Gaya belajar auditori merujuk pada metode pembelajaran yang mengutamakan pendengaran sebagai cara utama untuk memahami dan menyerap informasi. Individu dengan gaya belajar ini, cenderung fokus mendengarkan penjelasan guru atau dosen secara seksama.
Metode belajar auditori sering kali disebut sebagai gaya belajar pendengar. Mereka mengandalkan pendengaran sebagai metode utama dalam proses pembelajaran. Mereka juga memiliki tingkat perhatian yang tinggi terhadap informasi yang didengar.
Apa itu Gaya Belajar Auditori?
Gaya belajar merujuk pada suatu metode yang konsisten digunakan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi dengan cara mengingat, berpikir, dan menyelesaikan masalah selama proses pembelajaran. Metode belajar auditori merupakan jenis belajar yang menekankan penggunaan indera pendengaran.
Gaya belajar auditori terwujud melalui aktivitas mendengarkan seperti mendengarkan kaset audio, mengikuti kuliah atau ceramah, berpartisipasi dalam diskusi, debat dan mengikuti instruksi verbal. Karakteristik metode belajar auditori menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan.
Siswa dengan metode belajar auditori cenderung belajar dengan cepat melalui diskusi verbal dan mendengarkan penjelasan dari guru. Gaya belajar ini tidak selalu memerlukan kontak mata tapi lebih memanfaatkan pendengaran.
Menurut buku "Menulis Dongeng Kreatif Sesuai Gaya Belajar Anak," siswa dengan gaya belajar auditori lebih responsif terhadap suara dan dapat mudah terganggu oleh kebisingan di sekitarnya. Untuk itu, mereka memerlukan lingkungan yang tenang agar bisa fokus mendengarkan sumber suara yang dibutuhkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, anak dengan metode belajar auditori cenderung mencari stimulus berupa suara secara berkelanjutan. Ketika lingkungan terlalu sunyi, mereka berusaha mengisi keheningan dengan bersenandung, menyanyi, berbisik, berbicara dan aktivitas suara lainnya.
Manfaat Gaya Belajar Auditori
Terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari metode belajar auditori, berikut manfaat gaya belajar auditori:
• Menurut Seri Manual Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), siswa dengan gaya belajar auditori memiliki kemampuan mengikuti petunjuk dengan baik, meningkatkan konsentrasi dengan musik atau gerakan dan seringkali melakukan pengulangan untuk memastikan pemahaman terhadap suatu informasi.
• Dapat mendengar dan memahami informasi dengan baik melalui indera pendengaran.
• Siswa dengan metode belajar auditori cenderung menikmati diskusi dan percakapan dengan orang lain, di mana mereka dapat menghasilkan ide-ide kreatif.
• Kemampuan untuk menyajikan hasil pembelajaran melalui presentasi lisan dapat menjadi indikator penguasaan materi bagi siswa dengan metode belajar auditori.
• Mengutip dari Jurnal UIN Suska, siswa yang menggunakan metode belajar auditori cenderung lebih mudah dalam memahami, memproses dan menyampaikan informasi dengan mendengarkan secara langsung.
• Menurut buku "Menulis Dongeng Kreatif Sesuai Gaya Belajar Anak," siswa dengan metode belajar ini dapat menghafal lebih cepat dengan menggumamkan teks yang dibaca atau mendengarkan rekaman.
Ciri-ciri Gaya Belajar Auditori
Ciri-ciri gaya belajar auditori pada anak mencakup beberapa hal berikut:
• Suka berbicara kepada diri sendiri.
• Berpenampilan rapi.
• Mudah terganggu oleh keributan.
• Belajar dan mengingat informasi dengan mendengarkan.
• Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
• Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan saat membaca.
• Biasanya mahir dalam membaca dengan fasih.
• Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.
• Memiliki masalah dengan pekerjaan yang melibatkan aspek visual.
• Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
• Berbicara dengan irama yang berpola.
• Bisa menirukan nada, irama, warna suara dan mengulangkannya kembali.
• Perhatiannya mudah terpecah.
• Berbicara dengan pola berirama.
• Berdialog secara internal dan eksternal.
• Memiliki kesulitan menulis dan membaca.
• Kesulitan menulis sesuatu tetapi sangat pandai dalam bercerita.
Contoh Gaya Belajar Auditori
Berikut beberapa contoh gaya belajar auditori:
• Mendengarkan musik yang disukai sebagai salah satu metode pembelajaran auditori.
• Merekam suara saat guru berbicara lalu mendengarkan rekaman tersebut di kemudian hari.
• Saat membaca, mengucapkan bacaan dengan suara pelan untuk memudahkan proses pengingatan.
• Belajar melalui diskusi bersama teman.
• Mendengarkan guru dengan penuh perhatian sebagai cara belajar auditori.
Tips Gaya Belajar Auditori
Dengan mengikuti tips gaya belajar auditori, diharapkan Anda bisa mengoptimalkan potensi dalam memahami materi pelajaran dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. Berikut beberapa tipsnya:
1. Menggunakan Recorder
Tips pertama yang bisa diterapkan yaitu dengan menggunakan alat perekam suara. Ketika menerima informasi atau penjelasan dari guru atau dosen, merekam suara memungkinkan Anda untuk mendengarkannya kembali di rumah. Dengan cara ini, bisa lebih mudah memahami materi dan memperoleh pemahaman yang baik.
2. Membuat Kelompok Belajar
Saran kedua ialah membentuk kelompok belajar. Anda bisa mengumpulkan teman-teman yang memiliki metode belajar auditori dan belajar bersama-sama. Dalam kelompok ini, bisa saling menyampaikan materi pelajaran dan bertukar informasi sehingga memungkinkan untuk lebih mudah memahami materi dan mendapatkan informasi yang lebih komprehensif.
3. Mencari Lingkungan yang Tenang
Saran ketiga ialah mencari lingkungan yang hening. Mengingat Anda lebih cenderung menyerap informasi melalui pendengaran, penting untuk mencari lingkungan yang tidak berisik dan ramai. Coba cari tempat yang tenang seperti perpustakaan.
Gaya belajar auditori merupakan preferensi belajar yang mengandalkan pendengaran sebagai metode utama dalam memahami informasi. Individu dengan gaya belajar ini cenderung efektif saat mendengarkan penjelasan verbal, menggunakan rekaman suara atau berpartisipasi dalam diskusi.