5 Contoh Teks Drama Berbagai Tema yang Mudah Dihafal

Freepik
Ilustrasi, contoh teks drama.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
1/8/2023, 11.38 WIB

Drama merupakan cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa indonesia (KBBI), naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan.

Melansir dari e-modul Kemdikbud Seni Budaya Teater Paket C Setara SMA/MA gubahan Drs. M.Sinar Hadi S, naskah drama juga diartikan sebagai teks yang berisi cerita dengan mengutamakan ucapan-ucapan para pemerannya (dialog) untuk menyampaikan isi drama tersebut.

Contoh Teks Drama Berbagai Tema 

Ilustrasi Contoh teks drama (freepik)

Susunan dan bentuk teks drama berbeda dengan naskah cerita lain seperti cerpen maupun novel. Dalam hal ini, naskah drama itu berfokus pada dialog antar tokohnya.

Sebab, jalan cerita pada naskah drama biasanya akan tersampaikan dengan dialog antar pemainnya. Agar lebih paham, berikut contoh teks drama singkat yang dikutip dari laman ruangguru.com.

Contoh Teks Drama 1

Judul: "Persahabatan Mengalahkan Keburukan"

Tema: Pendidikan dan Persahabatan

Ruangan kelas terasa sangat dingin dan tegang, karena bertepatan dengan momen ujian semester sekolah. Andi dan Bani duduk sebangku, kemudian ada Siti dan Dina duduk sebangku di depannya, sedangkan Bidu duduk sendiri di samping Bani.

Saat itu, matematika adalah mata pelajaran yang sedang diujikan. Semua murid pun tampak kebingungan dan kewalahan saat melihat soalnya. Sehingga, terjadilah percakapan antara para sekawan, Andi, Bani, Bidu, Siti dan Dina.

Bani: "Dina, aku mau minta jawaban dari soal nomor 6 dan 7 dong!"

Dina: "B dan D"

Siti: Kalau nomor 11, 12, dan 13 jawabannya apa Ban?"

Bani: "11 A, 12 D, nomor 13 aku belum nih"

Andi: "Husssttt... jangan kenceng-kenceng nanti guru dengar lho"

Siti: "Soalnya susah sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan nih"

Kemudian mereka berempat pun memutuskan untuk saling contek menyontek. Namun, tidak dengan di Bidu. Bidu malah terlihat tenang dan mengerjakan soal ujiannya sendiri tanpa bergabung untuk menyontek.

Bani: "Bid, kamu udah selesai jawab soal?"

Bidu: "Belum, masih 2 soal lagi"

Bani: "Aku mau minta jawaban nomor 16 sampai 20 Bid!"

Bidu: "Nggak bisa, Ban"

Bani: "Lah kenapa? Kita kan sahabat, harus kerja sama"

Dina: "Iya Bidu, kita harus kerja sama"

Andi: "Iya, kamu kan paling pintar di sini Bid"

Bidu: "Tapi bukan kerja sama yang seperti ini harusnya"

Siti: "Kenapa emangnya? Cuma beberapa soal doang!"

Bidu: "Menyontek atau memberi contekan itu hal buruk sama dengan soda. Aku tidak mau menyontek karena dosa, atapun memberi contekan ke kalian. Aku minta maaf ya"

Siti: "Tapi saat ini mendesak Bid"

Dina: "Ya Bidu, bantu kami"

Bidu: "Tidak, maaf"

Andi: "Ya sudah, biarkan. Uruslah urusanmu sendiri Bid dan kami akan urus urusan kami sendiri" (Marah dan kesal)

Bani: "Kita lihat buku saja"

Bani pun lalu mengeluarkan buku matematika dari kolong mejanya secara diam-diam. Kemudian melihat rumus dan jawabannya. Lalu, Siti menanyakan hasilnya.

Siti: "Bagaimana Ban, ada tidak? apa jawabannya?

Bani: "Ada. kalian dengar ya. 16 A, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C"

Namun, suara Bani yang terdengar keras, membuat guru pun mendengarnya. Seketika menghampiri mereka.

Guru: "Hey, kalian ini, mencontek terus. Kelar saja kalian!"

Mereka berempat pun keluar dari kelas dan dihukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.

Bani: "Aku tidak menyangka akan dihukum seperti ini"

Siti: "Seharusnya kita belajar ya"

Andi & Dina: "Iya benar!"

Tiba-tiba Bidu keluar kelas dan menghampiri mereka. Kemudian ia ikut berdiri hormat sama seperti yang lain.

Dina: "Kenapa Bid? Kamu dihukum juga?"

Bidu: "Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita kan sahabat? Aku ingin kita bersama"

Siti: "Aku berharap ini jadi pelajaran untuk kita semua ya"

Dina: "Dan tidak boleh diulang lagi"

Andi: "Kita sahabat sejati!"

