Proposal adalah rencana kerja yang ditulis secara sistematis, terperinci, dan formal mengenai rancangan suatu kerja atau kegiatan. Teks proposal berisi mengenai program kerja dan bagaimana teknis pelaksanaannya.
Proposal bertujuan untuk mendapatkan persetujuan atau tujuan tertentu dari pihak yang berkepentingan. Secara umum ada 4 jenis proposal, yaitu proposal bisnis, proposal kegiatan, proposal penelitian, dan proposal wirausaha.
Proposal juga identik dengan kegiatan penelitian yang biasanya diajukan peneliti sebelum memulai kegiatan. Proposal ini terdiri dari penjelasan singkat dan mengambil garis besar kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka Proposal
Merujuk pada Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas XI oleh Kemdikbud, struktur proposal memiliki kerangka tersendiri yang berbeda dengan teks lainnya. Kerangka proposal berisi poin-poin penting yang nantinya akan dituangkan ke dalam proposal, sehingga proposal yang dibuat akan lebih sistematis.
Secara umum, kerangka proposal menjelaskan mengenai jenis kegiatan yang dilakukan dan semua aspek yang menyertainya. Seperti latar belakang penentuan tema kegiatan, bahan dan alat yang diperlukan, biaya yang dibutuhkan dan lain sebagainya.
Kerangka proposal disusun per bab dulu tanpa penjelasan, sehingga di awal pembuatan proposal bisa diketahui ada berapa bab yang dicantumkan ke dalamnya. Kemudian bisa dikembangkan per bab sesuai referensi yang didapatkan.
Berikut penjelasan mengenai kerangka proposal dan struktur pembuatannya.
1. Halaman Judul
Secara umum, urutan yang berlaku pada kerangka proposal penelitian hampir sama dengan urutan laporan hasil penelitian, yakni masing-masing diawali dengan halaman judul. Perlu diketahui bahwa halaman judul harus sesuai dengan informasi yang ada pada proposal.
Isi dari halaman judul sendiri diawali dengan kata proposal dengan judul penelitian di bawahnya. Selain judul penelitian yang akan dilakukan, halaman judul juga perlu mencantumkan data diri penulis, mulai dari nama, NIDN atau NIDK bagi dosen, nama perguruan tinggi tempat peneliti kuliah atau mengajar, tahun ajaran, dan lain sebagainya sesuai ketentuan.
2. Daftar Isi
Urutan kedua di dalam kerangka sebuah proposal adalah daftar isi. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang letak halaman semua bab di dalam proposal.
Daftar isi sendiri biasanya berada di bagian depan sebelum bab pendahuluan. Meskipun proposal penelitian biasanya hanya memiliki halaman yang terbatas, daftar isi tetap perlu disediakan agar memudahkan pembaca dalam menilai proposal.
Misalnya seperti pada bagian RAB, atau landasan teori yang menjadi dasar dari pemilihan topik penelitian. Pada beberapa bagian ini sering kali dilanjut menjadi tujuan.
Maka dari itu, daftar isi digunakan untuk membantu pembaca menuju ke halaman tersebut.
3. Bab I – Pendahuluan
Urutan yang ketiga di dalam kerangka proposal penelitian adalah bab I. Bab I biasa disebut juga dengan bab yang berisi pendahuluan.
Pada bab pendahuluan ini memiliki 4 sub bab, yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.
4. Bab II – Tinjauan Pustaka
Selanjutnya, urutan keempat dalam kerangka proposal adalah bab II atau Tinjauan Pustaka. Bab Tinjauan Pustaka ini terdiri dari beberapa sub bab, mulai dari Review Literatur, Batasan Konseptual, sampai Kerangka Teori atau Kerangka Hipotesis.
Pada bagian ini, peneliti akan memasukan sejumlah kutipan untuk memperkuat pemilihan topik penelitian yang diambil. Maka dari itu, Tinjauan Pustaka perlu dijelaskan mengenai review literatur dan batasan konseptual.
Hal ini membuatu literatur atau referensinya menjadi lebih jelas dan pembahasannya juga lebih spesifik.
5. Bab III – Metodologi
Kemudian, urutan kelima dalam kerangka sebuah proposal penelitian adalah bab III yang berisi penjelasan tentang metodologi penelitian yang terdiri dari beberapa sub bab. Beberapa sub bab tersebut mencakup Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.
Berbagai hal tersebut akan dijelaskan di proposal untuk menginformasikan metode penelitian dan teknik pengumpulan datanya seperti apa. Hal ini serupa dengan penjelasan terkait teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang berhasil dihimpun.
Penjelasan tersebut diusahakan disusun secara padat, singkat, dan mampu memudahkan pembaca dalam memahaminya.
6. Daftar Pustaka
Urutan yang keenam dari kerangka proposal adalah Daftar Pustaka. Daftar Pustaka bisa dikatakan sebagai seluruh referensi yang digunakan dalam menyusun proposal penelitian.
Daftar pustaka sendiri dapat berisi referensi yang bersumber dari buku, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, artikel di internet atau website, dan lain sebagainya.
7. Lampiran
Sementara itu, urutan yang terakhir dalam sebuah kerangka proposal penelitian adalah lampiran. Bagi peneliti, perlu melampirkan sejumlah dokumen yang digunakan untuk melengkapi proposal. Hal ini biasanya hanya satu halaman berisi satu dokumen.
Demikian ulasan mengenai kerangka proposal. Pada saat peneliti menyusun kerangka proposal, ada urutan atau struktural kerangka yang perlu diperhatikan.
Apalagi jika membuat proposal penelitian yang memiliki karakteristik ilmiah dan harus sesuai dengan kaidah struktural yang berlaku.