Jika ingin merintis suatu bisnis, ada beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan. Salah satunya adalah menghitung modal awal yang merupakan sejumlah modal dalam bentuk uang yang digunakan untuk memulai suatu bisnis. Modal awal biasanya dikeluarkan di awal dan dipakai untuk mengembangkan usaha jangka panjang
Menghitung modal awal usaha diperlukan untuk membantu memperkirakan total modal yang diperlukan baik secara mandiri maupun dari investor. dan dapat menaksir jumlah keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut.
Selain itu, hal ini juga berguna untuk memetakan seberapa banyak barang yang harus diproduksi, strategi pemasaran yang tepat, dan membantu menentukan harga jual produk maupun jasa. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui langkah apa saja yang hars dilakukan selanjutnya.
Lalu, bagaimana cara menghitung modal awal? Simak penjelasannya berikut ini.
Cara Menghitung Modal Awal
Terdapat empat metode yang bisa Anda lakukan untuk menghitung modal awal sebelum merintis usaha. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing metode.
1. Metode Laba, Prive, dan Modal Akhir
Metode menghitung modal awal pertama adalah dengan menggunakan tiga besaran yaitu laba, modal akhir, dan prive. Untuk bisa menggunakan cara ini, Anda perlu mengetahui definisi dari tiga besaran ini.
- Laba adalah keuntungan bersih yang diperoleh dari bisnis yang Anda jalankan.
- Modal Akhir adalah keseluruhan dana yang Anda peroleh hasil dari modal awal yang ditambahkan dengan keuntungan atau kerugian lalu dikurangi dengan total prive.
- Prive adalah istilah untuk menggambarkan penarikan sejumlah dana yang digunakan untuk memenuhi keperluan pribadi atau di luar urusan bisnis si pemilik bisnis tersebut.
Rumus modal awal yang menggunakan ketiga besaran ini adalah dengan menjumlah modal akhir dikurangi jumlah dari lama dikurangi prive.
Berikut ini gambaran rumusnya.
Modal Awal = Modal Akhir - (Laba + Prive)
2. Metode Investasi, Modal Kerja, dan Modal Operasional
Cara menghitung modal awal berikutnya adalah dengan melalui komponen modal investasi, modal kerja, dan modal operasional. Berikut definisi dari ketiga komponen ini.
- Modal investasi adalah dana yang dibelanjakan untuk pembelian alat akan digunakan untuk produksi barang yang bernilai tinggi Alat ini juga bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
- Modal kerja adalah seluruh biaya yang dibelanjakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku serta alat-alat pengembangan usaha.
- Modal operasional adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan
Cara menghitung modal awal dengan metode ini cukup sederhana karena Anda hanya pelru menambahkan semua komponennya. Berikut ini gambaran rumusnya.
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
3. Metode Capital Expenses dan Operational Expenses
Metode menghitung modal awal berikutnya adalah menggunakan capital expenses dan operational expenses. Berikut dibawah ini definisinya.
- Capital expenses adalah modal yang dikeluarkan untuk mendukung keberlangsungan kegiatan bisnis perusahaan. Termasuk juga peralatan-peralatan yang digunakan dalam jangka waktu lama
- Operating expenses adalah modal awal yang digunakan untuk kepentingan operasional suatu perusahaan Hal-hal yang termasuk operating expenses yaitu biaya sewa gedung, gaji karyawan, biaya telepon, listrik, dan berbagai biaya lainnya.
Metode menghitung modal awal ini cukup sederhana karena Anda hanya perlu menjumlahkan modal capital expenses dengan modal operational expenses. Berikut ini adalah rumusnya
Modal Awal = Modal Capital Expenses + Modal Operational Expenses
4. Metode Beban, Pajak, Modal Akhir, Pendapatan, dan Prive
Metode menghitung modal awal terakhir adalah dengan menggabungkan beberapa komponen keuangan bisnis secara sekaligus. Berikut ini definisi dari beberapa komponen bisnis tersebut.
- Beban adalah kewajiban yang mempengaruhi nilai ekuitas atau manfaat ekonomi dalam suatu periode akuntansi.
- Pajak adalah iuran wajib setiap pribadi maupun pelaku usaha yang harus dibayarkan kepada negara.
- Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh dari bisnis yang dijalankan.
Rumus menghitung modal awal dengan metode ini adalah dengan menjulang modal akhir dikurangi seluruh pendapatan, allu ditambah seluruh beban ditambah pajak ditambah prive. Berikut ini gambaran rumus perhitungan mmelaui lima komponen tersebut.
Modal Awal = Modal Akhir - Seluruh Pendapatan + Seluruh Beban + Pajak + Prive
Contoh Perhitungan Modal Usaha
Berikut ini adalah dua contoh perhitungan modal dari berbagai sumber agar Anda lebih paham cara menggunakan empat metode di atas.
Contoh 1
Perusahaan PT. Semakin Jaya memiliki modal akhir sejumlah Rp30.000.000. Apabila perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan atau laba sebesar Rp6.000.000 dan prive sebesar Rp1.000.000, maka berapakah total modal awal bisnis perusahaan tersebut?
Modal Awal = Modal Akhir - (Laba + Prive)
= Rp30.000.000 - (Rp6.000.000 + Rp1.000.000)
= Rp30.000.000-Rp7.000.000
= Rp23.000.000
Contoh 2
Perusahaan PT. Sejahtera Makmur memiliki modal akhir sejumlah Rp35.000.000. Apabila perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan atau laba sebesar Rp5.000.000 dan prive sebesar Rp1.000.000, maka total modal awal usaha perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.
Modal Awal = Modal Akhir - (Keuntungan/Laba + Prive)
= Rp35.000.000 - (Rp5.000.000 + Rp1.000.000)
= Rp35.000.000 - Rp6.000.000
= Rp29.000.000