Ghost Writer merupakan film Indonesia yang rilis pada 2019 dan menyajikan cerita yang unik. Oleh sebab itu, menarik memahami sinopsis Ghost Writer selengkapnya.
Film Ghost Writer yang pertama rilis pada 2019, kemudian pada 2022 rilis pula Ghost Writer 2 yang tak kalah menarik. Sebelum menyaksikan Ghost Writer 2, hendaknya memahami sinopsis Ghost Writer terlebih dahulu.
Film ini menarik karena memadukan genre horor, drama, komedi, dan thriller dengan sangat unik. Untuk memahami sinopsis Ghost Writer lengkap, simak ulasan berikut.
Sinopsis Ghost Writer
Seorang perempuan bernama Naya yang diperankan Tatjana Saphira hidup bersama adiknya yang bernama Darto. Keduanya tengah mencari kontrakan baru sebagai tempat mereka tinggal.
Keduanya hidup bersama dengan perekonomian yang terbatas. Naya pun harus berusaha untuk menyekolahkan adiknya dan memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Pada suatu ketika, mereka pun menemukan rumah kontrakan dengan harga terjangkau. Rumah kontrakan milik Pak Harja (Slamet Rahardjo) tersebut terlihat cukup gelap tetapi mereka tetap menempatinya karena harga yang terjangkau.
Ketika berpindah ke rumah kontrakan itu, keduanya mendapat tatapan sinis dari para tetangga. Para tetangga merasa heran dan aneh bahwa Naya dan Darto menempati rumah tersebut. Ternyata tatapan aneh tersebut disebabkan pula karena rumah itu sudah lama tidak ditempati. Para tetangga pun curiga bahwa rumah itu berhantu.
Setelah beberapa waktu menempati rumah kontrakan itu, Naya dan Darto pun mengalami hal mistis. Keduanya mengalami teror dari para penghuni yang merupakan makhluk halus di kontrakan tersebut.
Gangguan yang dialami Naya dan Darto yakni pintu lemari yang terbuka sendiri, penampakan hantu perempuan yang mengerikan, serta suara berisik di loteng. Kemudian, Naya pun memutuskan untuk memeriksa dan membersihkan loteng.
Ketika Naya membersihkan loteng, Naya menemukan sebuah buku harian lama yang sudah usang dan kotor. Buku harian itu berisi catatan kehidupan pria yang depresi dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Setelah membaca seluruh isi buku harian tersebut, Naya dan Darto pun didatangi oleh si pemilik buku harian bernama Galih. Galih yang diperankan Ge Pamungkas itu tidak rela jika bukunya dibaca oleh orang lain.
Awalnya, Galih merasa marah dan tidak terima dengan tindakan Naya. Namun, Naya memiliki ide lain yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Naya sangat tersentuh dengan kisah yang ada di buku harian itu dan berusaha menghubungi Galih.
Naya merupakan seorang penulis novel yang sudah lama tidak menerbitkan karya. Melihat buku harian itu, Naya pun menemukan ide kembali untuk novelnya.
Naya mengatakan ke Galih bahwa ia ingin mengangkat kisah di buku harian itu ke bentuk novel. Awalnya, Galih menolak tawaran itu tetapi akhirnya mengizinkannya asal tidak dilebih-lebihkan.
Atas izin Galih, Naya pun memulai proses menulis novel tersebut. Ketika novel tersebut selesai dibuat, Naya pun memberikannya kepada editor.
Namun, editor ingin Naya mempertajam karakter ibu Galih agar lebih menarik. Hal ini bertentangan dengan kesepakatan Naya dan Galih. Pasalnya, Galih berpesan agar tidak mengubah atau melebih-lebihkan kisah di buku harian tersebut.
Demi memperoleh keuntungan di tengah masalah perekonomiannya, Naya pun memutuskan melanggar kesepakatannya dengan Galih dan sedikit mengubah alur cerita novelnya. Beberapa saat kemudian, Galih dan sang adik yang bernama Bening mengetahui kecurangan Naya. Bening meninggal dunia karena kecelakaan.
Galih dan Bening sangat marah kepada Naya dan menolak kisah itu diterbitkan. Galih dan Bening pun terus mengganggu Naya dan Darto hingga keinginan mereka dipenuhi.
Galih dan Bening mengganggu Darto dan Naya yang berupaya menerbitkan novel tersebut. Naya pun merasa terusik dengan gangguan-gangguan itu yang membuat kehidupan sehari-harinya menjadi berbeda.
Akhirnya, novel tersebut pun dibatalkan penerbitannya. Naya dan Galih menjadi berteman. Naya dan Bening pun juga mengenal satu sama lain. Galih yang mengira Bening membencinya pun akhirnya mengetahui bahwa Bening tidak pernah membencinya.
Kemudian diketahui pula Galih merasa depresi karena melihat Bening yang meninggal dunia setelah kecelakaan. Galih merasa kehilangan Bening, sehingga ia pun akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Itulah sinopsis Ghost Writer, kisah seorang penulis novel yang terinspirasi dari buku harian seseorang yang bunuh diri. Para pemain Ghost Writer yang pertama yakni Tatjana Saphira, Endy Arfian sebagai Darto, Ge Pamungkas sebagai Galih, Ernest Prakasa sebagai Alvin, Asmara Abigail sebagai Bening, Slamet Rahardjo sebagai Pak Harja, dan lain-lain.
Sementara pemain Ghost Writer 2 yakni masih sama seperti seri sebelumnya. Namun ada beberapa tambahan pemain seperti Widyawati sebagai Anna, Iqbal Sulaiman sebagai Billy, Annisa Hertami sebagai Siti, Asri Welas sebagai Broto, Ernest Prakasa sebagai Alvin, Arie Kriting sebagai Iwan, Arief Didu sebagai Saidi, Minati Atmanegara sebagai Siska, Sahila Hisyam sebagai Nisa, Djenar Maesa Ayu Sebagai Krana Widuri, Kiki Narendra sebagai Jarot, dan masih banyak lagi.