4 Contoh Ceramah tentang Bersyukur dan Sabar Menghadapi Cobaan

Muslim Matters
Ilustrasi, ceramah.
Editor: Agung
26/6/2023, 09.45 WIB

Ceramah adalah pidato yang disampaikan seseorang di depan umum. Pidato yang disampaikan tentang pengetahuan, agama, pesan, dan hal positif. Ceramah mempersiapkan materi yang terdiri dari bagian pembuka, isi, dan penutup. Ceramah didengarkan banyak orang sebagai pendengar yang menerima wawasan dan ilmu.

Contoh topik ceramah keagamaan di masjid yaitu bersyukur dan sabar. Topik ceramah ini bisa disampaikan kurang lebih 7 menit oleh penceramah. Ceramah tentang sabar dan bersyukur memberikan manfaat bagi para pendengar untuk kebaikan. Berikut contoh ceramah tentang sabar dan bersyukur.

Ceramah tentang Sabar

Ilustrasi Pidato (unsplash)

1. Ceramah Tentang Sabar Menghadapi Cobaan

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحالـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah. Ucap syukur, sebab Allah masih memberikan segala kenikmatan kepada kita. Hingga detik ini, kita masih diberikan kesehatan, kesempatan, dan segala kenikmatan lain. Shalawat dan salam, kepada baginda Muhammad, sang suri tauladan, yang di dalam dirinya terdapat akhlak yang terbaik.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah.

Hidup ini adalah tempatnya ujian. Tidak heran jika dalam menjalaninya kita mendapati banyak kerikil tajam di tengah jalan. Yang kadang kala membuat kita merasa lemah iman, merasa bahwa ujian terlalu berat, merasa kalau Tuhan tidak adil. Padahal sejatinya, setiap orang akan mendapatkan masalahnya dan ujiannya masing-masing. Ada yang diuji Allah dengan rasa takut lapar, harta benda, dan yang lainnya. Hal ini sebagaimana yang terdapat di dalam firman Allah dalam QS. al-Baqarah ayat 155 yang berbunyi:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah: 155)

Maka dari itu, ketahuilah, bahwa tidak ada satu orangpun yang tidak diuji oleh Allah. Bahkan yang menariknya, semakin kuat keimanan kita, akan semakin kuat ujian yang Allah berikan. Sebagai seorang hamba, kita hanya bisa berikhtiar dan sabar dalam menjalani cobaan hidup yang Allah berikan. Karena kita tidak memiliki wewenang, dan tidak mempunyai kemampuan memilih dan memilah mana masalah yang akan kita hadapi.

Apapun masalah yang datang, pergantiannya pun harus kita syukuri. Masyaallah. Karena kadang, di balik cobaan yang Allah berikan, ada banyak hal baik dalam hidup kita. Cobaan-cobaan yang ada harus kita hadapi dengan berlapang dada, karena ujian dan cobaan akan menguji keimanan kita. Bagaimana respon kita tatkala mendapatkan ujian? Sabarkah kita, atau malah justru lebih banyak mengeluh? Ketahuilah, bahwasanya ujian yang Allah berikan akan membuat kita lebih kuat.

Maka dari itu, apapun masalah atau ujian yang saat ini kita hadapi, bersabarlah atasnya. Karena Allah pasti akan memberikan sesuatu yang baik di balik ujian tersebut. Demikian ceramah singkat tentang sabar dalam menghadapi cobaan yang saya sampaikan, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Ceramah Tentang Pentingnya Kesabaran

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil Alamin, mari kita ucapkan rasa syukur pada Allah SWT. yang telah memberi kita kesempatan, untuk bisa berkumpul di Masjid dan sama-sama mengkaji isi ceramah yang akan disampaikan.

Di dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan dan menjelaskan sedikit tentang makna sabar, sifat, dan keutamaan sabar di dalam kehidupan. Pada dasarnya kata sabar ini berasal dari kata sobaro yasbiru yang artinya adalah menahan.

Pengertian dari menahan ini sangat luas, dan pengertian dari sabar itu sendiri bisa diartikan seperti ketika kita puasa dalam menahan nafsu. Atau bersabar pada saat kita menahan lapar, yang artinya kita harus bisa menahan diri untuk tidak makan dan minum sampai adzan maghrib tiba.

Sabar juga dapat diartikan ketika kita harus bersikap sabar, saat menghadapi orang yang berperilaku buruk terhadap kita. Kita harus menghadapinya dengan sikap sabar, bukan dengan amarah atau membalasnya. Tidak semua orang bisa mendapatkan suatu kenikmatan dari sikap sabar tersebut. Karena memang sejak awal orang tersebut sudah bisa menahannya dengan baik.

Penting bagi kita untuk selalu mendekatkan diri pada Allah SWT. dan meminta pada-Nya agar selalu diberikan kesabaran yang tidak ada batasnya. Kita pun akan mendapat pahala sebanyak-banyaknya dari Allah, ketika kita bersikap sabar terhadap segala sesuatu. Allah SWT. berfirman di surat Al-Baqarah Ayat 153, yang isinya tentang kesabaran.

