hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tersebut memiliki kandungan yang sangat banyak.

Ia tidak hanya sebatas ruhani berupa spiritual saja, akan tetapi juga sangat berpengaruh pada kesehatan jasmani berupa emosional.

Hadirin jamaah rahimakumullah

Demikian kultum Ramadhan tentang Keistimewaan Shalat Tarawih di bulan suci Ramadhan. Semoga ibadah puasa yang kita jalani ini bisa menjadi ibadah yang diterima Allah SWT.