Pementasan drama merupakan peragaan dari naskah yang di dalamnya terdapat dialog dan epilog. Diketahui bahwa drama merupakan seni peran yang banyak dipengaruhi oleh pembawaan masing-masing tokoh.
Tak jarang peragaan drama dijadikan tugas sekolah, tepatnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain belajar bagaimana memperagakan peran, Anda juga bisa menyampaikan pesan tertentu sebagai amanat atau pelajaran dari naskah dan ceritanya.
Secara bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan bahwa drama terdiri atas syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.
Selain itu, drama juga bisa diartikan sebagai cerita atau kisah, di dalamnya terdapat konflik atau emosi. Diperagakan secara khusus dan semata-mata untuk pertunjukan teater. Terkait dengan itu, kali ini Katadata.co.id akan memberikan sejumlah contoh naskah drama modern yang bisa dijadikan referensi. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.
Contoh Naskah Drama Modern
Berikut ini beberapa contoh naskah drama modern yang bisa menjadi referensi, dilansir dari Guru Pendidikan dan Gramedia.
1. Sahabat Sejati
Seperti di hari-hari biasanya, pada jam istirahat Dafa dan Rena selalu menghabiskan waktu bersama dengan memesan makanan di kantin sambil berbincang-bincang. Namun siang hari itu, sikap Rena berbeda dari biasanya. Wajahnya terlihat murung, matanya sembab dan tidak semangat. Dafa pun mendekatinya untuk mencari tahu apa yang terjadi pada sahabatnya.
Dafa: Ren, tahu tidak kenapa ikan hidup di dalam air?
Rena: Tidak tahu (dia menjawabnya dengan wajah cemberut)
Dafa: Kenapa wajahmu murung?
Rena: Ada masalah di keluargaku.
Dafa: Masalah apa? Cerita sama aku, kita kan sudah lama bersahabat.
Rena: Ini sulit. Biarkan aku sendiri dulu
Dafa: Namanya masalah pasti rumit, Ren. Sudahlah ceritakan ke aku, jangan pernah menyimpan masalah sendirian. Apa gunanya kamu memiliki sahabat, jika tidak mau berbagi?
Rena: Sudah satu minggu orang tuaku tidak akur. Mereka sering ribut di rumah hanya karena masalah
sepele.
Dafa: Memangnya ada masalah apa mereka bertengkar?
Rena: Tidak tahu, intinya mereka merasa sudah tidak cocok dan ingin menjauh.
Dafa: Sabar Ren, kamu banyak berdoa saja, agar hubungan mereka baik-baik saja.
Rena: Makasih ya Daf. Berkat kamu ku merasa ringan dengan masalah ku. Setidaknya perasaan sudah lebih lega.
Dafa: Nah gitu. Coba sekarang kamu tebak lagi. Kenapa ikan hidup di dalam air? (Dafa bertanya pada Rena sambil tersenyum untuk menghiburnya).
Rena: Mungkin memang sudah takdirnya.
2. Ujian Semester di Sekolah
Pada suatu hari, sedang diadakan ujian semester di sekolah. Mata pelajaran yang diujikan yaitu matematika. Adi, Banu, Sita, Dini dan Budi yang duduk saling berdekatan mengadakan suatu percakapan, dikarenakan mereka kewalahan melihat soal di kertas ujian yang cukup sulit.
Banu: Din, beritahu aku jawaban soal nomor 10 dan 11!
Dini: A dan C
Sita: Jawaban no 11, 12 dan 17 apa Ban?
Banu: 11 A, 12 D, 17 aku belum.
Empat pelajar tersebut saling menyontek seperti halnya yang dilakukan pelajar lainnya. Namun berbeda dengan Budi, Ia mengerjakan soal dengan santai dan percaya diri tanpa harus menyontek.
Banu: Bud, apa kamu sudah selesai?
Budi: Belum masih 5 soal lagi baru selesai.
Banu: Kasih tau jawaban soal no 17 sampai nomor 23!
Budi: Tidak bisa Ban.
