Film terbaru yang disutradarai Mouly Surya, "Perang Kota" mendapat pembiayaan dari empat negara yakni Norwegia, Belanda, Filipina dan Singapura. Perang Kota merupakan proyek film Indonesia pertama yang mendapatkan skema pembiayaan dari Kementerian Luar Negeri Norwegia.
Tahun lalu proyek film Perang Kota terpilih mengikuti Locarno Open Doors yang dilaksanakan secara daring. Dalam project market tersebut, "Perang Kota" mendapatkan Sorfond Awards untuk bisa mengikuti Sorfond Pitching Forum 2020.
"Setelah pithcing forum, Cinesurya (rumah produksi) menyepakati kerja sama co-produksi dengan produser Linda Bolstad Stronen dan Ingrid Lill Hogtun dari DUOfilm," ujar Rama Adi, produser Cinesurya, seperti dikutip Antara, Rabu (26/5).
Sorfond baru saja mengumumkan proyek film Perang Kota mendapatkan dukungan pembiayaan ko-produksi internasional Sorfond yang dikelola oleh the Norwegian Film Institute dan Films from the South Festival (Oslo Festival Agency).
Juri Sorfond mengatakan cerita dalam film Perang Kota cukup kuat menggambarkan masyarakat dalam kekacauan dan kebingungan kolektif, mengaburkan garis antara benar dan salah, kawan dan lawan. Ini merupakan sebuah film perang epik yang akan membawa udara segar secara visual dan menggambarkan Perang Dunia II dari perspektif non-Barat.
"Dengan pendekatan visual yang kuat dan karakter yang memukau, skrip yang lugas namun mendebarkan, (film) ini akan menggambarkan perjuangan postkolonial dan lahirnya bangsa Indonesia modern," ujar isi pernyataan resmi juri Sorfond tentang film Perang Kota.
Sorfond bertujuan membantu memperkuat film sebagai ekspresi budaya, mempromosikan keragaman, integritas artistik, dan memperkuat kebebasan berbicara di negara berkembang. Sorfond juga memberikan kontribusi untuk kerjasama yang lebih erat antara industri film Norwegia dan internasional.
Co-Producer Ingrid Lill Hogtun dari DUOFilm merasa yakin dengan cara Mouly bercerita yang ironis dan pendekatan visualnya yang kuat. Mouly memiliki semua yang diperlukan untuk membuat drama periodik ini menjadi sebuah kiepik modern dan unik yang akan membuat penasaran penonton di seluruh dunia. "Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Mouly Surya dan timnya," ujarnya.
Pembiayaan dari Belanda, didukung oleh The NFF+HBF, Co-Production Scheme dari Netherlands Film Fund dan the Hubert Bals Fund. Dari Filipina film ini mendapat dukungan pembiayaan ASEAN Co-Production Fund (ACOF), dari Film Development Council of the Philippines dan Film Philippines.
Sementara pembiayaan dari Singapura diperoleh dari Southeast Asia Co Production Grant dari Infocomm Media Development Authority (IMDA) Singapore.
Rama Adi mengatakan pembiayaan ini merupakan langkah penting bagi proyek film yang saat ini masih dalam tahap persiapan. Rencananya proyek film Perang Kota akam memulai produksi pada awal 2022.
Film Perang Kota bercerita tentang Isa, seorang pahlawan perang impoten dan juga guru sekolah di Jakarta yang mencoba meraih kembali kejayaan lamanya demi sejumlah uang. Misinya meledakkan sebuah bioskop untuk membunuh seorang jenderal Belanda. Sementara Belanda dan Inggris berkolaborasi untuk menjajah Indonesia kembali setelah Perang Dunia II.