Daftar Pahlawan Nasional Indonesia dan Biografi Singkatnya

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Ilustrasi, foto tokoh Ida Dewa Agung Jambe dipajang saat pemberian tanda gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Editor: Agung
26/2/2024, 11.15 WIB

Para pahlawan kemerdekaan telah memberikan kontribusi besar dalam upaya mendirikan Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Dedikasi dan pengorbanan mereka seharusnya menjadi contoh bagi kita semua.

Kemerdekaan Indonesia tidak terwujud tanpa perjuangan gigih para pahlawan nasional yang melawan penjajah. Jasa mereka akan terus dikenang hingga saat ini, dan sudah sepantasnya mereka dihormati dengan gelar 'Pahlawan Nasional' yang diberikan oleh negara.

Berbagai peristiwa bersejarah terjadi sebelum kemerdekaan Indonesia, termasuk Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Daftar Pahlawan Nasional Indonesia dan Biografi Singkatnya

Pahlawan Nasional Indonesia (Gramedia.com)
 

Di bawah ini adalah sejumlah pahlawan nasional Indonesia yang paling dihargai sepanjang sejarah yang patut untuk diketahui. Berikut ini daftar dan biografi singkatnya:

1. Achmad Soebardjo

Soebardjo berperan aktif dalam gerakan nasional Indonesia melalui jalur politik. Setelah Indonesia merdeka, Soebardjo dipercaya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama.

Dikenal sebagai seorang diplomat handal, pahlawan kemerdekaan ini juga berhasil memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh berbagai negara lain.

2. Adam Malik

Adam Malik adalah seorang tokoh yang berperan sebagai diplomat, politisi, dan jurnalis yang menduduki berbagai jabatan penting pada awal masa kemerdekaan Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai wakil presiden, menteri luar negeri, dan wakil perdana menteri.

3. Agus Salim

Agus Salim, yang dikenal sebagai seorang diplomat yang sangat berpengaruh, dijuluki sebagai The Grand Old Man. Dia memiliki keberanian untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia ketika menjadi anggota badan legislatif yang didirikan oleh Belanda.

Agus Salim juga turut serta dalam menyusun teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pahlawan kemerdekaan ini diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama.

4. Bung Tomo

Pahlawan kemerdekaan yang memiliki kontribusi yang sangat penting adalah Bung Tomo. Melalui pidatonya, ia berhasil menginspirasi semangat rakyat dalam Pertempuran 10 November di Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan.

5. Cipto Mangunkusumo

Dr. Cipto Mangunkusumo, seorang pahlawan kemerdekaan, berperan dalam bidang kesehatan dengan memberikan layanan pengobatan gratis dan tidak ragu untuk mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Meskipun sempat diasingkan, dia tetap gigih dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.

6. Cut Nyak Dien

Sebagai istri Teuku Umar, Cut Nyak Dien terkenal karena kepemimpinannya dalam memimpin pasukan Aceh dalam perlawanan melawan penjajah Belanda selama periode yang panjang. Cut Nyak Dien ditangkap oleh Belanda dan meninggal dalam pengasingan pada tahun 1908.

BEKAS RUMAH TINGGAL CUT NYAK DIEN DI SUMEDANG (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.)

7. Dr. Sutomo

Pada tahun 1908, Soetomo bersama-sama dengan sejumlah pemuda Indonesia mendirikan organisasi Budi Utomo. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan kebudayaan serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

8. Fatmawati

Fatmawati adalah istri pertama Soekarno dan juga ibu dari lima anaknya. Dia sangat mendukung perjuangan Soekarno dengan membuat bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan di Indonesia.

9. Frans Kaisiepo

Pada tahun 1945, Kaisiepo dan sejumlah pemuda Papua lainnya mendirikan cabang Partai Nasional Indonesia (PNI) di Papua. Mereka bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua dari penjajahan Belanda.

10. Jenderal Soedirman

Soedirman adalah Panglima Besar pertama Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang memimpin perlawanan rakyat Indonesia. Dia melakukan operasi gerilya di berbagai wilayah untuk menggerakkan rakyat Indonesia dalam perlawanan terhadap Belanda.

11. Kapten Pattimura

Thomas Matulessy, yang juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura atau Pattimura, merupakan seorang pahlawan nasional asal Maluku. Ia lahir di Haria, Saparua, Maluku Tengah, pada tanggal 8 Juni 1783 dari keluarga Matulessy, dengan ayah bernama Frans Matulessy dan ibunya bernama Fransina Silahoi.

Sebelum terlibat dalam perlawanan terhadap VOC, Pattimura memiliki karier militer sebagai mantan sersan dalam militer Inggris. Namanya kemudian terkenal karena memimpin rakyat Maluku dalam perlawanan melawan Belanda dalam Perang Pattimura.

12. Ki Hajar Dewantara

Salah satu tokoh kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh dilupakan adalah Ki Hajar Dewantara. Melalui usahanya dalam bidang pendidikan dengan mendirikan Taman Siswa pada tahun 1912, dampaknya masih terasa hingga saat ini.

Taman Siswa menjadi sekolah pertama di Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan tidak memungut biaya sekolah.

13. Mohammad Hatta

Dikenal dengan panggilan Bung Hatta, seorang ekonom asal Bukittinggi ini berani menyatakan kemerdekaan bersama Soekarno pada tahun 1945. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia selama periode 11 tahun.

14. Mohammad Natsir

Mohammad Natsir memainkan peran penting pada awal kemerdekaan karena ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri yang gigih memperjuangkan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Liga Muslim Dunia dan sebagai ketua Dewan Masjid se-Dunia.

