Ciri-ciri Kelompok Sosial, Jenis dan Contohnya yang Penting Dipahami

Unsplash
Ciri-ciri Kelompok Sosial
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Safrezi
19/2/2024, 20.39 WIB

Ciri-ciri kelompok sosial dapat dikenali dari pola interaksi yang terjadi di dalam kelompok tersebut. Interaksi ini bisa terjadi dalam berbagai situasi sehari-hari seperti interaksi antara individu dengan orang tua, teman dan sebagainya. Karena itu, kita semua dianggap sebagai bagian dari kelompok sosial.

Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan interaksi dengan sesamanya. Keharusan akan interaksi ini merupakan kebutuhan dasar yang jika terabaikan, manusia bisa merasa jenuh bahkan mengalami stress. Anggota dalam sebuah kelompok sosial akan saling berinteraksi dan berupaya mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.

Ciri-ciri Kelompok Sosial

Ciri-ciri Kelompok Sosial (Unsplash)

Ciri-ciri kelompok sosial merupakan karakteristik khusus yang dimiliki oleh suatu kelompok sehingga dapat dikenali oleh kelompok lain. Beberapa ciri dari kelompok sosial termasuk kesadaran bersama, interaksi yang aktif, hubungan timbal balik, struktur dan keberlangsungan dalam jangka waktu relatif lama. Berikut ciri-cirinya:

1. Adanya Interaksi Aktif

Karakteristik kelompok sosial dapat dikenali melalui tingginya tingkat interaksi aktif antara anggotanya. Kelompok sosial dianggap berkembang dan dinamis dalam masyarakat karena adanya interaksi aktif dan didukung oleh pola perilaku yang terjalin di antara para anggota. Jika setiap individu hanya berdiri sendiri dan tidak berinteraksi satu sama lain maka tidak dapat disebut sebagai kelompok sosial.

2. Terbentuk Hubungan Timbal Balik

Sebagai anggota dalam suatu kelompok sosial, interaksi antara satu anggota dengan yang lainnya merupakan hal yang lazim. Interaksi ini menciptakan hubungan timbal balik sebagai salah satu ciri khas dari kelompok sosial.

3. Kelompok Memiliki Faktor Pengikat Tertentu

Ciri-ciri kelompok sosial yaitu setiap individu memiliki faktor tertentu yang memperkuat ikatan dan hubungan di antara mereka. Faktor-faktor ini dapat mencakup kesamaan dalam cita-cita, tujuan atau nasib. Kehadiran faktor-faktor ini menguatkan hubungan di antara anggota kelompok sosial sehingga kejadian yang dialami oleh satu individu dalam kelompok juga akan mempengaruhi anggota lainnya.

4. Terdapat Struktur Tugas

Dalam sebuah kelompok sosial, terdapat struktur tugas yang menetapkan peran bagi setiap anggota. Pembagian struktur tugas ini bertujuan agar setiap individu memiliki posisi, fungsi dan peran yang jelas dalam kelompok. Hal ini memastikan bahwa tanggung jawab dibagikan secara adil sesuai dengan kapasitas masing-masing anggota dalam kelompok sosial.

5. Interaksi Terjalin dalam Jangka Waktu Tertentu

Ciri-ciri kelompok sosial berikutnya yaitu terjadinya interaksi antara individu di dalamnya dalam jangka waktu tertentu. Interaksi ini bisa terjadi baik dalam jangka waktu yang panjang maupun pendek.

Dalam kelompok sosial yang teratur, interaksi antara anggota cenderung terjadi secara berkesinambungan dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuklah ikatan antarindividu. Di sisi lain, dalam kelompok sosial yang tidak teratur, interaksi antara anggota umumnya berlangsung dalam waktu yang singkat.

6. Individu yang Mempunyai Kesadaran

Kesadaran ini mengurangi egoisme dan keinginan untuk mencapai tujuan pribadi secara individual karena anggota kelompok memahami bahwa mereka merupakan bagian dari keseluruhan kelompok. Kesadaran tersebut memupuk rasa peduli antaranggota, meningkatkan kerjasama dan memperkuat hubungan di dalam kelompok sosial.