Banu: Kita sahabat Bud harus kerjasama.
Dini: Iya Bud, tidak ada salahnya kita kerja sama.
Budi: Kita tidak boleh bekerjasama dalam hal yang salah.
Ita: Kenapa memangnya, hanya 5 nomor saja kok.
Budi: Menyontek dan memberikan contekan merupakan perbuatan tercela dan sama-sama berdosa. Aku tidak ingin menyontek ataupun memberikan contekan kepada kalian. Aku mohon maaf.
Keempat teman budi masih saja saling menyontek dan pada akhirnya ketahuan oleh gurunya. Akhirnya mereka berempat di hukum dan dijemur di lapangan untuk menghormati Bendera sang merah putih. Setelah Budi menyelesaikan ujiannya, Ia ikut keluar dan menghampiri keempat kawan serta ikut hormat seperti sahabat-sahabatnya. Akhirnya mereka menjalani hukuman bersama dan menyadari akan kesalahannya.
3. Pergaulan Bebas
Pagi itu di sebuah sekolah SMA, Bayu berlari menghampiri Jono, Liyana, Nina, Ardi, Mira, Cici, dan Ahmad.
Bayu: Teman-teman, kemarin ada salah seorang teman kita yang ditahan polisi karena terlibat kasus narkotika.
Jono: Iya, kemarin saya mendengar kabar burung, tetapi saya tidak mengetahui siapa anak yang ditahan tersebut.
Nina: Katanya sih, kalau tidak salah dengar yang ditangkap polisi itu si Riko anak kelas sebelah.
Ahmad: Ya ampun, kasihan sekali, pasti dia ada masalah sehingga sampai mencoba obat-obatan terlarang sebagai pelariannya. Di satu sisi, kejadian tersebut merusak nama baik sekolah kita.
Liyana: Namun, bisa saja dia merupakan korban atau dijebak orang. Kita tidak boleh menuduhnya sebagai pengguna terlebih dahulu sebelum ada bukti yang kuat.
Nina: Setahuku, dia memang berasal dari keluarga cukup mampu, tetapi kurang kasih sayang dari orang tuanya.
Ardi: Benar kata Liyana, sekarang banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menjebak atau mencari korban lainnya.
Cici: Sekarang memang sedang marak kasus narkotika di kalangan remaja. Hampir setiap hari tayangan di televisi menyiarkan berita tentang kasus narkotika.
Ahmad: Kita harus pandai-pandai memilih teman bergaul dan mewaspadai orang asing di sekitar kita.
Mira: Kasih sayang dan perhatian orang tua memang sangat berpengaruh pada kehidupan remaja yang masih labil. Kalau orang tua terus mengabaikan anak-anaknya, mereka akan terjerumus ke pergaulan bebas.
Bayu: Katanya sih, dia tidak sampai dipenjarakan karena masih di bawah umur. Dia hanya akan melewati tahap rehabilitasi dan kedua orang tuanya perlu diselidiki lebih jauh terkait ketidaktahuan mereka tentang anaknya yang sudah berulang kali menggunakan obat terlarang tersebut.
Cici: Semoga saja setelah direhabilitasi, Riko bisa sembuh dan bersekolah seperti biasanya.
Liyana: Semoga saja, perjalanan hidup kita masih panjang. Usia kita sekarang ini merupakan usia di mana kita menemukan jati diri dan merencanakan masa depan. Sangat disayangkan jika tindakan buruk yang kita perbuat sekarang dapat menghancurkan masa depan kita.
Jono: Mari kita bersama-sama saling mendukung dan mengingatkan supaya kita tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan merusak masa depan kita. Kuatkan iman dan terbuka kepada orang tua, keluarga, dan teman terdekat jika ada masalah agar kita tidak depresi dan memicu kita melakukan perbuatan terlarang seperti mencoba menggunakan narkotika!
Itulah beberapa contoh naskah drama modern yang bisa diperagakan di depan kelas. Selain itu, Anda juga bisa mengembangkan alur mau pun menambah tokoh dengan peranannya masing-masing.