Lalu, mereka pun menjalani hukuman dengan tawa dan senyum. Persahabatan akan mengalahkan segala keburukan dan membuat kita tidak akan mengulangi hal buruk lagi.

Contoh Teks Drama 2

Ilustrasi Contoh teks drama (freepik)

Judul: "Malin Kundang"

Tema: "Berbakti Pada Orang Tua"

Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan tanah kelahirannya. Ia mengembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah dengan seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama sang putri.

Malin : "Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu." (Sambil menunjuk ke arah daratan dari atas perahu yang bersandar)

Putri : "Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini Kanda."

Mande : (Berlari tertatih-tatih) "Malin! Kau kah itu nak?" (Berteriak kegirangan)

Putri : "Siapakah wanita tua itu Kanda?"

Malin : (Menyembunyikan wajah terkejut ketika melihat ibunya berlari ke arah perahu) "Kanda tak tahu Dinda. Mungkin itu hanya pengemis yang ingin meminta sedikit sumbangan dari kita saja. Sudah jangan pedulikan lagi dia."

Mande : "Malin, ini ibumu nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telah mengandung dan membesarkan kau ini Malin?"

Malin : "Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku. Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku sudah lama meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini!"

(Berteriak emosi sambil menunjuk ke ibunya)

Mande : (Ia menangis menahan kesedihan) "Ya Tuhan, kenapa pula anakku berubah menjadi seperti ini? Apa salahku ini Tuhan? Jika memang ia bukan anakku, maka maafkanlah ia yang telah menghinaku ini. Namun jika ia benar anakku si Malin Kundang, maka hukumlah dia yang telah durhaka itu."

(Sambil menengadahkan tangan memohon kepada Tuhan)

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Seketika kilat menyambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah menjadi batu. Itulah kekuatan doa seorang ibu.

Contoh Teks Drama 3

Judul: "Beratnya Hidup Di Ibu Kota"

Tema: Sosial

Di pagi hari, Shinti dan Adi mengunjungi lokasi perkampungan kumuh. Mereka membawa buku dan alat-alat untuk mengajar anak-anak kampung di sana.

Tujuannya, agar mereka bisa membaca dan menulis sesuai dengan program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mereka.

Ketika sampai di sana, Shinti pun bergegas untuk mendekati kerumunan ibu-ibu yang sedang mencuci di pinggir sungai.

Shinti: "Assalamualaikum ibu-ibu.."

Ibu-ibu: "Waalaikumsalam neng"

Adi: "Bu, sesuai dengan apa yang sudah kita bicarakan kemarin, kali ini saya dan Shinti datang ke sini untuk mengajari anak-anak ibu belajar membaca dan menulis"

Titi: "Alaa mas mas..mbok biar anak-anak kerja dulu cari rongsokan atau ngamen. Mereka juga harus makan, lumayan hasilnya bisa buat tambah beli makan mereka juga"

Yaya: "Iya... toh bisa membaca dan menulis tidak jaminan mereka bisa jadi orang yang kerja di kantoran... lebih baik kerja begini"

Shinti: "Ibu-ibu, anak-anak itu berhak untuk bisa menulis dan membaca"

Yaya: "Memangnya kalau bisa baca tulis bisa otomatis kenyang? nggak perlu kerja cari duit?

Shinti dan Adi pun sontak saling berpandangan, karena mereka berdua kaget dengan reaksi ibu-ibu di kampung tersebut.

Adi: "Memang... dengan bisa membaca dan menulis tidak membuat anak merasa kenyang sekarang. Tapi dengan bisa baca tulis itu akan membuat anak +anak ibu bisa memiliki kehidupan yang lebih layak dan baik dari kehidupan ibu-ibu sekarang.

Shinta: "Mosok ibu-ibu mau anaknya jadi pemulung dan pengemis juga nanti kalau sudah besar? Tidak kan?

Setelah mendengar pernyataan Adi dan Shinti, ibu-ibu pun terdiam. Tak lama kemudian Ibu Yaya menghampiri mereka setelah mendengar percakapan tadi.

Yaya: "Benar juga sih, apa yang dibilang mbak dan mas nya tadi. Kalau bisa baca tulis mungkin anak kita nanti hidupnya lebih enak. Nggak dibohongi orang terus. Biarlah anak-anak kalian belajar. Toh tugas mencari uang kan sudah menjadi tugas orang tua. Lagian, dengan menyuruh anak-anak bekerja sekarang, tidak membuat kalian menjadi kaya kan?"

Ibu-ibu pun berubah pikiran, kemudian mereka berteriak memanggil anak-anak yang akan belajar. Akhirnya, setelah anak-anak sudah terkumpul semua, proses belajar mengajar pun dimulai.

