Tugas AFNEI di Indonesia, Sejarah dan Faktor Pendorong Terbentuknya

Ruangguru.com
Tugas AFNEI di Indonesia
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
13/2/2024, 10.40 WIB

Allied Forces Netherlands East Indies atau AFNEI merupakan pasukan Belanda yang tiba di Indonesia setelah kemerdekaan. Tugas AFNEI di Indonesia termasuk menjaga keamanan dan memulihkan otoritas Belanda di wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang. Mereka juga bertanggung jawab untuk menegakkan kedaulatan kolonial Belanda di Hindia Belanda.

AFNEI atau Pasukan Sekutu Belanda di Hindia Belanda merupakan sekelompok pasukan Sekutu yang tiba di Indonesia pada tanggal 29 September 1945 yang dipimpin oleh Sir Philip Christison.

Tugas AFNEI utamanya adalah mengamankan wilayah Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatra. Sebab wilayah Indonesia Timur telah diduduki lebih dulu oleh pasukan Sekutu dalam perang melawan Jepang.

Tugas AFNEI di Indonesia

Tugas AFNEI di Indonesia (Id.quora.com)

Tentara NICA bersama tentara Sekutu masuk ke Indonesia dengan alasan untuk memulihkan kekuasaan Belanda di wilayah tersebut. Kemudian, Pasukan AFNEI (Sekutu) juga turut datang ke Indonesia. Meskipun Indonesia sudah merdeka, kehadiran Pasukan AFNEI menimbulkan pertanyaan mengenai tujuan mereka apakah untuk menjajah lagi atau tidak.

Pasukan AFNEI tiba di Indonesia pada tanggal 29 September 1945 dengan Sir Philip Christison sebagai panglima mereka di Indonesia. AFNEI memiliki beberapa tugas utama di Indonesia. Mereka datang dengan misi khusus, antara lain:

  1. Menerima penyerahan kekuasaan atas Indonesia dari tangan Jepang.
  2. Membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu.
  3. Mengumpulkan dan melucuti sekelompok orang Jepang untuk pemulangan mereka.
  4. Membantu menjaga dan menegakkan kedamaian agar dapat menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil.
  5. Mengumpulkan keterangan dan menuntut para penjahat perang.

Setiap divisi dalam Pasukan tugas AFNEI di Indonesia dan wilayah tanggung jawab yang telah ditetapkan. Pasukan AFNEI dibagi menjadi beberapa divisi yang bertanggung jawab atas wilayah-wilayah tertentu:

  • Divisi India ke-23 di bawah kepemimpinan Jenderal D.C. Hawthorn bertugas mengawasi wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
  • Divisi India 5 yang dipimpin oleh Jenderal E.C. Mansergh, bertanggung jawab untuk wilayah Surabaya, Jawa Timur.
  • Divisi India 26 yang dipimpin oleh Jenderal H.M. Chambers, bertanggung jawab untuk wilayah Medan, Sumatera Utara.

AFNEI berhasil bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dengan pengakuan de facto terhadap kemerdekaan Republik Indonesia oleh Letnan Jenderal Christison sehingga masuknya pasukan Sekutu ke wilayah Indonesia dapat diterima dengan baik.

Hal ini menunjukkan bahwa AFNEI bertugas untuk membantu memulihkan ketertiban dan mengamankan wilayah Indonesia pasca-perang dengan menghormati kedaulatan dan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Sejarah AFNEI

Sejarah AFNEI (Seputarilmu.com)

Tugas AFNEI di Indonesia dimulai dari persetujuan Postdam, yang membuat Sekutu bertanggung jawab atas wilayah di Indonesia yang termasuk dalam naungan South West Pacific Areas Commando (SWPAC).

Komando Asia Tenggara atau South East Asia Command (SEAC) dikirim ke Indonesia dengan nama Allied Forces Netherlands East Indies atau AFNEI, di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison.

Tanpa dukungan dari pemerintah Republik Indonesia, upaya pasukan Sekutu tidak akan berhasil. Karena itu, dibuatlah perundingan dengan Pemerintah RI yang dilakukan oleh Letnan Jenderal Christison. Ia mengakui secara de facto bahwa Republik Indonesia merdeka pada 1 Oktober 1945.

Dengan pengakuan de facto tersebut, sejarah AFNEI  atau sekutu masuk ke wilayah Indonesia diterima kembali dengan terbuka oleh para pejabat Republik Indonesia. Hal ini dilakukan karena pemerintah Republik Indonesia harus menghormati tugas-tugas yang dilaksanakan oleh pasukan Sekutu.

Faktor Terbentuknya AFNEI

Terbentuknya AFNEI dipengaruhi oleh beberapa faktor yang muncul pasca perang, yaitu:

  1. Keterbatasan pengapalan.
  2. Kurangnya pasokan logistik.
  3. Penambahan wilayah Indo-Cina dan Hindia Belanda ke dalam South East Asia Command (SEAC) yang menambahkan tugas SEAC.
  4. Jumlah tahanan perang dan interniran Eropa di Asia Tenggara yang sangat banyak.
  5. Jarak yang jauh dan cuaca buruk dengan angin muson yang tidak menentu.

Dapat disimpulkan, tugas AFNEI di Indonesia ialah membantu mengamankan dan mengelola wilayah Indonesia setelah berakhirnya Perang Dunia II, sesuai dengan persetujuan Postdam dan dalam naungan Komando Asia Tenggara (SEAC). Mereka menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan pengapalan dan kurangnya pasokan logistik.