Macam-macam Kelompok Sosial dan Contohnya

Macam-macam Kelompok Sosial (Unsplash)

Kelompok sosial adalah sekelompok manusia yang hidup bersama berdasarkan kesamaan dalam hubungan atau interaksi di antara mereka. Berikut macam-macam kelompok sosial dan contohnya:

1. Berdasarkan Cara Terbentuknya

Berdasarkan cara terbentuknya, kelompok sosial terbagi atas kelompok semu dan nyata. Berikut penjelasannya:

• Kelompok Semu

Kelompok semu merupakan kelompok yang bersifat sementara dan tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis atau aturan. Contoh kelompok semu yaitu saat masyarakat berkumpul secara tidak terencana karena terjadi kecelakaan di suatu lokasi. Kelompok semu terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Kerumunan

Ini terjadi saat orang-orang berkumpul secara cepat tanpa adanya ikatan organisasi. Contohnya termasuk penonton konser orang yang berlibur di pantai, antrian pembelian tiket atau orang yang berusaha menyelamatkan diri dari gempa bumi.

b. Massa

Massa merupakan kelompok orang yang terbentuk secara disengaja karena suatu tujuan atau kejadian tertentu. Sebagai contoh, sekelompok mahasiswa yang melakukan demonstrasi di depan Istana Negara.

c. Publik

Publik merupakan kelompok yang anggotanya tersebar tanpa batasan wilayah formal. Contohnya pendengar pidato Presiden yang disiarkan melalui radio.

• Kelompok Nyata

Kelompok nyata merupakan kelompok orang yang keberadaannya bersifat permanen. Ada kelompok statistik, kemasyarakatan, sosial dan asosiasi. Berikut penjelasannya:

a. Kelompok Statistik

Kelompok ini muncul tanpa direncanakan namun bukan berarti terjadi secara spontan. Tidak terdapat interaksi, interelasi atau komunikasi yang berlangsung lama dalam kelompok ini dan keberadaannya bersifat tetap. Contohnya kelompok berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan atau etnis.

b. Kelompok Kemasyarakatan

Kelompok kemasyarakatan tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya. Biasanya, kelompok ini muncul dalam suatu wadah, memiliki interaksi dan hubungan yang berlangsung lama serta keberadaannya bersifat tetap. Contohnya kelompok masyarakat berkulit putih atau kelompok masyarakat suku Jawa.

c. Kelompok Sosial

Kelompok ini biasanya tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya. Terbentuk karena berbagai faktor seperti pekerjaan, usia, jenis kelamin atau tempat tinggal. Contohnya kelompok teman bermain atau tetangga.

d. Kelompok asosiasi

Ini merupakan kelompok yang dibentuk secara sengaja, terorganisasi dan keberadaannya bersifat tetap. Contohnya partai politik, perkumpulan atlet olahraga atau organisasi keagamaan.

2. Berdasarkan Ikatannya

Jenis-jenis kelompok sosial berdasarkan ikatannya dibagi menjadi dua yaitu paguyuban dan patembayan. Berikut penjelasannya:

• Paguyuban

Paguyuban adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan ikatan darah atau garis keturunan. Contohnya perkumpulan keluarga Minang di Jakarta, di mana anggotanya memiliki hubungan kekerabatan.

• Patembayan

Patembayan adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan tertentu. Contohnya para karyawan di suatu kantor yang terikat oleh kontrak kerja dan bekerja untuk mencapai tujuan bersama.

3. Berdasarkan Solidaritasnya

Berdasarkan solidaritasnya, kelompok sosial dibagi menjadi dua jenis yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik:

• Solidaritas Mekanik

Kelompok solidaritas mekanik merupakan kelompok dalam masyarakat yang masih sederhana dan bersatu karena kesadaran kolektif namun belum mengenal pembagian tugas yang jelas di antara anggotanya. Contohnya perkumpulan bapak-bapak di suatu lingkungan tempat tinggal.

• Solidaritas Organik

Kelompok solidaritas organik merupakan kelompok dalam masyarakat yang sudah kompleks dan mengenal pembagian tugas yang terstruktur sehingga bersatu karena saling ketergantungan antaranggota. Contohnya perkumpulan bapak dan ibu rumah tangga di suatu lingkungan tempat tinggal yang membentuk RT.

Ciri-ciri kelompok sosial ditandai dengan adanya interaksi antarindividu, kesadaran akan keanggotaan dalam kelompok, struktur tugas yang terbagi secara jelas, interaksi yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu serta faktor-faktor yang mempererat hubungan di antara anggota kelompok. Kelompok sosial dibedakan berdasarkan cara terbentuknya, ikatannya dan solidaritasnya.