Penerapan Political Ecology pada Sikap Climate Change Denial oleh IPCC

Freepik
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Editor: Agung
8/3/2024, 23.02 WIB

Ekologi politik atau political ecology merupakan bidang penelitian dengan banyak dimensi atau yang kerap disebut multidisipliner. Singkatnya, temuan dalam bidang penelitian ini adalah terkait ilmu sosial, alam, ketidakadilan sosial, dan ekologi.

Dalam buku ‘The International Handbook of Political Ecology’ (2015), salah satu contoh kasus yang terkait dengan political ecology adalah penggusuran karena pengelolaan kawasan lindung dan perampasan lahan. Tak hanya itu, perubahan iklim pun juga memiliki kaitan dengan penggabungan fakta dan norma tentang penyangkalan perubahan iklim.

Pembahasan mengenai political ecology menjadi penting karena pembahasan yang luas mencakup politik, ekonomi, sosial dan ekologi. Selain itu, ekologi politik mampu mendukung tatanan dunia yang berkelanjutan dan beragam. Berkenaan dengan hal tersebut, menarik mengetahui penerapan political ecology terhadap penyangkalan perubahan iklim.

Penerapan Political Ecology Pada Sikap Climate Change Denial

Ilustrasi, lingkungan hidup. (Freepik)

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa muncul ‘Climate Change Denial’ atau Penyangkalan Perubahan Iklim. Hal ini pun ditentang oleh para aktivis lingkungan karena perubahan iklim ini nyata. Para pihak yang menentang perubahan iklim tersebut artinya juga meragukan fakta bahwa perubahan iklim muncul akibat ulah manusia.

Para aktivis tersebut menegaskan bahwa ilmu mengenai iklim bebas dari pengaruh politik dan wajib dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah perubahan iklim.

Para aktivis berpendapat bahwa kesimpulan ilmiah tentang perubahan iklim didasarkan pada data empiris, analisis statistik, dan penelitian ilmiah yang luas, dan oleh karena itu harus didengarkan dan dipertimbangkan serius oleh pembuat kebijakan, perusahaan, dan masyarakat umum.

Konsep political ecology ini diterapkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). IPCC adalah jaringan ilmiah utama di dunia yang menyajikan pengetahuan tentang perubahan iklim sehingga menjadi dasar kebijakan.

Peran IPCC inilah yang nantinya berkaitan dengan political ecology. Terdapat 3 aspek yang dipengaruhi yakni dari politik kepentingan dalam pendirian IPCC, upaya meyakinkan masyarakat terkait risiko dengan pemahaman historis, dan penegasan posisinya yang tidak ‘ditunggangi’ pihak tertentu.

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Freepik)

1. Para Pihak, Struktur, dan Prosedur yang Independen

IPCC adalah sebuah badan ilmiah antar-pemerintah yang didirikan pada tahun 1988 oleh World Meteorological Organization (WMO) dan UN Environment Programme (UNEP). Mandat resminya adalah untuk menyediakan informasi yang relevan bagi kebijakan kepada para pembuat keputusan yang terlibat dalam Konferensi Para Pihak pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC).

Namun, sejak awal, IPCC telah menghadapi tantangan dalam menciptakan bentuk aturan proseduralnya sendiri. Faktor penyababnya adalah oleh konteks historis saat itu (isu climate change yang memanas), kebutuhan mendesak untuk menanggapi perubahan iklim, dan berbagai pihak dengan kepentingan dan pandangan yang berbeda.

Proses pembentukan IPCC dipengaruhi oleh dinamika politik antar-pemerintah, kepentingan nasional, dan agenda lingkungan global pada saat itu. Oleh karena itu, dalam mengembangkan aturan proseduralnya, IPCC harus mempertimbangkan berbagai kepentingan dan kebutuhan dari berbagai negara dan pemangku kepentingan.

Meskipun menghadapi tantangan dalam menciptakan aturan proseduralnya, IPCC berhasil membentuk struktur dan prosedur yang memungkinkan untuk penyusunan laporan ilmiah berkualitas tentang perubahan iklim.

IPCC pun telah menjadi sumber pengetahuan otoritatif yang penting bagi pembuat kebijakan dan masyarakat internasional dalam memahami perubahan iklim dan mengembangkan strategi untuk mengatasi tantangan tersebut.

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Vecstock)

2. Metode IPCC Memberikan Pemahaman Atas Dampak Perubahan Iklim

IPCC telah mengembangkan pemahaman tentang dampak  perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia melalui pemodelan iklim. Pendekatan ini menggunakan kerangka acuan multi-skala yang berlaku dari tingkat global ke regional. Data dikumpulkan dari tingkat regional dan dimasukkan ke dalam model untuk analisis lebih lanjut.

Pemecahan hasil ilmiah ke berbagai skala itu menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana perubahan iklim mempengaruhi berbagai wilayah di seluruh dunia. Hal ini membantu dalam identifikasi risiko dan dampak yang berbeda di tingkat lokal, regional, dan global.

Pemahaman mendalam tentang risiko ini tidak hanya relevan secara ilmiah, tetapi juga memiliki implikasi sosial yang penting. Pemahaman atas dampak pun dapat mempengaruhi kebijakan, praktik, dan tindakan yang diambil untuk mengatasi perubahan iklim, sehingga dapat menciptakan kebijakan yang tepat sesuai kebutuhan.

3. Menunjukkan Independensi IPCC dari Segala Kepentingan Luar

Laporan-laporan ini dihasilkan IPCC melalui proses konsensus di antara para ilmuwan yang terlibat, dan disampaikan sebagai pernyataan tegas kepada para pemimpin politik dan publik.

Mode komunikasi ini didasarkan pada asumsi bahwa prosedur yang netral, seperti penyusunan ringkasan eksekutif dan penerapan aturan standar, dapat menyatukan kepentingan dan nilai yang berbeda, sehingga menciptakan konsensus ahli yang rasional.

Strategi ini bertujuan untuk menjauhkan IPCC dari tuduhan bahwa institusi ini memiliki motif politik. Hal ini juga penting sebagai standpoint setelah serangkaian serangan terhadap IPCC oleh para penyangkal perubahan iklim.

Salah satu serangan yang signifikan terjadi pada tahun 2009 ketika email dari Pusat Penelitian Iklim University of East Anglia di Inggris diretas dan digunakan untuk mengklaim bahwa para ilmuwan telah memanipulasi data, klaim yang tidak terbukti.

Melalui hasil penelitian dan rekomendasi ilmiahnya, IPCC telah menegaskan komitmennya untuk independen, didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat, dan menghindari terjerat dalam konflik politik atau tuduhan manipulasi. Integritas ilmiah pun mampu dipertahankan dan rekomendasi IPCC dapat diterima secara luas oleh masyarakat internasional.

Demikian penjelasan mengenai penerapan political ecology oleh IPCC terhadap aksi Climate Change Denial yang didasari atas asumsi bahwa 'ilmu pengetahuan' yang disajikan IPCC ditunggangi kepentingan politik. IPCC pun mampu menerapkan political ecology ini sehingga tetap menjadi lembaga yang independen.