Contoh Teks Drama 4

Ilustrasi Contoh teks drama (Freepik)

Judul: "Kesalahanku Menyelamatkanku"

Tema: "Moral dan Komedi"

Di suatu ruangan museum sejarah, terdapat sebuah mutiara mewah yang harganya sangat fantastis mahal.

Mutiara itu berbentuk persegi panjang dan menjadi salah satu benda yang menjadi daya tarik utama museum ini.

Pada suatu ketika, ada 2 orang pencuri yang ingin mengambil mutiara itu dan mereka juga tengah berada di museum.

Rayen: "Di mana mutiaranya?"

Heri: "Gatau, di sini gelap. Ayo kita cari tombol lampunya"

Rayen: "Pencuri tidak mencari tombol lampu. Kau menggunakan kacamata makanya. Kita cari mutiaranya" (Sambil menyalakan senter yang dimilikinya)
Heri: "Baiklah"

Kemudian Heri melangkah ke sebelah kanan. Lalu mencari keberadaan mutiara mewah itu.

Heri: "Ah ini dia!" (mengambil mutiara)

Rayen: "Kau yakin tidak salah ambil?"

Heri: "Ya tentu!"

Namun, seketika ada alarm yang berbunyi.

Rayen: "Gawat! Cepat lari!"

Mereka berdua berlari dan kabur lewat jendela. Kemudian ada 2 orang penjaga museum Silla dan Brandon yang melihatnya.

Brandon: "Siapa mereka? Terlihat mencurigakan, jangan-jangan pencuri!"

Silla: "Sepertinya mereka pencuri, ayo kita kejar" (lari)

Sayangnya, mereka kehilangan jejak pencuri. Mereka pun menyelidiki kasus pencurian ini, sambil mencari-cari pelakunya.

Suatu ketika mereka berhasil menemukan alamat si pelaku, dari hasil wawancara saksi mata.

Kemudian Silla dan Brandon datang ke rumah si pencuri itu dan langsung mendobrak pintu depannya. Mereka ditangkap dan dibawa ke museum untuk diinterogasi oleh pemilik museum.

Silla: "Ini dia orangnya bos! Mereka yang mencuri mutiara di sini"

Pemilik museum : "Hm... mutiara yang mana?"

Silla: "Yang ini" (sambil melempar mutiara yang dicuri Rayen dan Heri)

Pemilik museum : "Hm... ini bukan mutiara, ini hanya imitasinya saja. Mutiara yang asli ada disana" (Menunjuk mutiara lainnya)

Rayen: "Jadi kau salah mengambil mutiara yang mahal itu?

Heri: "Setidaknya dengan kesalahanku, hukuman kita lebih ringan" (sambil menggaruk ketawa ke arah Rayen)

Pemilik museum : "Dasar kalian. Karena saya baik, kalian boleh pergi sekarang"

Brandon: "Tapi mereka itu mencuri"

Pemilik museum : " Ya memang, tapi mereka hanya mengambil 1 imitasi mutiaranya dan itu tidak ada harganya bagiku! Jadi tidak ada harga yang cocok juga dengan hukuman nya"

Akhirnya Rayen dan Heri bebas dari hukuman, lalu mereka pun melanjutkan karirnya sebagai pencuri. Sementara Silla dan Brandon tetap terus berusaha menangkap mereka berdua.

Contoh Teks Drama 5

Judul: "Tantangan Masa Depan"

Tema: Moral dan Persahabatan

Ilham, Mamad, Zahra, Rira, Alan, dan Intan adalah 6 orang yang sudah bersahabat sejak sekian lama.

Berbeda dengan keempat temannya, sikap dan kepribadian Rira dan Alan sangat kontras dengan pemikiran Ilham, Mamad, Zahra, dan Intan.

Pada suatu hari ketika mereka sedang bertemu, Rira dan Alan mendapat teguran dari teman-temannya lantaran sikapnya masih saja seperti anak kecil.

Ilham: "Apa sih yang harus kita lakukan supaya keinginan kita itu nantinya bisa terealisasi dan tidak hanya sekedar mimpi saja? (sambil melirik ke arah Rira dan Alan)

Mamad: "Ya tentunya harus banyak sekali yang harus kamu lakukan! Sederhananya, misalkan dari sekarang, kamu harus mulai menata kehidupan dan kepribadian kamu lebih dewasa lagi!"

Jawaban Mamad sejatinya ditunjukan kepada Riri dan Alan. Pasalnya, sebagai sahabat ia ingin membuat sahabatnya bersikap lebih baik lagi dan sama-sama belajar untuk memahami dan menghormati karakter masing-masing, agar pertemanan tetap terjalin.

Demikian lima contoh teks drama yang mudah dihafal dan diingat. Contoh teks drama di atas juga dapat menjadi refrensi untuk Anda jika ingin membuat naskah dan teks drama sendiri.