55 Contoh Majas Metafora pada Kalimat dan Penjelasan Lengkapnya

Freepik
Contoh Majas Metafora
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Safrezi
28/8/2024, 07.06 WIB

Majas merupakan istilah yang merujuk ke bagaimana cara mengungkapkan atau menggambarkan suatu hal dengan kiasan. Biasanya majas digunakan untuk membuat karya sastra. Misalnya puisi dan pantun.

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Majas juga diartikan sebagai kiasan.

Majas juga dikenal sebagai gaya bahasa. Sebagaimana yang disampaikan Gorys Keraf (2006) pada salah satu karangannya, disebutkan bahwa gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style. Kata style mengacu pada bahasa latin, Stilus, yang artinya alat untuk menulis lempengan lilin.

Lebih lanjut Aminuddin (1995) juga menyebutkan bahwa gaya bahasa merupakan teknik dan bentuk seseorang dalam memaparkan gagasan sesuai dengan ide dan norma yang digunakannya. Hal tersebut juga bisa menjadi ciri khas dari penulis.

Majas terdiri dari berbagai jenis. Di antaranya yaitu simile, metafora, personifikasi, hiperbola, asosiasi, metonimia, sinestesia, alegori, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.

Apa itu Majas Metafora

Majas metafora merupakan salah satu jenis majas yang umum digunakan. Singkatnya, majas ini merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal berbeda dengan kedekatan makna.

Majas metafora termasuk ke dalam majas perbandingan. Sebagian juga mengingat majas metafora sebagai gaya bahasa yang menggunakan analogi atau perumpamaan.

Patut diketahui bahwa majas metafora terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Di antaranya yaitu metafora hewan, metafora antropomorfik, metafora abstrak, dan metafora sinestesia.

Kali ini, kami ingin memberikan sejumlah kalimat contoh majas metafora yang bisa dijadikan referensi dalam menulis. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.

Contoh Majas Metafora

1. Ibuku baru saja membeli tanaman kumis kucing.
2. Sebanyak 10 rumah habis dilahap si Jago Merah.
3. Dia kelelahan karena banting tulang setiap hari demi makan.
4. Anakku adalah jantung hatiku.
5. Kita harus lapang dada dengan adanya musibah ini.
6. Permasalahan ini harus diselesaikan dengan kepala dingin.
7. Tikus kantor masih banyak di negeri ini.
8. Aku sudah tidak tahan dengan sikapnya yang kepala batu.
9. Sabar adalah kunci ketenangan dalam kehidupan.
10. Bagus merupakan bintang kelas di kelasnya.
11. Andre merupakan anak mas Pak Jamil, seorang lurah di desa Kuto.
12. Senyuman manisnya membuatku jatuh hati dalam sekejap.
13. Pria itu memiliki sifat bermuka dua.
14. Demi mencukupi kebutuhan keluarga, Dedi rela membanting tulang setiap hari.
15. Ibu tersebut murung karena si buah hati belum pulang.
16. Jangan asal bicara. Mulutmu harimaumu!
17. Dia berasal dari kota gudeg.
18. Dewi malam memancarkan cahayanya malam ini.
19. Kalian harus tutup mulut agar masalah tak jadi panjang.
20. Sultan Hasanuddin adalah Ayam Jantan dari Timur.
21. Perasaan menyesal membayangi lelaki itu.
22. Akal bulusmu itu tidak bisa menipuku.
23. Tina cuma bisa gigit jari melihat tiketnya hangus.
24. Dasar laki-laki hidung belang!
25. Aliran sesat ini telah mencuci otak para pengikutnya.
26. Banyak orang menjadi gelap mata saat melihat harta benda.
27. Hati-hati terhadap buaya darat yang suka merayu wanita.
28. Dia itu kepala batu, susah menasehatinya.
29. Seorang anak adalah harta karun bagi kedua orang tuanya.
30. Ani baru saja pulang dari negeri sakura.
31. Dia mati kutu tak bisa berkutik saat warga memergokinya.
32. Kejadian itu membuatnya naik pitam.
33. Suaminya memang ringan tangan, selalu memukul istrinya.
34. Dia keras kepala, tidak mempan dilarang.
35. Cinta ibu kepada buah hatinya tak pernah berhenti.
36. Kelakuanmu itu hanya menjadikanmu sampah masyarakat.
37. Si kutu buku itu sepanjang hari hanya di perpustakaan.
38. Akhirnya dia menikah dengan pujaan hatinya.
39. Banyak lelaki memperebutkan mawar desa itu untuk dipersunting.
40. Senyummu bagaikan embun pagi yang menyejukkan.
41. Menjadi anak yatim adalah ujian berat bagi saya.
42. Dalam mengambil keputusan, janganlah berat sebelah!
43. Bayu bukan orang sembarangan, dia adalah keturunan darah biru.
44. Buku merupakan gudang ilmu bagi setiap manusia.
45. Dasar kepala udang, makanya sebelum bertindak dipikir dulu.
46. Banyak lelaki memperebutkan mawar desa itu untuk dipersunting.
47. Setiap pulang, ayah selalu membawa buah tangan dari luar kota.
48. Si jago merah melahap habis puluhan toko di pasar baru.
49. Kekerasan rumah tangga kalian sebaiknya dibawa ke meja hijau.
50. Dalam mengambil keputusan, janganlah berat sebelah!

Itulah sekumpulan contoh majas metafora yang diterapkan pada suatu kalimat. Sebagaimana yang disebutkan diatas, majas metafora merupakan gaya bahasa perbandingan yang melibatkan dua hal yang saling berkaitan.