Di dalam ayat tersebut Allah menerangkan bahwa, Ia akan selalu memberi pertolongan kepada setiap hambanya yang menjalani perintahnya dengan baik. Semoga apa yang saya sampaikan hari ini, dapat memberi manfaat untuk kehidupan para jamaah sekalian.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Ceramah tentang Bersyukur

1. Ceramah tentang Bersyukur dan Dalilnya

Hadirin yang berbahagia, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah subhanahu wata'ala, yang mana Allah telah memberikan kepada kita semua kenikmatan berupa kesehatan dan kesempatan, sehingga dengan nikmat tersebut kita bisa berkumpul kembali di majelis yang mudah-mudahan diridhoi oleh Allah.

Sebelum penceramah masuk ke inti dari ceramah yang hendak penceramah sampaikan, penceramah hendak berwasiat terlebih dahulu khususnya pada diri penceramah sendiri dan umumnya kepada para hadirin yang hadir di majelis ini.

Isi wasiatnya yaitu marilah kita senantiasa menjalankan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan marilah kita pertahankan ketakwaan kita hingga ajal menjemput. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.

Hadirin yang berbahagia, pernahkan Anda memuji Allah saat memperoleh rezeki dari arah yang tidak terduga? Atau pernahkah Anda memuji Allah subhanahu wata'ala saat berhasil melalui suatu kesulitan?

Bila Anda pernah mengalaminya maka sesungguhnya apa yang Anda lakukan hanyalah salah satu unsur dari perbuatan syukur. Mengapa demikian? Karena, syukur yang ada di dalam ajaran Islam tidak hanya sekedar memuji Tuhan atas karunia yang diberikan, akan tetapi lebih dari itu.

Lalu, sesungguhnya seperti apakah bersyukur yang sempurna menurut ajaran Islam?

Di dalam agama Islam, bersyukur itu tidak hanya diucapkan dengan lisan. Akan tetapi bersyukur itu yang pertama adalah dengan hati, yang kedua dengan lisan, dan yang ketiga adalah dengan perbuatan.

Bersyukur dengan hati adalah sadar dan mengetahui bahwa segala karunia yang kita peroleh sesungguhnya berasal dari Allah subhanahu wata'ala, serta menyadari akan nikmat-nikmat yang diberikan dan tidak melupakannya.

Bersyukur dengan lisan adalah memuji dan menyanjung Allah subhanahu wata'ala selaku Tuhan yang memberikan nikmatnya kepada kita dengan mengucapkan kalimat tahmid. Sedangkan bersyukur dengan anggota badan ialah merealisasikan kesyukuran kita dengan melaksanakan ibadah dan amal shalih karena Allah semata.

Contoh teladan yang patut kita jadikan keteladanan dalam bersyukur, yaitu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam. Beliau itu meskipun sudah diampuni dosa-dosanya oleh Allah subhanahu wata'ala akan tetapi sangat luar biasa dalam menjalankan ibadah dan amal sholeh.

Suatu ketika beliau pernah melaksanakan shalat malam dengan waktu yang sangat lama hingga kaki beliau membengkak. Padahal seandainya beliau itu tidak melakukan hal yang demikian tetap saja dosa beliau juga sudah diampuni oleh Allah.

Ketika beliau ditanya mengapa melakukan hal demikian maka beliau pun menjawab :

أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا

“Apakah tidak boleh jika aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?”

Dari kisah tersebut dapat kita pahami bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam melaksnakan ibadah dan amal sholeh adalah dalam rangka bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.

Oleh karena itu hadirin, sudahkah kita seperti beliau dalam mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah? Sudahkah kita bersyukur dengan hati, lisan dan perbuatan kita? Apabila belum mari kita berusaha untuk senantiasa bersyukur atas nikmat apapun yang diberikan.

Demikian ceramah tentang bersyukur beserta dalilnya yang dapat penceramah sampaikan. Semoga ceramah tentang bersyukur kepada Allah ini dapat menyadarkan kepada kita agar senantiasa bersyukur kepada Allah ta’ala. Amin ya Robbal Alamin.

2. Ceramah Mengenai Cara Bersyukur

Assalamu’alaikum wr. wb Syukur artinya berterima kasih kepada allah atas segala nikmat-NYA yang telah diberikan kepada kita. Ada beberapa cara bersyukur, diantaranya yang paling utama adalah dengan bertaqwa kepada allah, menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya.

Segala anggota tubuh kita gunakan pada hal kebaikan di jalan yang diridhoi oleh Allah SWT., itulah yang dinamakan dengan bersyukur atas nikmat Allah. Bibir atau di dalam hati kita mengucapkan Alhamdulillah , itu juga merupakan salah satu cara kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Disaat ada orang yang memuji kita, maka ucapkanlah Alhamdulillah, dikala ada orang yang bilang bahwa wajah kita ganteng, maka ucapkanlah Alhamdulillah, disaat ada orang yang bilang bahwa wajah kita cantik untuk kaum hawa, maka ucapkanlah Alhamdulillah, disaat ada orang yang bilang bahwa diri kita ini pintar, maka ucapkanlah Alhamdulillah, disaat kita mendapatkan nikmat dari Allah SWT.

Maka ucapkanlah Alhamdulillah, saat diri kita ada yang memuji, maka ucapkanlah Alhamdulillah, kembalikanlah pujian itu kepada Allah SWT, karena segala puji hanyalah milik Allah SWT. Kita tidak pantas untuk dipuji, hanyalah Allah yang berhak dan pantas untuk dipuji.