Pahlawan Nasional Indonesia (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.)

15. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin memberikan kontribusi besar dengan kecerdasan intelektualnya. Dia turut serta dalam penyusunan Undang-Undang Dasar 1945 dan juga berperan dalam merumuskan Sumpah Pemuda. Selain itu, dia juga terlibat dalam merumuskan kelima sila Pancasila.

16. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro memimpin Perang Diponegoro melawan Belanda, sebuah konflik yang berlangsung selama lima tahun dan membuat Belanda mengalami kesulitan. Namun sayangnya, ia akhirnya ditangkap dan diasingkan, hingga akhirnya meninggal di Manado pada tahun 1855.

17. Raden Ajeng Kartini

Pahlawan kemerdekaan ini terkenal karena perjuangannya untuk mencapai kesetaraan bagi wanita Indonesia. Beberapa pemikirannya yang progresif dapat ditemukan dalam bukunya yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang," diterbitkan pada tahun 1922.

18. Raden Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah seorang pahlawan pendidikan Indonesia yang mendirikan sekolah khusus untuk perempuan pada tahun 1904. Keberhasilannya ini menjadi inspirasi bagi gerakan pendirian sekolah serupa di berbagai wilayah.

19. RM Titro Adi Soerjo

Merupakan seorang pahlawan kemerdekaan yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur yang pertama, ia adalah tokoh yang memulai Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dan gigih mempertahankan kemerdekaan hingga akhirnya gugur pada tahun 1948.

20. Sayuti Melik

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Sayuti Melik berperan dalam mengetik naskah proklamasi yang telah disusun oleh Soekarno dan Hatta. Pahlawan kemerdekaan ini juga mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.

Sebagai seorang jurnalis, ia juga turut serta dalam menyebarkan berita proklamasi ke seluruh penjuru Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, Sayuti Melik kemudian diangkat sebagai Menteri Penerangan Indonesia yang pertama, dan menjabat selama 2 tahun.

21. Soekarno

Soekarno merupakan salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 1927, ia mendirikan Partai Nasional Indonesia yang bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda, yang kemudian mengakibatkan ia diasingkan.

Pada tahun 1945, Soekarno bersama dengan Hatta memanfaatkan situasi yang ada untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan tercapai, Soekarno kemudian menjabat sebagai presiden pertama Republik Indonesia selama 22 tahun.

22. Soepomo

Soepomo, seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sukoharjo, terkenal sebagai salah satu arsitek atau tokoh penting dalam penyusunan UUD 1945, bersama dengan dua rekan lainnya, yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.

Antara tahun 1924-1927, Soepomo mendapat kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan tingginya di Rijksuniversiteit Leiden di Belanda. Selama di sana, ia menulis tesis yang berjudul "Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta" (Reorganisasi Sistem Agraria di Wilayah Surakarta).

23. Sukarni Kartodiwirjo

Dikenal dengan panggilan Bung Hatta, tokoh ekonomi yang lahir di Bukittinggi ini memiliki keberanian untuk menyatakan kemerdekaan bersama Soekarno pada tahun 1945. Setelah itu, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama selama 11 tahun.

24. Sultan Hamengkubuwono IX

Dalam kapasitasnya sebagai pemimpin Yogyakarta, Sri Sultan ke-9 memiliki peran yang sangat penting dengan keputusannya untuk bergabung secara langsung dengan Indonesia. Kontribusi dan perannya dalam politik untuk mempertahankan kemerdekaan sangat signifikan.

25. Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin, yang menjabat sebagai sultan ke-16 Kesultanan Gowa dari tahun 1653 hingga 1669, memutuskan untuk melawan Belanda daripada menyerahkan monopoli perdagangan rempah-rempah.

26. Sultan Iskandar Muda

Zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda dianggap sebagai puncak kejayaan Aceh, yang tercermin dalam hampir semua aspek kehidupan. Dia tidak hanya mampu merumuskan dan menerapkan berbagai konsep qanun (hukum dan peraturan) yang adil dan universal, tetapi juga mampu melaksanakannya dengan adil dan universal pula. Meskipun dia masih muda ketika naik tahta (berusia 18-19 tahun), keberhasilan Sultan Iskandar Muda sebagai penguasa Kerajaan Aceh Darussalam diakui tidak hanya oleh rakyatnya sendiri, tetapi juga oleh musuh-musuhnya dan negara-negara asing di seluruh dunia.

27. Sutan Syahrir

Sutan Syahrir terkenal karena kecerdasan intelektualnya yang tinggi dan sikap kritisnya yang menentang imperialisme Jepang. Dia adalah Perdana Menteri pertama di Indonesia yang aktif dalam diplomasi internasional dan turut serta dalam menyusun Sumpah Pemuda.

28. Tan Malaka

Tan Malaka, yang nama aslinya adalah Sutan Ibrahim, memperoleh gelar Datuk Tan Malaka dalam sebuah upacara adat, menandakan status istimewanya. Lahir pada tanggal 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, orang tuanya adalah bangsawan yang bekerja sebagai pegawai pertanian Hindia Belanda, yaitu Rasad Caniago sebagai ayah dan Sinah Simabur sebagai ibu. Mereka memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada penduduk lainnya.

29. Tjokroaminoto

Tjokroaminoto mendirikan Sarekat Islam dan memiliki pengaruh yang signifikan sebagai pendidik bagi para pemimpin Indonesia, di antaranya adalah Soekarno.